Pembukuan Sederhana: Contoh, Isi dan Cara Membuat Pembukuan

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Lakukan pembukuan sederhana untuk memastikan seluruh transaksi bisnis tercatat dengan baik.

Membuat pembukuan sederhana jelas bukan sesuatu yang asing bagi mereka yang tengah menjalankan usaha atau bisnis sendiri. Pun demikian, tak semua pemilik usaha tahu, lho, bagaimana cara melakukan pembukuan yang satu ini.

Padahal, sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa dilakukan dengan melakukan pembukuan, sekalipun secara sederhana. Jadi, bagaimana jika kita bahas saja bersama-sama serba-serbi terkait jenis pembukuan yang satu ini, mulai dari pengertiannya, isi, contoh, manfaat, serta cara membuatnya.

Siapa tahu dengan memahami pentingnya melakukan pembukuan dalam mengelola bisnis, akan ada semakin banyak pemilik usaha yang menerapkannya. Wah, bukan tidak mungkin kualitas ekonomi negara kita akan meningkat jika semua pemilik usaha melakukan pembukuan dengan baik, lho!

Yuk, langsung saja kita mulai pembahasan ini dengan mencoba memahami apa, sih, sebenarnya yang dimaksud dengan pembukuan sederhana? Let’s go!

Baca juga: Mengapa Pembukuan Keuangan Bisnis Harus Rutin Dilakukan?

Apa Itu Pembukuan Sederhana?

Tak perlu bingung dalam menjelaskan pengertian pembukuan sederhana. Sesuai dengan namanya, pengertian pembukuan yang satu ini juga sama sederhananya, yaitu kegiatan untuk mencatatkan seluruh transaksi yang terjadi sesuai dengan posnya masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya.

Pencatatan ini umumnya dilakukan teratur setiap beberapa waktu sekali dan memastikan seluruh transaksi yang mencakup aset, modal, penghasilan, pengeluaran, dan kewajiban tercatat dengan baik. Selanjutnya, apabila periode keuangan yang digunakan sudah berakhir, seluruh transaksi yang tercatat ini akan dihitung dan diubah sajiannya menjadi sebuah neraca.

Neraca yang dihasilkan oleh pembukuan inilah yang nantinya dapat menjelaskan di mana posisi bisnis berada, apakah cenderung baik dan menguntungkan, atau justru buruk dan merugi.

Selain menjelaskan posisi bisnis dalam neraca laba rugi, pembukuan juga dapat dijadikan sebagai bukti ketika ada yang ingin melakukan pemeriksaan silang maupun penyesuaian tertentu yang dapat memengaruhi laporan keuangan akhir. Bagaimana? Cukup mudah, kan?

Apa Saja Isi Pembukuan Sederhana?

Tergantung dari skala usaha yang dimiliki serta pencatatan yang ingin dilakukan, isi pembukuan sederhana dapat berbeda antara satu dengan lain. Sebagai contoh, untuk bisnis yang skala cakupannya masih kecil, melakukan pencatatan transaksi dengan sistem entry tunggal mungkin lebih disarankan.

Dalam sistem ini, pembukuan dilakukan layaknya rekening koran sehingga isinya hanya mencakup tanggal transaksi, deskripsi transaksi, nilai transaksi, dan jumlah saldo setelah ditambah atau dikurangi dengan nilai transaksi. Sistem ini disarankan untuk usaha berskala kecil karena simple, tetapi sudah mumpuni untuk menjawab kebutuhan pencatatan keuangan.

Untuk perusahaan dengan cakupan skala yang lebih besar, isi pembukuan sederhana bisa dibuat lebih kompleks dengan sistem entry ganda yang memisahkan antara transaksi debit dan juga transaksi kredit.

Kolom yang harus diisi kurang lebih akan sama, hanya saja kolom saldo dan debit dipisah, dan setiap transaksi dicatatkan ke kolom debit serta kredit tersebut. Dengan demikian, ketika dijumlahkan, besarnya kolom debit akan selalu sama dengan kolom kredit.

Baca juga: Ayo Belajar Cara Membuat Pembukuan Usaha Sederhana!

Mengapa Kita Perlu Membuat Pembukuan Sederhana?

Ada beberapa manfaat yang bisa kita lakukan dengan membubukan seluruh transaksi yang terjadi pada usaha yang dijalankan. Bisa saja untuk mempermudah kita dalam mengetahui apa yang sedang terjadi dalam bisnis kita, sekaligus mengetahui apa yang sudah terjadi dan mungkin akan terjadi.

Bagaimanapun juga, pembukuan sederhana merupakan laporan keuangan yang mencakup banyak hal, dan dapat diturunkan menjadi laporan-laporan keuangan yang tujuannya lebih spesifik. Oleh karena itu, dengan melakukan pembukuan, sebenarnya kita mempermudah diri kita sendiri ketika harus melakukan pelaporan keuangan.

Nah, selain itu, manfaat apa lagi, sih, yang bisa kita dapatkan dari kegiatan ini? Langsung saja kita ulas bersama-sama, yuk!

 Pembukuan sederhana dapat membantu pelaku usaha mengetahui performa bisnisnya.

  • Membantu Memantau Operasional Bisnis

Berapa banyak uang yang keluar dalam satu hari? Berapa banyak pendapatan yang diperoleh? Berapa banyak penjualan yang berhasil dilakukan? Apa saja yang berhasil terjual hari ini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang akan sulit dijawab jika kita tidak melakukan pembukuan dengan baik. Pasalnya, bukan tidak mungkin dalam satu hari kita harus melayani banyak transaksi sekaligus, dan ada pula masanya ketika bisnis terasa sepi.

Pembukuan sederhana membantu kita memahami bagaimana operasional bisnis berjalan. Apakah baik-baik saja dan penjualan terjadi dengan lancar? Ataukah ada masalah tertentu yang membuat performa penjualan kurang memuaskan? Jika performa penjualan memuaskan, apa standar yang digunakan untuk memutuskannya?

Dengan mencatat setiap transaksi yang keluar dan masuk, kita bisa dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, termasuk pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Apabila sudah demikian, mudah untuk mengambil keputusan bisnis yang dapat membuat performa penjualan semakin baik.

Bagaimana, penting sekali, kan, fungsi pembukuan ini?

  • Membantu Memahami Status Kemajuan Bisnis

Seberapa baik performa bisnis di periode keuangan ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya? Seberapa besar laba yang bisa dihasilkan dari tahun lalu, atau berapa besar kerugian yang harus dihadapi tahun ini?

Jika tadi pembukuan sederhana digunakan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini pada operasional bisnis, pembukuan ini juga dapat digunakan untuk mengetahui apa yang sudah terjadi serta proyeksi yang akan terjadi di masa depan.

Wajar saja, kok, karena pembukuan setiap transaksi yang terjadi dalam suatu periode memang digunakan sebagai dasar untuk membuat beragam laporan keuangan di periode tersebut. Dengan demikian, kita pun mudah dalam mengikuti status kemajuan bisnis berdasarkan performanya yang tercatat.

Dari laporan-laporan keuangan tersebut pulalah pemilik usaha dapat menyusun strategi bisnis baru yang dapat membuat performa bisnis di periode berikutnya menjadi jauh lebih baik. Oleh karena itu, jangan sampai lalai dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi, ya!

Baca juga: Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi, Rumus, Serta Contohnya!

Bagaimana Cara Membuat Pembukuan Sederhana?

Bagaimana, sih, cara membuat pembukuan sederhana? Mudah saja, kok! Pertama-tama, tentukan terlebih dahulu pembukuan apa yang ingin dibuat, apakah pembukuan kas pengeluaran? Pembukuan kas pemasukan? Atau pembukuan kas besar?

Dari jenis pembukuan yang ingin dilakukan, kita akan mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan. Misalnya saja, untuk pembukuan kas pengeluaran, berarti kita perlu mencatatkan seluruh transaksi yang mengakibatkan keluarnya uang dari kas seperti pembelian, pembayaran utang, pembayaran iuran, atau jenis pengeluaran lainnya.

Umumnya, cara membuat pembukuan sederhana yang banyak dilakukan adalah dengan mengumpulkan terlebih dahulu seluruh bukti transaksi yang terjadi, kemudian mencatatkannya satu per satu ke dalam buku kas. Dari sana, kemudian dilakukan penghitungan untuk mengetahui total dari satu akun selama satu periode keuangan. Hal yang sama berlaku juga untuk seluruh jenis pembukuan lainnya, baik pembukuan kas pengeluaran maupun pembukuan kas pemasukan.

Seperti Apa Contoh Pembukuan Sederhana?

Penasaran bagaimana contoh pembukuan sederhana? Nah, ada banyak sekali inspirasi yang bisa digunakan dalam melakukan pembukuan. Tak jarang pemilik usaha pun membuat sistem pembukuannya sendiri yang sudah disesuaikan dengan sifat bisnisnya. Tidak masalah, sebenarnya, selama seluruh transaksi yang sudah dilakukan dipastikan tercatat dan pembukuan yang dilakukan dapat diturunkan menjadi laporan keuangan lainnya.

 

Perhatikan contoh pembukuan sederhana di atas. Dalam pembukuan tersebut, pencatatan keuangan benar-benar dibuat sederhana, menyesuaikan skala usaha yang dijalankan dengan posisi debit dan kredit digabung dalam kolom jumlah, tetapi dibedakan dengan tanda kurung. Selanjutnya, dari jumlah transaksi, saldo akan mengalami perubahan, baik bertambah maupun berkurang, sesuai dengan nilai transaksi yang dilakukan.

Mudah sekali, kan? Ingin mengelola bisnis dengan lebih mudah? Gunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan untuk mempermudah pengelolaan bisnis, dari mana saja, kapan pun dibutuhkan!

Ayo segera berlangganan layanan aplikasi majoo untuk bisnis yang lebih menguntungkan, efektif, dan efisien!

Baca juga: Membangun Sistem Informasi Akuntansi? Mengapa Tidak?!

Referensi:

  • https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-pembukuan/
  • https://store.sirclo.com/blog/pembukuan-sederhana/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo