Strategi Missionary Selling Bisa Meningkatkan Penjualan, Benarkah?

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Ada banyak strategi yang digunakan untuk memaksimalkan penjualan, salah satunya adalah missionary selling. Selain strategi ini, masih ada beberapa strategi lainnya, seperti technical selling, new business selling, trade selling, responsive selling, dan lain-lain.

Pada dasarnya pemilihan dan penggunaan strategi penjualan tergantung pada kebutuhan bisnis masing-masing. Semuanya menyesuaikan dengan produk atau layanan yang ditawarkan, pasar bisnisnya, tujuan penjualan, sampai dengan tipe staf penjualan yang dipekerjakan. 

Sebagai pebisnis, kamu perlu memilih strategi penjualan yang tepat. Kenapa begitu? Karena strategi penjualan yang baik dapat memberikan berbagai manfaat yang penting bagi kelangsungan dan kesuksesan bisnis. Termasuk strategi penjualan missionary selling.

Missionary Selling adalah Strategi Penjualan yang Menggunakan Penyalur

Secara sederhana, bisa dibilang bahwa missionary selling adalah jenis strategi penjualan tidak langsung. Penjualan tidak langsung, juga dikenal sebagai indirect sales atau channel sales, adalah proses penjualan produk atau layanan melalui perantara atau saluran distribusi. Jadi tidak dilakukan langsung dari produsen kepada pelanggan akhir. 

Missionary selling merupakan bagian dari proses penjualan tidak langsung tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong pembeli agar mau membeli melalui pihak penyalur perusahaan. Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat meraih keuntungan yang memastikan kelangsungan operasionalnya. 

Perlu dicatat bahwa perusahaan umumnya sudah menyiapkan dan memiliki penyalur khusus untuk mendistribusikan produknya. Sebaliknya, tenaga penjualan perusahaan, yang dikenal sebagai detailman, akan berfokus pada penjualan langsung kepada pelanggan. 

Tugas utama detailman dalam missionary selling adalah memberikan contoh produk tanpa melakukan penjualan langsung. Dalam konteks penjualan, missionary sales person adalah seorang tenaga penjualan yang bekerja dengan konsumen industri dan perantara, bertindak sebagai konsultan.

Baca Juga: Personal Selling: Arti, Pengertian dan Contohnya

Siapa saja yang berhubungan langsung dengan strategi missionary selling?

Pihak yang Berhubungan Langsung dengan Missionary Selling

Untuk melaksanakan strategi missionary selling, pemilik bisnis atau perusahaan membutuhkan tenaga penjualan atau wiraniaga. Tugas mereka sangat fleksibel karena mereka dapat langsung mengetahui keinginan, motivasi, dan perilaku konsumen, memungkinkan mereka untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. 

Tuntutan kepada mereka adalah untuk memahami dan menguasai strategi pemasaran secara praktis dan teoritis. Secara umum, program yang dibuat dan diputuskan oleh perusahaan diimplementasikan dalam strategi pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi, dan promosi.

Bila disimpulkan, beberapa pihak yang berhubungan dengan strategi missionary selling adalah:

1. Detailman 

Detailman adalah perwakilan penjualan yang bekerja untuk produsen. Namun, tugas utamanya bukanlah memasarkan produk secara langsung kepada pasar atau konsumen akhir. 

Tugasnya adalah memberikan penjelasan rinci mengenai suatu produk, terutama yang terkait dengan keunggulan dan persyaratan yang melekat pada produk tersebut. Sasaran dari tugas detailman ini adalah pihak-pihak pembeli yang memiliki pengaruh.

Pengaruh yang dimaksud adalah kemampuan pihak tersebut untuk memengaruhi keputusan pembelian konsumen akhir. Mereka berperan dalam memotivasi konsumen untuk membuat keputusan pembelian berdasarkan informasi yang diberikan oleh detailman.

2. Pengambil Keputusan dalam Pembelian 

Pihak kedua yang terlibat dalam missionary selling adalah pihak yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen akhir. Orang ini biasanya memiliki keunggulan tertentu yang signifikan, memudahkan mereka untuk memotivasi konsumen. 

Umumnya, pihak ini tidak memiliki kontrak langsung dengan produsen. Namun mereka memang sudah sering bekerja sama dengan detailman untuk mencapai tujuan yang sama. 

Penjualan dalam missionary selling lebih terfokus pada kegiatan penjualan yang menargetkan orang-orang yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen akhir produk tersebut. Dalam kegiatan penjualan langsung ini, tidak ada keterlibatan langsung dari beberapa penjual untuk menjual ke pembeli utama produk mereka. 

Sebaliknya, tenaga penjualan ini terlibat secara langsung dalam kegiatan penjualan. Mereka menargetkan orang-orang yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen akhir. 

Baca Juga: Contoh Iklan Soft Selling yang Kamu Wajib Tahu!

Tujuan Missionary Selling

Dalam menjalankan penjualan missionary selling, fokus utamanya adalah mendorong konsumen untuk membeli melalui distributor barang. Tugas utama dari missionary selling adalah mempromosikan produk baru dan terkadang bertindak sebagai order taker

Pendekatan missionary selling pada bisnis tentunya memiliki tujuan tersendiri. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba dengan menawarkan solusi yang memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka panjang. 

Selain itu, beberapa tujuan lain dari missionary selling adalah:

1. Edukasi Pelanggan

Umumnya pemilik bisnis berusaha untuk mendidik calon pelanggan tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Mulai dari manfaat, keunggulan, sampai dengan cara penggunaannya. Tujuannya adalah menciptakan pemahaman yang mendalam sehingga pelanggan dapat membuat keputusan informasi yang lebih baik.

2. Membangun Kesadaran

Tujuan berikutnya dari missionary selling adalah membangun kesadaran di antara calon pelanggan tentang keberadaan produk atau layanan tersebut. Tujuan ini bisa dicapai dengan adanya kampanye pemasaran, penyuluhan, atau penyajian informasi di berbagai platform untuk menarik perhatian pelanggan potensial.

3. Membangun Hubungan Jangka Panjang

Strategi ini tidak hanya tentang penjualan satu kali, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan memberikan nilai tambah dan informasi yang berharga, pihak pemilik bisnis berharap membangun kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.

4. Menyampaikan Pesan dengan Jelas

Komunikasi yang efektif adalah kunci penting dalam missionary selling. Pemilik bisnis perlu menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik, agar pelanggan dapat dengan mudah memahami kelebihan dan nilai dari produk atau layanan yang ditawarkan. Inilah yang menyebabkan strategi ini memerlukan adanya pihak terkait atau pihak ketiga yang dapat memengaruhi keputusan pelanggan.

Berbagai Contoh Missionary Selling dalam Dunia Bisnis

Bila kamu perhatikan, missionary selling mencerminkan representasi dari perusahaan manufaktur yang berhubungan dengan pengecer dan pengambil keputusan perusahaan. Fungsinya adalah untuk meyakinkan mereka agar produk mereka digunakan dan dimanfaatkan. 

Baca Juga: Cross Selling: Pengertian dan Cara Menerapkanya

Aplikasi Wirausaha majoo

Kira-kira apa ya contoh missionary selling yang bisa ditemui dalam dunia bisnis? Bila melihat dari penjelasan di atas, strategi ini lebih umum digunakan dalam industri farmasi. Dalam bidang tersebut, tenaga penjual, yang disebut sebagai detailer produk, berinteraksi dengan dokter untuk mendiskusikan produk, yang kemudian diresepkan kepada pasien mereka sebagai konsumen akhir.

Namun, sebagai strategi penjualan yang umum, missionary selling pastinya juga bisa diterapkan dalam bidang bisnis lainnya. Misalnya industri kosmetik atau skincare. Dalam bidang ini, para detailman bisa mengenalkan produk mereka kepada salon atau klinik kecantikan yang nantinya akan direferensikan kepada pelanggan mereka.

Contoh missionary selling berikutnya adalah pada industri pariwisata. Misalnya, detailman mengenalkan produk mereka kepada pihak travel. Bisa dalam bentuk produk keperluan selama di perjalanan (tissue, tissue basah, dan sebagainya), bisa juga dalam bentuk produk oleh-oleh khas berbagai daerah.

Dengan memberikan informasi pada pihak travel, artinya mereka dapat mengarahkan para penumpang untuk membeli produk tersebut. Nantinya, pihak travel yang akan mempromosikan secara langsung produk-produk tersebut kepada penumpang mereka. 

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, strategi missionary selling merupakan jenis strategi penjualan tidak langsung. Artinya proses penjualan produk atau layanan dilakukan melalui perantara atau saluran distribusi. Jadi tidak secara langsung disalurkan dari pihak produsen kepada pelanggan akhir. 

Dengan konsep seperti itu, tentu saja missionary selling adalah strategi yang memerlukan bantuan pihak lain. Fungsinya adalah sebagai pihak yang mengenalkan produk atau layanan kepada calon pelanggan.

Kalau kamu berniat membuka usaha sendiri, strategi ini bisa kamu coba. Selain itu, manfaatkan juga aplikasi wirausaha dari majoo yang akan membantumu mengelola usaha tersebut. Bila ingin wirausaha milikmu menjadi semakin maju, pastikan kamu sudah pakai majoo, ya!


Sumber Data:

https://mediaini.com/trik/2021/09/24/60200/kenali-strategi-missionary-selling-bikin-produk-penyalur-perusahaan-laris-manis/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo