Pengusaha Harus Paham Jenis-Jenis Pajak Ini

Ditulis oleh Dwi Ernanda

article thumbnail


Ada beberapa jenis-jenis pajak yang harus diketahui oleh pengusaha

Ada beberapa jenis-jenis pajak yang harus diketahui oleh pengusaha supaya dapat menjalani usaha sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak hanya pengusaha saja, masyarakat biasa juga harus wajib membayar pajak. Hal ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, membayar pajak juga mempunyai banyak manfaat dan fungsi serta untuk mengetahui kesehatan finansial perusahaan. 

Jenis-Jenis Pajak Yang Harus Diketahui Pengusaha

Ada beberapa jenis-jenis pajak yang dikenakan pada sebuah perusahaan yang telah mempunyai NPWP. Untuk menghitung pajak perusahaan, diperlukan laporan keuangan secara lengkap dan detail supaya dapat diketahui berapa besaran pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Adapun jenis-jenis pajak yang harus diketahui oleh pengusaha adalah sebagai berikut:

  1. PPh Pasal 21

Pasal ini berlaku bagi karyawan yang ada di sebuah perusahaan. Akan tetapi, umumnya perusahaan akan langsung memotong pajak ini dari gaji karyawan.


Jenis pajak ini berlaku bagi gaji, upah, bonus, tunjangan, honorarium, serta yang lain sebagainya. Hal ini akan disesuaikan berdasarkan tanggung jawab masing-masing karyawan.


Besaran pajak yang diberlakukan pada setiap gaji karyawan tidaklah sama atau berbeda-beda. Hal ini berdasarkan besarnya PKP yang ada pada masing-masing karyawan.

  1. PPh Pasal 22

Jenis-jenis pajak berikutnya yang harus diketahui oleh pengusaha yaitu PPh Pasal 22. Jenis pajak ini diberlakukan untuk perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor atau impor barang-barang mewah.


Dalam pemberlakuan pajak ini, syaratnya yaitu kegiatan ekspor atau impor memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yang melakukan transaksi. PPh Pasal 22 ini memiliki ketentuan yang lebih rumit dibandingkan dengan PPh yang lainnya.


  1. PPh Pasal 23

Untuk jenis pajak PPh Pasal 23 ini diberlakukan pada pihak yang melakukan aktivitas atau transaksi berikut ini:

  • Pembayaran royalti untuk sebuah karya

  • Pembagian keuntungan pada pemegang saham perusahaan.

  • Pembayaran bunga pinjaman

  • Pembayaran hadiah, bonus, ataupun sebuah penghargaan

  • Pembayaran jasa konsultan

  • Pembayaran sewa bangunan, tanah, atau penggunaan aset dalam bentuk yang lainnya.

  1. PPh Pasal 25

Jenis-jenis pajak berikutnya yaitu PPh Pasal 25. Jenis pajak ini dikenakan kepada perusahaan berupa angsuran pajak terutang. Hal ini mengacu pada jumlah total dari SPT tahunan Pajak penghasilan yang telah dikurangi dengan potongan PPh.


Dalam hal ini termasuk juga PPh yang ada di luar negeri yang terutang ataupun yang sudah dibayarkan serta boleh untuk dikreditkan. Jenis pajak ini berfungsi untuk meringankan pajak terhadap wajib pajak.


Dalam kurun waktu tertentu jenis pajak ini harus dilunasi serta pembayarannya harus dilakukan oleh yang bersangkutan atau dengan kata lain tidak boleh diwakilkan.

  1. PPh Pasal 26

Terdapat juga pajak PPh Pasal 26 yang diberlakukan kepada wajib pajak yang ada di luar negeri, saat melakukan transaksi pembayaran royalti, bunga, keuntungan atau gaji serta bentuk transaksi serupa yang lainnya.


Oleh karena itulah, kamu harus memotong nilai dari transaksi tersebut dengan pajak PPh Pasal 26 ini. pajak yang diberlakukan yaitu sebesar 20% yang disesuaikan dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi, besaran tarif ini dapat berubah-ubah jika mengacu pada P3B.

  1. PPh Pasal 29

Jenis-jenis pajak yang juga harus dipahami oleh pengusaha yaitu PPh Pasal 29. Jenis pajak ini akan timbul sebagai pajak kurang bayar pada SPT tahunan. 


Biasanya jenis pajak ini akan timbul jika jumlah pajak yang telah disetorkan lebih kecil dibandingkan dengan pajak terutang perusahaan selama setahun. 


Sebelum melakukan penyetoran SPT tahunan atas wajib pajak perusahaan, yaitu pada tanggal 30 April, perusahaan harus dapat menyelesaikan kewajiban membayar pajak ini. 

  1. PPh Pasal 15

Terdapat juga jenis pajak PPh Pasal 15 yang diberlakukan kepada pihak tertentu yang menerima penghasilan. Misalnya, pada sebuah perusahaan asuransi luar negeri, perusahaan asing, perusahaan penerbangan internasional, serta usaha investasi bangunan yang bersifat guna serah.

  1. Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 (Pajak Final)

Biasanya pajak ini juga sering disebut dengan pajak final. Hal ini karena pemotongan pajaknya bersifat final pada beberapa jenis penghasilan. PPh final ini mempunyai nilai tarif yang berbeda-beda untuk masing-masing penghasilan.


Misalnya, perusahaan yang mempunyai omset dibawah 4.8 milyar per tahunnya akan dikenakan tarif pajak final sebesar 1%.

  1. PPn (Pajak Pertambahan Nilai)

PPn atau Pajak Pertambahan Nilai juga merupakan salah satu jenis-jenis pajak yang harus diketahui oleh pengusaha. Jenis pajak ini diberlakukan pada berbagai macam barang atau produk yang sudah mengalami pertambahan nilai saat berpindah dari produsen ke tangan konsumen. 


Jenis pajak ini biasanya terdapat pada perusahaan yang melakukan transaksi penjualan, baik itu barang ataupun jasa. Sebagai buktinya, PPn harus menerbitkan bukti saha berupa faktur.

Untuk memudahkan kamu dalam mengelola pajak bisnis atau perusahaan, gunakan Aplikasi Akuntansi Majoo. Aplikasi ini merupakan aplikasi pendukung bisnis terbaik bagi wirausaha dan memiliki fitur yang lengkap berguna untuk mengelola semua kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi. 

Beberapa fitur yang tersedia pada aplikasi ini yaitu kas dan bank, biaya dan pengeluaran, faktur penjualan, buku besar, hingga laporan keuangan secara rinci dan akurat. Dengan mengetahui semua informasi keuangan ini kamu akan lebih mudah untuk menentukan berapa besaran biaya pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Segera Upgrade bisnis kamu sekarang juga dengan beralih ke aplikasi Akuntansi Majoo. Hitung pajak perusahaan dengan mudah dan bantu kelola pajak menjadi lebih optimal.

Strategi Untuk Mengurangi dan Mengoptimalkan Pengelolaan Pajak

Bagi pengusaha ada beberapa strategi yang dapat dilakukan guna mengurangi serta mengoptimalkan pengelolaan pajak. Tentu saja sesuai dengan aturan yang berlaku. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Tax Avoidance (Penghindaran biaya pajak)

Salah satu cara mengurangi dan mengoptimalkan pajak yaitu dengan tax avoidance

Salah satu cara mengurangi dan mengoptimalkan pajak yaitu dengan tax avoidance

Penghindaran pajak yaitu upaya yang dilakukan untuk menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan objek pajak. Berikut beberapa hal yang termasuk kategori ini:

  • Perusahaan yang masih dalam kerugian

  • Tunjangan pada karyawan berupa uang diubah menjadi dalam bentuk natura yaitu barang yang bukan berbentuk uang, seperti jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, sembako, dan hal lainnya. Dikarenakan natuna bukan objek pajak sehingga tidak akan dikenakan wajib pajak.

  1. Tax saving

Tax saving juga salah satu cara untuk mengurangi pajak bagi pelaku bisnis

Cara berikutnya untuk mengurangi jenis-jenis pajak yaitu dengan Tax saving. Hal ini merupakan langkah untuk mengurangi pajak dengan cara pemberlakukan pajak dengan tarif yang rendah, contohnya seperti sebuah perusahaan mempunyai penghasilan yang terkena pajak lebih dari 100 juta.

Untuk itu, perusahaan dapat membuat perubahan dalam bentuk pemberian natuna seperti sembako, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya kepada karyawan dalam bentuk uang sebagai tunjangan dari perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan penghematan pajak dari 5% hingga 25%.

Baca Juga: Tax Holiday: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Contoh

  1. Optimalisasi kredit

Lakukan optimalisasi kredit guna mengurangi beban pajak

Banyak pengusaha yang tidak mengerti jika terdapat pajak yang dapat dikreditkan atau dicicil. Misalnya, fiskal luar negeri atas perjalanan pegawai. Serta pembelian solar atau impor. 

Perusahaan dapat mengoptimalkan serta memanfaatkan kebijakan ini sebagai salah satu langkah untuk meringankan biaya pajak. Tentu saja aturan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga aman dan tidak ilegal.

  1. Utamakan keseimbangan pajak

Pelaku bisnis harus mengutamakan keseimbangan pajak

Utama keseimbangan pajak sejak membangun bisnis sejak awal. Biasanya pelaku usaha membayar pajak dalam bentuk uang tunai sehingga perusahaan harus mengurangi pengeluaran saat pajak dibayarkan. Perusahaan juga wajib untuk menyebutkan angka jumlah pendapatan saat pembayaran telah diterima. Dengan demikian, pendapatan akan meningkatkan pajak tahunan perusahaan kamu.

  1. Manfaatkan program tabungan pensiun

Pelaku bisnis dapat memanfaatkan program tabungan pensiun guna mengurangi beban pajak

Untuk mengoptimalkan pembayaran jenis-jenis pajak, perusahaan harus dapat melindungi pendapatan supaya tidak dipotong oleh biaya pajak. Caranya yaitu dengan memanfaatkan program tabungan pensiun.

Perusahaan dapat membuat rencana pensiun secara cepat supaya bisa mengambil keuntungan dari regulasi penangguhan pajak dan juga simpanan pensiun. Akan tetapi, prosesnya memang terlalu rumit sehingga kamu dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli profesional.

  1. Pengampunan pajak

Pengampunan pajak dapat menekan biaya pajak sehingga meringankan pajak bagi pengsusaha

Pengampunan pajak atau tax amnesty dapat menekan biaya pajak yang akan dibayarkan. Ini merupakan program dari pemerintah dengan tujuan untuk meringankan pajak bagi pelaku bisnis atau usaha sehingga dapat membayar pajak dengan taat.

Program ini akan membuat pelaku usaha membayarkan pajak dengan biaya jauh lebih rendah dikarenakan adanya pemotongan di beberapa sektor pajak. Akan tetapi, program ini sangat jarang diadakan serta memiliki peminat yang tinggi di kalangan pelaku bisnis atau usaha.

  1. Pahami aturan pajak yang berlaku

Pengusaha harus paham mengenai aturan atau regulasi pajak yang berlaku supaya tidak terkena sanksi

Perusahaan wajib untuk memahami aturan pajak yang berlaku guna menghindari terjadinya sanksi administrasi, seperti kenaikan pajak, bunga, atau denda, ataupun sanksi yang lebih berat, misalnya kurungan penjara atau hukum pidana.

Itulah beberapa jenis-jenis pajak yang harus diketahui oleh pengusaha. Wajib pajak berlaku bagi semua kalangan, baik itu institusi, organisasi, perusahaan, hingga perorangan. Untuk itu, selalu patuhi aturan wajib pajak guna membantu serta mensejahterakan negara. 

sumber:

  • https://www.jurnal.id/id/blog/mengelola-pengeluaran-biaya-pajak/

  • https://mekari.com/blog/jenis-pajak-perusahaan/

  • https://www.freepik.com/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo