Psychological Pricing: Pengertian hingga Contohnya

Dari banyaknya metode penetapan harga di dunia bisnis, psychological pricing adalah salah satunya. Strategi penetapan harga psikologis tersebut sangat bergantung pada pengaruh mental dan emosional pelanggan. Dua hal tersebut bisa dijadikan sebagai metode pendekatan yang efisien untuk meningkatkan penjualan.

Kalau kamu berminat untuk menggunakan penetapan psychological pricing, sebaiknya pahami dulu strateginya agar hasilnya bisa lebih maksimal. Strategi psychological pricing memang dapat digunakan untuk memengaruhi persepsi pelanggan terhadap harga dan meningkatkan penjualan. Namun, kamu tetap perlu hati-hati agar tidak memanipulasi atau menyesatkan pelanggan dalam penggunaan strategi ini dan harus mematuhi peraturan dan etika bisnis yang berlaku.

Apa yang Dimaksud Psychological Pricing dalam Bisnis?

Psychological pricing adalah strategi penetapan harga produk atau layanan yang disusun sedemikian rupa, sehingga bisa memanipulasi persepsi pelanggan dan memengaruhi keputusan pembelian mereka. Tujuan dari psychological pricing adalah untuk menciptakan efek psikologis tertentu dalam pikiran pelanggan. 

Psychological pricing memanfaatkan psikologi konsumen dan seringkali mengandalkan persepsi daripada matematika murni. Ini bertujuan untuk membuat pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang menguntungkan. Bisa juga memengaruhi palanggan bahwa produk atau layanan tersebut memiliki nilai yang tinggi, sehingga mendorong pembelian.

Penetapan harga psikologis dapat meningkatkan volume penjualan. Ketika pelanggan merasa harga adalah faktor penentu dalam keputusan mereka, strategi ini dapat membuat mereka cenderung untuk membeli produk atau layanan tersebut.

Selain itu, menggunakan harga diskon atau penawaran khusus dalam strategi psychological pricing dapat menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi. Pelanggan biasanya cenderung akan lebih responsif terhadap diskon atau penawaran khusus ketika harga psikologis digunakan.

Meskipun begitu, menggunakan psychological pricing, terutama penyisipan angka sembilan atau penawaran diskon besar-besaran, seringkali dapat mengurangi margin keuntungan. Khususnya saat kamu memasang harga diskon atau harga yang diiklankan secara berlebihan dan tanpa perhitungan yang tepat.

Di sisi lain, jika kamu memasang harga yang terlalu rendah, pelanggan mungkin berpikir bahwa produk atau layanan tersebut memiliki kualitas yang rendah. Ini nantinya malah bisa merugikan bisnis yang kamu jalankan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Memilih Strategi Pricing yang Tepat Untuk Bisnis

Berbagai Contoh Psychological Pricing 

Beberapa contoh psychological pricing yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan mungkin sudah pernah kamu temui, yaitu:

1. Harga Penyisipan Angka Sembilan

Penjual ritel biasanya sering menggunakan angka sembilan di akhir harga produk mereka. Sebagai contoh, mereka mungkin menjual pakaian seharga Rp199.000 atau barang elektronik seharga Rp9.990.000. Meskipun perbedaannya kecil, angka sembilan ini menciptakan persepsi bahwa harga lebih rendah, sehingga memotivasi pembelian.

2. Diskon dan Penurunan Harga

Ketika sebuah produk dijual dengan label "Diskon 50%," ini akan menciptakan persepsi bahwa pelanggan menghemat uang, meskipun harga diskon mungkin masih menguntungkan penjual. Contoh lain adalah "Harga khusus," yang menciptakan kesan kesepakatan istimewa.

3. Penawaran Khusus dengan Waktu Terbatas

Ketika bisnis menawarkan harga khusus atau penawaran diskon dalam waktu terbatas, ini menciptakan tekanan waktu bagi pelanggan untuk membeli. Misalnya, "Penawaran hanya berlaku hari ini" atau "Penawaran akhir pekan."

4. Bundle Pricing

Restoran atau rumah makan biasanya sering menawarkan menu makanan yang berisi beberapa item dengan harga yang lebih rendah daripada jika setiap item dibeli secara terpisah. Konsep ini akhirnya menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan.

5. Pricing Tiers

Perusahaan software biasanya memiliki tingkat langganan yang berbeda, seperti "Basic," "Pro," dan "Enterprise." Dari situ, pelanggan akan diminta untuk memilih tingkat yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka, menciptakan kesan fleksibilitas dan nilai.

6. Harga Kustom

Beberapa dealer mobil dapat menawarkan harga yang disesuaikan untuk pelanggan yang melakukan negosiasi harga. Ini menciptakan persepsi bahwa pelanggan tersebut mendapatkan penawaran yang lebih baik.

Baca Juga: Cost Plus Pricing Adalah Penentuan Harga Jual, Caranya?

Penerapan Strategi Psychological Pricing dalam Bisnis

Strategi psychological pricing adalah pendekatan penetapan harga yang didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi konsumen untuk memengaruhi perilaku konsumen. Kalau kamu tertarik untuk menerapkan strategi ini pada bisnismu, inilah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan.

Penelitian Pasar

Memahami pasar bisnismu dan pesaing adalah langkah pertama yang perlu dilakukan. Identifikasi tren harga, preferensi pelanggan, dan kebutuhan yang mungkin memengaruhi strategi pricing bisnismu.

Segmentasi Pelanggan

Bagi dan kelompokkan pelanggan bisnismu ke dalam segmen berdasarkan perilaku pembelian, preferensi harga, atau kebutuhan. Ini akan mempermudah kamu untuk menyesuaikan strategi pricing untuk masing-masing segmen.

Penetapan Harga Tertinggi

Tentukan harga tertinggi yang masih dapat diterima oleh pelanggan. Ini dapat menjadi titik awal yang menguntungkan.

Penyisipan Angka Sembilan

Saat menentukan harga, pertimbangkan untuk mengakhiri harga dengan angka sembilan. Contoh: Rp199.000 daripada Rp200.000. Pemilihan angka tersebut akan menciptakan kesan harga yang lebih rendah.

Diskon dan Penawaran Khusus

Gunakan juga diskon atau penawaran khusus dengan bijak. Bisa dalam bentuk "Hemat 50%" atau "Harga spesial." Pastikan diskon tersebut menciptakan persepsi nilai yang baik.

Dynamic Pricing

Jika memungkinkan, pertimbangkan penggunaan dynamic pricing yang menyesuaikan harga berdasarkan permintaan atau waktu. Ini dapat membantu kamu dalam mengoptimalkan penjualan dan meraih keuntungan.

Informasikan Harga dengan Jelas

Pastikan pelanggan memahami harga dan penawaran yang kamu tetapkan. Komunikasikan harga secara jelas, termasuk diskon atau penawaran khusus.

Baca Juga: Apa Benar Pricing adalah Kunci Sukses Bisnis? Kok Bisa?!

Terus pantau respons pelanggan terhadap harga dan strategi pricing yang kamu pilih. Jika ada kebutuhan, lakukan penyesuaian harga atau strategi sesuai dengan perubahan di pasar.  Lakukan juga uji A/B untuk menguji berbagai varian harga pada segmen pelanggan yang berbeda. Ini dapat membantu kamu mengidentifikasi mana yang paling efektif.

Kemudian, cobalah untuk melacak hasil dari strategi psychological pricing yang sudah kamu jalankan. Termasuk penjualan, profitabilitas, dan respons pelanggan. Informasi tersebut akan membantu kamu mengevaluasi efektivitas strategi tersebut.

Dalam penggunaan psychological pricing, penting untuk memahami audiens kamu, mematuhi aturan hukum, dan menjaga etika bisnis. Semua hal tersebut akan dapat membantu kamu dalam memanfaatkan kelebihan dari strategi tanpa menyakiti kepercayaan pelanggan atau merusak reputasi bisnis.

Kesimpulan 

Psychological pricing adalah strategi penetapan harga produk atau layanan yang disusun sedemikian rupa. Dibuat agar bisa memanipulasi persepsi pelanggan dan memengaruhi keputusan pembelian mereka. Tujuan dari adanya penerapan psychological pricing adalah untuk menciptakan efek psikologis tertentu dalam pikiran pelanggan. 

Strategi psychological pricing harus selalu berfokus pada memahami psikologi pelanggan dan memberikan nilai yang nyata. Itulah sebabnya metode ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan profitabilitas.

Apapun strategi penetapan harga yang kamu gunakan, sebaiknya tetap gunakan aplikasi wirausaha majoo untuk membantu pengelolaan bisnismu. Berbagai fitur yang disediakan oleh majoo akan mempermudah tugasmu sebagai owner dalam memantau operasional bisnis. So, pastikan sudah pakai majoo, ya!

Sumber Data: 

https://kledo.com/blog/psychological-pricing/