Dalam dunia bisnis, venture capital adalah sebuah istilah yang sebenarnya sudah sangat umum digunakan, terlebih pada bisnis-bisnis dengan skala besar yang juga membutuhkan pendanaan yang sama besarnya. Benar sekali! Istilah yang satu ini memang sangat berhubungan dengan pendanaan.
Namun, meski lebih sering terdengar pada pengelolaan sektor usaha besar, bukan berarti jenis pendanaan ini tidak dapat diterapkan pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah pula, lho! Sebaliknya, secara intensitas, justru sektor-sektor usaha ini yang lebih sering menerimanya jika dibandingkan dengan sektor usaha dengan skala yang lebih besar.
Kalau demikian, apa yang sebenarnya dimaksud dengan venture capital itu sendiri, sih?
Baca Juga: Perbedaan Funding Bank dan StartUp
Venture Capital adalah …
Berasal dari bahasa Inggris, venture capital artinya adalah modal ventura atau modal usaha. Oleh karena itu, sebenarnya keberadaan modal ventura ini tidak hanya ditujukan pada skala usaha yang sudah besar saja, tetapi juga untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Karena, bagaimanapun juga, terlepas dari skala usaha yang dimilikinya, setiap bisnis jelas membutuhkan modal agar tetap dapat beroperasi.
Nantinya, antara pihak yang memberikan modal ventura dengan pihak penerima akan menjalin hubungan kerja sama terbatas dengan pemberi dana berlaku sebagai investor yang tidak secara langsung berurusan dengan operasional bisnis. Sebaliknya, pemilik usaha penerima modal ventura yang akan secara teknis mengelola operasional bisnis agar dapat memberikan keuntungan bagi penyedia dana.
Lebih lanjut, dari penjelasan di atas kita dapat menangkap bahwa pemilik usaha merupakan pihak yang menerima modal ventura. Jika demikian, siapakah yang menjadi pemberi modal tersebut? Para pemilik usaha yang bermaksud mengembangkan usahanya dan membutuhkan pendanaan untuk memastikan semuanya berjalan lancar tentu ingin tahu jawabannya.
Sesungguhnya, siapa saja dapat menjadi sumber dana modal ventura, misalnya saja angel investor, lembaga perbankan investasi, dan juga badan keuangan lainnya. Namun, umumnya modal ini dikelola oleh perusahaan modal ventura yang terdiri dari beberapa pihak atau perusahaan berbeda yang menyerahkan uangnya untuk dikelola sebagai modal ventura.
Agar lebih jelas, mari kita coba bahas lebih lanjut apa saja perusahaan modal ventura yang ada di Indonesia.
Baca juga: Pengertian, Manfaat, dan Risiko Investasi
Perusahaan Venture Capital Indonesia
Sebenarnya ada banyak sekali perusahaan venture capital Indonesia yang mengumpulkan dana dari banyak sumber untuk kemudian diinvestasikan pada perusahaan-perusahaan rintisan atau start-up company yang ada di Indonesia. Dari banyak perusahaan tersebut, setidaknya ada lima perusahaan modal ventura yang paling aktif melakukan kegiatan pendanaan di Indonesia.
1. East Venture
Didirikan oleh Chandra Tjan, Batara Eto, dan Wilson Cuaca, perusahaan modal ventura yang satu ini termasuk salah satu yang paling aktif melakukan pendanaan. Perusahaan-perusahaan yang menerima pendanaan dari East Venture juga cukup beragam jika dilihat dari skala usaha, seperti Tokopedia, Traveloka, dan juga Berrybenka.
2. Ideosource
Tak jauh berbeda dengan East Venture, Ideosource yang didirikan oleh Andi S. Boediman dan Edward Chamdani juga tergolong aktif dalam melakukan pendanaan. Hanya saja, Ideosource lebih berfokus pada kegiatan pendanaan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dan media seperti Female Daily Network, Orori, dan juga Saqina.
3. Emtek Group
Tak kalah dengan East Venture dan Ideosource, Emtek Group juga menjadi salah satu perusahaan venture capital Indonesia yang cukup aktif dalam melakukan kegiatan pendanaan. Emtek yang namanya cukup dikenal sebagai induk perusahaan dari beberapa saluran televisi nasional ini melakukan pendanaan untuk Bukalapak, Bobobobo, dan juga Kudo.
4. Rebright Partners
Sebelum mendirikan Rebright Partners, Takeshi Ebihara, nama besar di balik perusahaan modal ventura yang cukup tersohor ini, sebenarnya sudah memiliki pengalaman yang cukup di bidang pendanaan bersama Batavia Incubator, GMO Venture Partner, dan juga Fortune Institute.
Dari pengalamannya tersebut, Rebright Partners berkembang menjadi salah satu perusahaan modal ventura yang banyak melakukan pendanaan untuk perusahaan di bidang produk teknologi seluler dan informatika seperti Qraved, Aturduit, serta Adskom.
5. GREE Ventures
Perusahaan venture capital Indonesia berikutnya yang masuk ke jajaran lima perusahaan modal ventura paling aktif adalah GREE Ventures yang dibangun oleh Amano Yusuke, Aoyagi Naoko, dan Tsutsumi Tatsuo. Benar, perusahaan modal ventura yang satu ini memang perusahaan asal Jepang, akan tetapi pendanaan yang dikelolanya banyak dilakukan di perusahaan-perusahaan Indonesia seperti Bukalapak, Berrybenka, dan Urbanindo.
Baca juga: Serba-Serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Contoh Venture Capital
Jika sebelumnya kita membahas contoh venture capital jika dilihat dari perusahaan yang menggeluti sektor usaha pendanaannya, di bagian ini kita akan membahas dari contoh modal ventura itu sendiri.
Dari penjelasan yang diberikan hingga sejauh ini, ditambah dengan kaitannya yang erat dengan modal serta pendanaan, tak aneh jika banyak yang mengira bahwa venture capital hanya dapat berbentuk materi saja. Padahal, dalam kenyataannya, modal ventura dapat mengambil berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan pengembangan usaha.
Pada dasarnya, modal ventura merupakan dana segar yang dikumpulkan dari beberapa pihak sekaligus untuk dikelola dan diinvestasikan ke sebuah perusahaan yang ditunjuk. Namun, tidak ada aturan khusus terkait pengelolaan maupun penggunaan modal itu sendiri.
Karenanya, bentuk modal ventura tidak hanya terbatas pada penyerahan dana secara materi saja, pelaksanaan pelatihan atau seminar keterampilan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan dana dari modal ventura juga dapat menjadi contoh venture capital. Seperti yang kita ketahui bersama, modal usaha dapat berupa apa saja dan tidak melulu tentang uang maupun dana segar. Sumber daya manusia pun tetap merupakan modal untuk operasional usaha.
Dengan kata lain, venture capital artinya adalah upaya pengumpulan modal dari beberapa pihak yang akan dikelola oleh satu perusahaan yang ditunjuk untuk mengembangkan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan yang dipilih. Terlepas bentuk pengelolaan dana tersebut, tidak ada batasan selama modal yang diberikan dapat difungsikan untuk mengembangkan usaha dan pada akhirnya memberikan keuntungan bisnis.
Baca juga:
Kenali Apa Itu Investasi Leher ke Atas Beserta Contohnya!
Apa Itu Joint Venture dan Mengapa Membentuknya?
Fungsi dan Manfaat Venture Capital dalam Bisnis
Nah, sampai di sini tentu sudah ada bayangan, bukan, terkait apa yang dimaksud dengan modal ventura? Tentunya mudah pula untuk membayangkan apa sebenarnya fungsi serta manfaat yang diberikan oleh modal ventura dalam operasional bisnis, kan?
Benar sekali! Seperti kebanyakan pemberian modal sebagai bentuk investasi terhadap suatu bisnis, venture capital adalah instrumen yang cukup penting bagi keberlanjutan suatu bisnis, baik bagi pemilik usaha itu sendiri maupun pihak investor yang memberikan dana.
Pada dasarnya, fungsi utama modal ventura adalah membantu pemilik usaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan memberikan bantuan dana segar yang dapat dikelola untuk memastikan operasional bisnis terus berjalan semakin maju. Bagi pihak investor, modal ventura yang diberikan menjadi investasi yang hasilnya dapat dipanen begitu pengembangan bisnis berhasil dilakukan dalam bentuk pengembalian modal serta pembagian hasil pengembangan investasi.
Dengan kata lain, keberadaan modal ventura tidak hanya membantu pemilik usaha saja untuk mempertahankan bisnisnya, tetapi juga memberikan keuntungan bisnis bagi pihak yang memberikan modal. Mempertimbangkan sifatnya yang demikian, modal ventura dapat digolongkan sebagai instrumen investasi yang berorientasi pada profit atau keuntungan usaha, dan tidak dapat difungsikan sebagai dana hibah.
Sifat tersebut perlu diperhatikan bagi pemilik usaha karena di akhir periode yang telah ditetapkan, pemilik usaha tetap harus melakukan pengembalian modal beserta dengan hasil pengembangannya sesuai dengan proyeksi yang sudah diberikan. Alasan ini pula yang menyebabkan modal ventura kerap diberikan pada perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki proyeksi pengembangan bisnis yang tinggi.
Apabila pemilik usaha tidak dapat meyakinkan investor bahwa pengembangan usaha yang akan dilakukannya dapat memberikan keuntungan, sudah barang tentu perusahaan modal ventura pun akan rugi untuk memilih perusahaan tersebut sebagai penerima bantuan dana yang dikelolanya. Karenanya, pemilik usaha sebaiknya memiliki analisis proyeksi keuntungan yang baik dari bisnisnya sebagai dasar pertimbangan.
Agar lebih mudah dalam membuat analisis proyeksi yang dapat meyakinkan para investor venture capital, pemilik usaha dapat memanfaatkan aplikasi majoo yang dilengkapi dengan fitur pencatatan keuangan yang akurat dan otomatis. Dari pencatatan tersebut, pemilik usaha pun dapat dengan cepat melakukan analisis proyeksi kesehatan bisnisnya dengan data yang tepat. Bukan tidak mungkin modal ventura untuk mengembangkan usaha pun lebih mudah untuk didapatkan.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui