Di zaman serba online seperti saat ini, pemasaran online atau online marketing menjadi strategi yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan pemasaran offline. Apalagi, hampir semua orang sudah terhubung dengan jaringan internet dan aktif berbelanja secara online. Rasanya, tidak heran jika banyak pengusaha yang memasarkan produknya melalui online platform. Tidak hanya pengusaha besar, saat ini para pemilik UMKM juga memilih untuk memasarkan produknya dengan strategi pemasaran online, lho. Penasaran dengan strategi yang mereka terapkan?
Nah, sebelum membahas lebih jauh mengenai contoh strategi pemasaran online, yuk pahami lebih dulu pemasaran online adalah, manfaat pemasaran online, dan jenis-jenis pemasaran online. Langsung saja, simak informasi selengkapnya melalui artikel ini!
Baca juga: Daftar UMKM Online: Syarat dan Manfaatnya
Pemasaran Online Adalah
Secara umum, pemasaran online adalah sebuah usaha untuk mempromosikan produk melalui online platform, seperti website, blog, media sosial, yang dapat diakses menggunakan koneksi internet. Dengan semakin banyaknya pengguna internet, tidak sedikit pengusaha yang memilih untuk memasarkan produknya dengan strategi pemasaran online. Hal tersebut tentu dapat dibuktikan dengan banyaknya anggaran yang dikeluarkan untuk memasang iklan di berbagai online platform.
Manfaat Pemasaran Online
Tidak hanya satu, terdapat tiga manfaat pemasaran online yang bisa kamu dapatkan, yaitu:
1. Target tepat sasaran
Manfaat pemasaran online yang pertama adalah target tepat sasaran. Sebelum menyebarkan iklan yang sudah dibuat kamu bisa mengatur agar iklan produk milikmu hanya tampil ke audiens tertentu. Jika kamu adalah pemilik usaha pakaian untuk perempuan, kamu bisa mengatur iklan milikmu agar tampil di audiens perempuan saja. Selain itu, kamu juga bisa membuatnya lebih spesifik dengan mengatur rentang usia, lokasi tertentu, hingga perangkat elektronik yang digunakan. Hal ini tentu tidak bisa kamu dapatkan jika memilih untuk memasarkan produk secara offline. Sebab, belum tentu billboard atau spanduk yang kamu letakkan di jalan dilihat oleh target yang sesuai.
2. Menjangkau lebih banyak konsumen
Manfaat pemasaran online yang kedua adalah dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Dikutip dari MDG Advertising, sekitar 70% pengguna internet mencari tahu informasi mengenai produk yang akan dibeli melalui online platform. Mulai dari spesifikasi produk, kualitas, hingga harga yang cenderung bersaing. Hal tersebut tentu berbanding terbalik dengan brosur atau pamflet yang tidak menyediakan deskripsi produk secara lengkap dan hanya berada di lokasi tertentu.
3. Mudah untuk mengukur performa
Manfaat pemasaran online yang kedua adalah lebih mudah untuk mengukur performa. Sebagai contoh, saat memasang iklan di platform Google Ads, kamu bisa mendapatkan laporan performa iklan yang berisi jumlah orang yang melihat iklan tersebut, berapa banyak yang mengklik tombol deskripsi produk, hingga jumlah orang yang akhirnya membeli produk yang ditawarkan berdasarkan iklan tersebut. Dengan perhitungan yang jelas, kamu bisa mengetahui pemasaran yang dilakukan berhasil atau tidak berhasil. Informasi ini tentu bisa menjadi bahan evaluasi agar perbaikan yang kamu lakukan membuahkan hasil.
Baca juga: Apa Itu Customer Experience? Simak Pengertian dan Contohnya!
Contoh Strategi Pemasaran Online
Tidak hanya satu, kamu bisa mencoba berbagai contoh strategi pemasaran online berdasarkan platform yang digunakan seperti yang dijabarkan di bawah ini:
1. Website
Walau pemasaran online bisa dilakukan melalui media sosial, performanya tentu menjadi kurang maksimal jika tidak didukung oleh website. Dikutip dari bluecorona, bisnis yang tidak memiliki website lebih berpotensi kehilangan 70-80% calon pelanggannya. Selain itu, menurut survei yang dilakukan, 84% konsumen lebih percaya dengan bisnis yang memiliki website. Oleh sebab itu, website dianggap menjadi “jantung” dari bisnis online, termasuk pemasarannya.
2. Media Sosial
Contoh strategi pemasaran online yang wajib dicoba berikutnya adalah melalui media sosial. Seiring dengan tahun yang silih berganti, pengguna media sosial juga semakin meningkat. Hal tersebut tentu menjadikan media sosial sebagai online platform yang tepat untuk memasarkan sebuah produk. Tidak hanya satu, ada beberapa media sosial yang bisa dipilih untuk memasarkan produkmu, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, hingga TikTok. Jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan, ya.
3. Search Engine Optimization (SEO)
Contoh strategi pemasaran online yang wajib dicoba selanjutnya adalah Search Engine Optimization atau SEO. SEO merupakan cara untuk membuat website milikmu muncul di halaman pertama pencarian Google. Sebab, website yang muncul di ranking teratas halaman pertama Google ternyata mendapatkan lebih banyak pengunjung. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak pengusaha berlomba-lomba mendapatkan SEO di website miliknya.
4. Search Engine Marketing (SEM)
Jika SEO menjadi usaha untuk mendapatkan pengunjung di halaman pencarian secara organik, kamu juga bisa mendapatkan calon pembeli dengan mengiklankan website milikmu di Google. Contoh strategi pemasaran online ini disebut sebagai SEM. Untuk menjalankankannya, kamu perlu menggunakan layanan iklan berbayar seperti Google Ads. Hasilnya pun lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan SEO. Sebab, dengan mengeluarkan sejumlah biaya tertentu, website milikmu bisa muncul di halaman pertama Google.
5. Pay per Click (PPC)
Contoh strategi pemasaran online yang kelima adalah Pay per Click (PPC). PPC adalah cara untuk memasarkan produk menggunakan iklan berbayar, pembayaran dilakukan sesuai dengan jumlah iklan yang diklik konsumen. Menggunakan PPC memang membutuhkan budget lebih banyak, tetapi ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan berikut ini:
- Budget iklan dapat diatur, menentukan estimasi biaya, dan harga per klik.
- Bisa mengatur target audiens secara spesifik berdasarkan demografi.
- Bisa mengatur platform tempat iklan ditampilkan.
- Bisa mengatur jangka waktu iklan ditampilkan.
6. Influencer Marketing
Contoh strategi pemasaran online terakhir yang bisa kamu coba adalah dengan menggunakan jasa influencer alias influencer marketing. Strategi influencer marketing ini sudah banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha karena hasilnya menjanjikan. Dikutip dari bigcommerce, 89% marketer mengakui ROI (return of investment) dari influencer marketing lebih baik dibanding channel marketing lainnya. Nah, kalau kamu mau memanfaatkan influencer untuk mempromosikan produk milikmu, pastikan influencer yang kamu pilih sesuai dengan target konsumen. Agar bisa bekerja sama dengan seorang influencer, kamu perlu menyiapkan budget yang tidak sedikit, sebab setiap influencer memiliki tarif yang berbeda. Semakin banyak jumlah followers yang dimiliki seorang influencer, tarif endorse-nya pun semakin mahal.
Baca juga: Belajar Bisnis Online dari Nol Tanpa Modal: untuk Pemula
Penutup
Demikian penjelasan mengenai pengertian strategi pemasaran online, manfaat pemasaran online, jenis-jenis pemasaran online, hingga contoh strategi pemasaran online. Selain informasi mengenai pemasaran online, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya yang berhubungan dengan wawancara kerja, cara berbisnis, kondisi pasar, dan hal-hal seputar ekonomi di sini. Selain memperkaya wawasan dengan informasi yang kamu butuhkan, jangan ragu untuk memilih majoo yang setia menemani perjalanan bisnismu. Manfaatkan berbagai fitur praktis dan menarik yang dapat disesuaikan dengan segala kebutuhan. Tunggu apa lagi? Saatnya berlangganan sekarang!