Sedang asyik menonton video di sebuah kanal YouTube, tiba-tiba muncul iklan. Suka bikin KBL alias Kesel Banget, Lho! Iklan di YouTube disebut dengan YouTube Advertising atau YouTube Ads. YouTube Advertising adalah fitur atau layanan untuk mempromosikan produk atau jasa melalui YouTube. Tujuannya, tentu saja untuk memperluas jangkauan target pasar yang memiliki minat (interest) dengan produk atau jasa tersebut.
Baca juga: Advertising adalah: Pengertian, Tugas, Ciri, dan Komponennya
Kenapa harus menggunakan YouTube Ads? Karena secara global, YouTube saat ini berada di peringkat kedua setelah Google sebagai search engine (mesin pencarian) terbesar. Selain itu, berdasarkan hasil riset dari We Are Social dan Hootsuite pada Januari 2021, YouTube adalah media sosial paling populer di Indonesia. Sebanyak 88% penduduk Indonesia lebih sering menggunakan YouTube dibandingkan media sosial lainnya.
Dengan begitu tingginya jumlah pengguna YouTube, peluang untuk mempromosikan barang atau jasa semakin menjanjikan. Jika kamu adalah pemilik bisnis ataupun seorang digital marketer, keberadaan YouTube Ads bisa dilirik sebagai salah satu metode strategi pemasaran. Yuk, kenali lebih dalam tentang YouTube Ads dalam artikel majoo berikut ini.
Apa Itu YouTube Advertising
Sekarang siapa sih yang tidak mengenal YouTube? Dari usia balita hingga manula menikmati konten-konten di YouTube. YouTube adalah platform media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah, menonton, hingga membagikan berbagai video.
Besarnya jumlah pengguna YouTube memberikan peluang yang menjanjikan bagi kreator konten maupun YouTube sendiri. Salah satu peluang tersebut adalah iklan. Bicara iklan di YouTube, artinya bicara tentang YouTube Advertising.
YouTube menyediakan layanan iklan agar para pebisnis dapat mempromosikan bisnis mereka. Saat ini, sudah banyak bisnis yang menggunakan YouTube Ads karena berbagai kelebihan yang ditawarkan. Salah satu kelebihan YouTube Ads adalah bisa menentukan target audiens atau target pasar secara spesifik berdasarkan lokasi atau minat mereka.
Baca juga: 7+ Cara Menentukan Target Audience yang Efektif
Selain itu, biaya untuk memanfaatkan YouTube Ads juga cukup terjangkau. Sebagai digital marketer, kamu akan ditagih oleh YouTube hanya jika audiens menonton iklan kamu hingga akhir. Enak, toh?
Cara Menggunakan YouTube Ads
Berbeda dengan platform periklanan media sosial lainnya, seperti Facebook dan LinkedIn yang menggunakan Page Manager, maka cara menggunakan YouTube Ads adalah dengan menggunakan Google AdWords.
Cara kerja YouTube Ads adalah sebagai berikut:
- Kamu membuat video dan mengunggahnya ke Google AdWords.
- Pilih penargetan dan penempatan untuk iklan.
- Selanjutnya, kamu akan melakukan bidding (penawaran) untuk mengetahui YouTube Advertising Cost yang harus kamu bayarkan.
- Setelah YouTube Ads berjalan, kamu bisa memantau kinerjanya dari Google AdWords.
- Dari dashboard Google Adwords, kamu juga bisa menjalankan, menjeda, dan menghentikan iklan kapan saja.
Tipe-Tipe YouTube Advertising
Sebelum membuat YouTube Ads, kamu mesti mengetahui empat tipe YouTube Ads. Tipe-tipe YouTube Advertising adalah sebagai berikut:
1. Skippable in-stream Ads
Skippable in-stream Ads adalah tipe iklan yang dapat dilewati (skippable) oleh penonton. YouTube Ads dengan tipe ini pada umumnya berdurasi 12 detik hingga 3 menit. Tepat di detik kelima, tombol bertuliskan “Skip This Ads” akan muncul secara otomatis dan dapat ditekan oleh penonton yang tidak ingin melihatnya.
Tantangan dalam menggunakan YouTube Ads tipe ini adalah video yang kamu iklankan harus sangat menarik. Sehingga, penonton akan tertarik menyaksikannya hingga selesai.
Lalu bagaimana jika iklan kamu di-skip? Artinya, kamu tidak perlu membayar biaya PPC (Pay Per Click). Sebab, tipe ini hanya menagih pembayaran ketika video iklan ditonton lebih dari 30 detik.
2. Non-Skippable Ads
Sesuai dengan namanya, tipe YouTube Ads ini tidak bisa dilewati oleh penonton. Audiens harus menyaksikan iklan hingga selesai, baru kemudian bisa meneruskan menonton konten. Tipe ini dianggap cukup efektif untuk digunakan karena pengunjung bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Non-Skippable Ads terdiri dari tiga tipe:
- Pre Roll Ads: Iklan yang muncul sebelum video dimulai dengan durasi 15-20 detik.
- Mid Roll Ads: Iklan yang muncul di pertengahan video atau setelah 10 menit video berlangsung dengan durasi 15-20 menit.
- Bumper Ads: Iklan yang muncul di awal, di tengah, atau akhir video dengan durasi paling lama 6 detik.
3. Discovery Ads
Discovery Ads dikenal juga dengan In-Display Ads. Tipe ini adalah YouTube Ads yang ditayangkan pada halaman hasil pencarian, homepage YouTube, dan di halaman yang berkaitan dengan video yang sedang disaksikan oleh pengguna.
Oleh karena itu, agar iklan yang dipasang dapat lebih efektif, kamu perlu melakukan Optimalisasi Search Engine (SEO). Strategi optimalisasi SEO pada video YouTube dapat dilakukan dengan menggunakan kata yang tepat, membuat judul yang menarik, dan membuat caption yang memuat kata kunci yang ingin kamu gunakan.
4. Non-Video Ads
Ternyata YouTube Ads juga menyediakan iklan tanpa video, sehingga penonton tidak terlalu terganggu saat sedang menonton sebuah konten. Non-video Ads akan muncul dalam bentuk card, gambar, maupun teks.
Tipe Non-video Ads dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
a. Sponsored Card Ads
Sponsored Card Ads adalah iklan YouTube yang ditampilkan berbentuk gambar (card). Penonton dapat menemukannya saat mengklik ikon “(i)” yang terletak di pojok kanan atas layar video. Saat diklik, maka penonton dapat melihat video-video lain yang memiliki tipe atau topik serupa dengan video yang sedang ditonton.
b. Overlay Ads
Overlay Ads adalah iklan YouTube berbentuk teks dalam kotak berwarna semi-transparan yang muncul ketika pengunjung menonton sebuah video. Jika kotak tersebut, maka penonton akan diarahkan ke website atau landing page yang kamu miliki.
c. Display Ads
Display ads adalah iklan YouTube berbentuk gambar yang muncul di hasil pencarian Youtube. Display ads juga efektif untuk mengarahkan pengunjung ke landing page kamu.
Tips Memanfaatkan YouTube Advertising
Nah, setelah mengetahui tipe-tipe YouTube Ads, berikut ini majoo berikan tips memanfaatkannya.
1. Menentukan Tujuan Iklan
Sebelum memasang iklan, sebagai pemilik bisnis kamu harus mengetahui tujuannya. Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka akan mempermudah kamu dalam membuatnya iklannya. Sebagai contoh, kamu ingin meningkatkan brand awareness, maka kamu bisa memproduksi video iklan yang berfokus pada barang atau jasa yang kamu tawarkan.
Baca juga: Niche Market adalah Peluang Bisnis dan Pemasaran, Maksudnya?
2. Memproduksi Video Iklan yang Menarik
Content is King. Karena itu, memproduksi video iklan yang menarik menjadi kunci utama dalam memanfaatkan YouTube Advertising. Video iklan tidak harus diproduksi dengan anggaran yang mahal. Yang terpenting, video tersebut relevan dengan bisnis kamu dan sesuai target pasarnya.
3. Menyiapkan Call to Action (CTA)
Dikutip dari blog Neil Patel, seorang pakar digital marketing, ia mengatakan bahwa 20% penonton akan melewatkan video yang panjangnya lebih dari semenit. Agar video yang kamu buat tidak serta-merta dilewatkan oleh penonton, maka sisipkan tombol CTA di bagian awal atau pertengahan video iklan. Arahkan penonton menuju landing page atau akun media sosial. Tujuannya, agar audiens bisa mengenal bisnismu lebih lanjut.
4. Menyiapkan End Screen
End Screen adalah fitur YouTube yang berada di akhir video untuk menampilkan informasi dari video-video lain yang relevan.
5. Menentukan Kata Kunci yang Tepat
Salah satu strategi sukses memanfaatkan YouTube Ads adalah dengan menentukan kata kunci (keywords) yang tepat. Dengan kata kunci yang tepat, video kamu bisa muncul di hasil pencarian YouTube, sekaligus di mesin pencarian Google.
Kesimpulan
Orang berkunjung dan menyukai YouTube karena keberadaan konten video. Oleh sebab itu, memanfaatkan YouTube Advertising adalah cara paling efektif untuk menjangkau audiens dan membangun bisnismu di YouTube.
Untuk memahami YouTube Ads lebih lanjut, kamu harus rutin melakukan A/B Testing, yaitu uji coba menggunakan beberapa konten, sampai kamu menemukan pola yang tepat untuk menjangkau audiens dan target pasar bagi bisnis yang sedang kamu jalankan.
Selain menggunakan YouTube Advertising, kamu juga bisa menggunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan agar bisnis semakin berkembang. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi keuangan dari majoo.
Aplikasi dari majoo akan memudahkan dalam pengelolaan pembukuan, manajemen operasional bisnis, sistem pembayaran, termasuk pengelolaan persediaan. Yuk, jadilah majoopreneurs yang cerdas mulai dari hari ini!