Apakah Menggunakan Modal Pinjaman adalah Pilihan Cerdas?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Bagi sebagian pelaku usaha, modal pinjaman adalah sebuah jalan keluar yang bisa membantu memulai, mempertahankan, bahkan mengembangkan bisnis. Namun, bagi sejumlah pelaku usaha lainnya, modal pinjaman justru menjadi sesuatu yang sangat dihindari.

Perbedaan pendapatan ini bisa jadi muncul karena persepsi kebanyakan orang secara personal terhadap utang maupun pinjaman. Terlebih lagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk beragama muslim terbesar yang memang diajarkan untuk menjauhi riba.

Dalam kehidupan sehari-hari pun, sering kali kita diajarkan untuk tidak berutang dengan menyertakan beragam dampak negatif yang mungkin harus ditanggung oleh seseorang yang berutang. Jadi, tak heran jika kemudian muncul anggapan bahwa modal pinjaman atau utang adalah sesuatu yang buruk.

Namun, dalam dunia bisnis, tentu konsep ini menjadi sesuatu yang berbeda. Sebenarnya, di mana, sih, posisi modal pinjaman dalam pengelolaan bisnis?

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Modal Pinjaman?

Seorang pelaku usaha perlu mengetahui dengan baik setiap kelebihan dan kekurangan modal pinjaman sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman tersebut. Wajar saja, kan, karena jika tidak dipertimbangkan dengan baik, bukan tidak mungkin bisnis yang harus jadi taruhannya.

Dengan mengetahui apa saja manfaat serta kerugian mengambil pinjaman, pelaku usaha juga dapat mempertimbangkan dengan baik strategi bisnis yang harus digunakan untuk memastikan bisnis dapat terus maju dan berkembang.

Nah, sebenarnya, apa untung dan ruginya mengambil pinjaman untuk urusan bisnis, sih? Kita simak bersama-sama, yuk, agar tidak salah mengambil keputusan dan justru merugikan bisnis yang sudah susah-payah dibangun. Let’s go!

  • Manfaat Mengambil Modal Pinjaman

Manfaat utama yang bisa dirasakan oleh pelaku usaha dengan mengambil pinjaman untuk bisnisnya tentu menjaga kesehatan arus kas. Pasalnya, pinjaman umumnya diambil ketika ada pengeluaran yang nilainya cukup besar.

Dalam bisnis, pengeluaran-pengeluaran dengan nilai yang besar ini cukup sering terjadi, baik yang kemunculannya sudah bisa diperkirakan atau yang muncul begitu saja tanpa diduga. Misalnya saja ketika mesin yang digunakan untuk proses produksi mengalami kerusakan sehingga harus segera diganti. Apabila tidak diganti, jelas kegiatan produksi akan terganggu, kan? Namun, untuk mengganti mesin tersebut tentu butuh biaya yang besar.

Membeli mesin produksi yang baru tanpa mengambil pinjaman mungkin memang bisa dilakukan dengan mengambil dari saldo kas bisnis. Namun, artinya setelah pembelian dilakukan, kas akan berkurang nilainya. Dalam situasi biasa mungkin ini tidak menjadi perkara besar. Akan tetapi, jika selanjutnya ada pengeluaran tak terduga lainnya, tentu keuangan bisnis akan kewalahan, dong.

Masalah tersebut bisa dihindari dengan mengambil pinjaman. Ketika kita membeli mesin produksi dengan modal pinjaman, arus kas bisnis kita tidak akan terganggu, sehingga bila sewaktu-waktu kita perlu mengeluarkan uang untuk hal lain, tidak akan ada lagi hambatan.

  • Potensi Risiko Mengambil Modal Pinjaman

Sama seperti manfaat yang diberikan, potensi risiko ketika kita memutuskan untuk mengambil pinjaman sebenarnya juga cukup jelas, yakni besarnya bunga yang harus dibayarkan di samping pokok pinjaman yang memang harus dilunasi.

Tergantung dari tenor pinjaman yang diambil, besarnya bunga bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Namun, berapa pun tenor pinjaman yang kita tentukan, bunga pinjaman ini akan selalu ada.

Potensi risiko bisa saja muncul ketika proyeksi pengembangan bisnis yang kita lakukan meleset sehingga keuntungan yang diperoleh nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan besarnya bunga. Dalam situasi tersebut, keuangan bisnis pun akan mengalami defisit yang bisa membahayakan bisnis jika dibiarkan berlarut-larut.

Dalam beberapa kasus, tak jarang bisnis mengalami kebangkrutan akibat tak dapat mengembalikan pinjaman yang diambil karena besarnya bunga. Proyeksi dan perhitungan kemampuan bisnis jelas sangat diperlukan agar situasi terburuk ini tidak terjadi.

Nah, setelah memahami dengan baik apa saja kelebihan dan kekurangan modal pinjaman, akan mudah untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi kesehatan bisnis. Penting sekali, kan?

Baca Juga: Modal Sendiri adalah Modal dari Pemilik, Apa Saja Jenisnya?

Apakah modal pinjaman adalah sesuatu yang harus dihindari atau justru dimanfaatkan dengan maksimal?

Mengenal Sumber dari Modal Pinjaman

Pada dasarnya, pinjaman bisa didapatkan dari mana saja. Namun, kebanyakan pelaku usaha memilih bank sebagai sumber dari modal pinjaman yang diambilnya. Selain bank, sebenarnya masih ada sejumlah lembaga keuangan lain yang menyediakan pinjaman usaha.

Selain masalah keamanan, bank juga kerap menjadi pilihan karena program kredit usaha yang mereka miliki. Umumnya, pinjaman yang diberikan untuk modal usaha melalui program kredit usaha memiliki suku bunga yang cukup rendah jika dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan untuk kebutuhan konsumsi.

Pun demikian, tarif bunga yang dikenakan oleh bank biasanya juga masih terbilang tinggi. Jika ingin mendapatkan pinjaman modal yang bunganya lebih rendah, koperasi bisa dijadikan sumber dari modal pinjaman tersebut.

Hanya saja, kita perlu menjadi anggota koperasi tersebut agar memenuhi syarat untuk mengambil pinjaman. Tak hanya memiliki bunga yang rata-rata lebih rendah, terkadang koperasi juga mampu memberikan pinjaman dengan tenor yang fleksibel, terlebih untuk koperasi yang memang sudah ditunjuk sebagai penyalur dana bantuan untuk kewirausahaan.

Demi keamanan dan keberlangsungan bisnis yang dijalankan, pastikan untuk mengambil pinjaman hanya dari sumber yang benar-benar jelas, aman, dan tepercaya, ya!

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Modal dan Keuntungan Yang Benar

Mengenal Contoh Modal Pinjaman

Agar lebih jelas, kita dapat memperhatikan beberapa contoh modal pinjaman yang banyak digunakan untuk usaha, misalnya saja Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Jenis pinjaman ini bisa dibilang sebagai bantuan usaha dari pemerintah terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah.

Mengapa bisa demikian? Sederhana saja, yaitu karena KUR umumnya hanya diberikan kepada pelaku usaha yang belum mampu menyediakan agunan sehingga tidak dapat mengajukan pinjaman melalui bank maupun lembaga keuangan bukan bank lainnya. Umumnya, situasi ini hanya terjadi pada usaha mikro, kecil, dan menengah saja.

Melalui KUR, pemerintah memberikan stimulus bagi pengembangan bisnis di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Stimulus ini bisa berupa syarat pengajuan pinjaman yang lebih mudah, fleksibilitas dalam menjaminkan usaha untuk pinjaman, dan juga dengan penetapan bunga pinjaman yang tergolong rendah.

Selain KUR, investasi umum atau crowdfunding juga bisa menjadi contoh modal pinjaman. Karena sering kali tidak dilakukan oleh lembaga keuangan, ketentuan-ketentuan yang ada dalam pendanaan ini biasanya tergantung dari kesepakatan yang terjadi antara kedua belah pihak.

Dalam investasi, pinjaman akan dikembalikan dalam bentuk pembagian keuntungan atau dividen, sementara untuk crowdfunding, sering kali pinjaman tersebut tidak perlu dikembalikan. Akan tetapi, agar bisa memperoleh modal pinjaman melalui crowdfunding, kita perlu meyakinkan publik untuk memberikan modal bagi pengembangan usaha kita.

Baca Juga: 9 Jenis Sumber Modal Usaha untuk Memulai Bisnis

Modal Pinjaman adalah Berkah atau Kutukan?

Persepsi kita sebagai seorang pelaku usaha dalam memandang pinjaman tentu akan berbeda dengan persepsi masyarakat awam. Di satu sisi, pinjaman usaha bisa menjadi sebuah berkah yang patut disyukuri, tetapi di sisi lain, pinjaman juga bisa menjadi sebuah kutukan yang akan menyeret kita dalam kerugian.

Sebenarnya, apabila kita mengecualikan perkara moral serta ajaran agama, mudah sekali untuk melihat modal pinjaman sebagai sesuatu yang positif bagi bisnis. Pasalnya, dengan pinjaman usaha, kita dapat dengan mudah melakukan pengembangan bisnis dengan cepat tanpa perlu menunggu bisnis untung besar terlebih dahulu.

Baik untuk mempertahankan bisnis atau mengembangkannya, modal yang dibutuhkan jelas tidak sedikit. Apabila dilakukan tanpa bantuan pinjaman, bisa jadi pengembangan bisnis tidak akan terwujud karena kita harus memperoleh keuntungan yang sangat besar terlebih dahulu untuk mempersiapkan modal pengembangan.

Secara asal melakukan pengembangan usaha sebelum bisnis mencapai titik untung bisa menjadi sesuatu yang merugikan karena arus kas bisnis jelas akan terganggu. Untuk menghindari situasi tersebut, pinjaman bisa menjadi jalan keluar. Jadi, apakah modal pinjaman adalah berkah, atau justru kutukan?

Apabila dapat dikelola dengan baik, sudah jelas bahwa modal pinjaman adalah sebuah pilihan cerdas yang bisa diandalkan oleh pelaku usaha. Dengan pengelolaan bisnis yang baik, operasional bisnis pun bisa dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga performa bisnis pun dapat ditingkatkan dan bunga pinjaman bukan lagi menjadi masalah.

Untuk pengelolaan operasional bisnis yang tepat, gunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan. Bersama aplikasi majoo, pengelolaan bisnis pun bisa lebih efektif dan efisien. Jadi, jangan menunggu terlalu lama, segera gunakan aplikasi majoo!


Sumber: https://linebank.co.id/blog/finansial/modal-pinjaman-adalah

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo