Wajar saja bila banyak perusahaan memanfaatkan iklan sebagai bagian dari strategi bisnis. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan advertising?
Baca juga: 6 Contoh Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Sales
Advertising adalah…
Advertising adalah usaha untuk menarik perhatian klien atau pelanggan. Jadi, advertising bertujuan untuk memengaruhi perilaku membeli atau buying behaviour konsumen dengan pesan yang persuasif tentang produk atau layananmu.
Karena itu, bisnis berlomba menghadirkan pesan-pesan kreatif dalam bentuk gambar, video, atau kata-kata.
Langkah tersebut sangat lazim dilakukan sebab iklan memang ditargetkan untuk menarik pelanggan baru dan dapat menjadi bentuk komunikasi efektif antara perusahaan dengan konsumen.
Untuk mengetahui peran dan tugas advertising dalam bisnis, mari simak penjelasan di bawah ini!
Tugas Advertising
Tentunya, bagian advertising atau periklanan menjadi penting bagi sebuah bisnis karena bagian ini memenuhi peran tertentu. Setidaknya, ada tiga tugas advertising seperti di bawah ini.
1. Memberikan Informasi (Inform)
Salah satu tugas advertising ialah meningkatkan kesadaran atau awareness atas produk dan layanan yang kamu tawarkan.
Baca juga: Konsep Brand Awareness dan Cara Meningkatkannya Dalam Bisnis
Iklan memang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness atau exposure merek pada pangsa pasar.
Seperti yang sudah diketahui, menginformasikan konsumen potensial terkait merek dan produk merupakan langkah awal untuk mencapai target bisnis.
2. Meyakinkan (Persuade)
Membujuk atau meyakinkan konsumen untuk melakukan tindakan tertentu merupakan salah satu tugas utama dari advertising. Tindakan tersebut bisa beragam, misalnya mencoba atau membeli produk.
Tidak hanya itu, iklan juga berperan dalam membentuk atau meyakinkan bahwa brand image bisnismu baik. Dengan kata lain, advertising atau iklan bertugas mengembangkan persepsi yang menguntungkan tentang bisnismu.
Baca juga: Brand Image: Pengertian, Contoh, dan Indikatornya
3. Mengingatkan Kembali (Remind)
Selanjutnya, advertising juga bertugas mengingatkan kembali atau memperkuat brand message sehingga bisa meyakinkan, baik pelanggan ataupun calon konsumen, tentang visi brand.
Dengan kata lain, iklan akan membantu merek tetap bertahan di top of mind konsumen serta mencegah kompetitor mencuri posisi tersebut. Word of mouth termasuk proses yang berperan signifikan dalam menjalankan tugas advertising yang satu ini.
Baca juga: Word of Mouth: Definisi, Faktor, Serta Kelebihannya
Di samping hal-hal di atas, iklan juga berperan besar dalam hal-hal di bawah ini.
- Membangun brand
- Meningkatkan penjualan
- Menciptakan permintaan pasar atau demand
- Membentuk engagement dengan audiens target
- Memperluas basis konsumen
- Mengubah perilaku konsumen
Ciri-ciri Advertising
Terdapat beragam jenis komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Akan tetapi, tidak semuanya termasuk advertising. Suatu bentuk komunikasi brand kepada audiens disebut iklan apabila memenuhi ciri-ciri advertising berikut ini.
Berupa Komunikasi Berbayar
Suatu komunikasi tergolong ke dalam advertising atau iklan bila brand membayar sejumlah uang dalam rangka mengomunikasikan informasi atau pesan tersebut.
Tanpa adanya pembayaran, publikasi informasi terkait suatu produk atau layanan tidak dapat dikategorikan sebagai iklan.
Sebagai contoh, redaksi sebuah majalah mempublikasikan informasi terkait produk majalah tersebut. Cara ini bisa menyampaikan informasi kepada audiens sambil tidak melibatkan pembayaran kepada media lain atau pihak penyedia iklan.
Kasus yang demikian tidak termasuk advertising. Alih-alih disebut iklan, contoh di atas masuk ke dalam kelompok propaganda atau publisitas. Kesimpulannya, informasi terkait produk atau layanan yang dikomunikasikan secara gratis bukanlah advertising.
Baca juga: Iklan Komersial: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Contohnya
Bukan Komunikasi Personal
Selanjutnya,hadir dalam bentuk komunikasi yang tidak personal merupakan salah satu ciri-ciri advertising. Dengan kata lain, pemasang iklan dan konsumen tidak ada kontak secara personal.
Advertising bersifat monolog alias informasi disampaikan satu arah oleh brand atau pemasang iklan. Tidak ada komunikasi personal sebab bukan sebuah dialog.
Komunikasi Bersifat Cepat dan Massal
Umumnya, iklan mampu menjangkau jutaan orang sekaligus dalam suatu publikasi. Jadi, advertising adalah media komunikasi yang cepat serta beroperasi dengan sangat luas.
Sponsornya Dapat Diidentifikasi
Ciri-ciri advertising lainnya ialah sponsornya dapat diidentifikasi. Ketika kita melihat suatu iklan, sponsornya pasti mudah diketahui. Tentunya, sponsor tersebut merupakan penjual atau produsen produk yang diiklankan.
Bila karena alasan tertentu sponsor iklan sulit diketahui, informasi tersebut tidak bisa dikelompokkan sebagai iklan atau advertising. Seperti contoh kasus sebelumnya, informasi akan termasuk propaganda atau publisitas.
Jenis-Jenis Advertising
Dalam keseharian, kamu mungkin akan menemukan bermacam-macam iklan. Berikut ini beberapa jenis advertising yang cukup banyak digunakan oleh bisnis.
Online Advertising
Sesuai namanya, online advertising adalah iklan yang materinya disampaikan kepada audiens secara online. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, periklanan online merupakan jenis advertising yang populer serta efektif.
Tidak heran iklan jenis ini banyak dipilih sebab dengan iklan ini pengiklan bisa menentukan pangsa pasar sesuai keinginan. Iklan dapat ditargetkan dengan sangat detail berdasarkan jenis kelamin, usia, lokasi, dan sebagainya.
Iklan di Media Cetak
Berbeda dengan online advertising, iklan yang satu ini justru akan kamu temukan di media cetak, seperti koran, majalah, brosur, atau pamflet.
Baca juga: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Iklan Baris
Sekarang iklan di media cetak mungkin sudah tidak sepopuler sebelumnya. Namun, jenis iklan ini tetap masih cukup sering digunakan, terutama oleh bisnis lokal. Bisnis tersebut beriklan di media cetak lokal untuk menarik konsumen setempat.
Outdoor Advertising
Outdoor advertising adalah iklan yang berusaha menjangkau konsumen saat mereka berada di luar rumah. Billboard di jalan-jalan merupakan salah satu contoh iklan advertising di luar rumah.
Iklan Televisi
Sebelum kita berada di era digital seperti saat ini, iklan televisi merupakan jenis advertising yang sangat populer. Perusahaan-perusahaan besar sering menggunakan jenis iklan ini untuk menjangkau audiensnya.
Terlepas dari peralihan ke ranah digital, kini sebagian perusahaan masih tetap memanfaatkan iklan televisi sebagai sarana pemasaran.
Baca juga: Strategi dan Jenis Digital Marketing
Komponen Advertising
Apakah kamu berencana memasang iklan untuk produk atau bisnismu? Jika demikian, pastikan kamu sudah memahami komponen advertising yang harus terkandung dalam pesan tersebut.
Judul atau Headline
Judul atau headline merupakan bagian iklan yang paling banyak dibaca dan hal pertama yang bisa memikat perhatian audiens. Karena itu, pengiklan biasanya berusaha menyampaikan informasi semaksimal mungkin melalui judul.
Umumnya, judul hanya terdiri dari beberapa kata, tetapi harus dapat mewakili inti advertising serta mudah dipahami oleh audiens. Judul mungkin memperkenalkan produk melalui klaim manfaat atau pertanyaan.
Intinya, judul didesain untuk menarik perhatian audiens dan membuat mereka penasaran sehingga mau melihat iklan lebih jauh.
Beberapa jenis headline yang lazim digunakan dalam iklan, antara lain:
- Klaim atau janji tentang manfaat produk
- Informasi tentang produk
- Kata-kata provokatif yang memicu rasa ingin tahu
- Berbentuk perintah
Setiap iklan tentu ditujukan untuk menyasar target pasar tertentu. Karena itu, pemilihan judul perlu disesuaikan dengan minat, ketertarikan, serta masalah target pasar yang ingin kamu selesaikan.
Supaya memberikan dampak optimal, judul perlu diletakkan pada posisi strategis. Bahkan, gunakanlah ukuran font yang lebih besar dibandingkan dengan teks lainnya.
Subjudul
Subjudul tidak selalu ada dalam iklan. Namun, bila pengiklan ingin menyampaikan cukup banyak informasi yang tidak terwakili oleh judul, subjudul kerap digunakan.
Hampir serupa dengan headline, subjudul juga berperan dalam memberikan gambaran tentang isi advertising. Bedanya, subjudul hadir untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap, misalnya menjelaskan klaim pada headline atau menekankan keunikan produk.
Biasanya, subjudul berbentuk satu atau dua kalimat yang diletakkan di bawah headline utama. Subjudul juga kerap menjembatani perpindahan perhatian atau atensi audiens dari judul ke isi.
Isi Iklan atau Body Copy
Setelah ada jembatan antara judul dengan isi, tentu komponen advertising berikutnya ialah isi atau body copy. Isi iklan adalah informasi rinci tentang brand, produk, serta hal lain yang ingin disampaikan melalui advertising.
Kadang calon konsumen menginginkan bukti atas klaim yang disampaikan. Nah, bukti tentang kualitas, performa produk, durabilitas, dan lain-lain disampaikan melalui argumen, dukungan dari ahli, serta testimoni pengguna yang tercantum di body copy.
Tergantung pada tujuan iklan dan informasi yang ingin kamu sampaikan, konten dalam body copy bisa sangat fleksibel. Walaupun demikian, kamu perlu membuat body copy semenarik mungkin agar atensi audiens tidak beralih.
Dengan begitu, harapannya audiens akan menyimak iklan sampai tuntas dan menerima pesan yang ingin kamu sampaikan.
Call to Action
Call to action adalah bagian iklan yang mengajak audiens melakukan suatu tindakan. Tindakan dalam call to action bisa sangat beragam, mulai dari mengeklik tautan menuju landing page situs bisnismu hingga ajakan membeli produkmu.
Dengan adanya call to action, ada arahan jelas bagi audiens tentang tindakan yang perlu mereka lakukan setelah melihat iklan bisnismu.
Jika suatu informasi advertising tidak disertai call to action, audiens kadang hanya berakhir mengetahui informasi, tanpa diikuti dengan tindakan yang seharusnya bisa lebih menguntungkan bisnis.
Maka dari itu, dalam penyusunan iklan, kamu perlu memastikan adanya call to action yang jelas.
Baca juga: Call to Action Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Contoh Iklan Advertising
Perusahaan-perusahaan yang berhasil menjadi top of mind di benak konsumen, biasanya memanfaatkan iklan supaya bisa terhubung dengan audiens baik di level emosional maupun intelektual.
Dengan demikian, brand mampu menciptakan brand image yang unik serta tak terlupakan di balik produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Salah satu contoh iklan advertising yang berhasil, tentu saja Coca Cola. Merek minuman yang satu ini melibatkan aspek emosional tentang cara Coca Cola membawa kehangatan dan kebahagiaan di tengah kebersamaan.
Lalu, citra tersebut disampaikan melalui iklan dengan pesan konsisten selama bertahun-tahun. Coba saja kamu periksa iklan Coca Cola pada tahun 60-an sampai iklan terbarunya, pasti pesan yang disampaikan masih konsisten.
Sebagai konsumen, kamu pun jadi memiliki citra tertentu yang tak terlupakan tentang merek ini. Bayangan perasaan segar, senang, serta hangatnya kebersamaan hampir selalu terbayang ketika kamu melihat produk Coca Cola, bukan?
Untuk membuktikannya, saat kamu akan ada acara kumpul bersama teman di rumah, merek minuman apa yang muncul pertama kali di benakmu? Sebagian dari kamu mungkin akan menjawab Coca Cola.
Itulah salah satu contoh iklan advertising yang berhasil berkat pesan konsisten serta upaya menarik perhatian konsumen dari sisi emosional.
Tentunya, Coca Cola bukanlah satu-satunya brand yang berhasil berada di top of mind konsumen karena iklan dan konsistensi dalam membangun brand image. Nike dan Burger King merupakan dua merek lain yang patut diacungi jempol dalam hal advertising.
Positioning yang kuat dapat kita lihat pada iklan Nike. Dengan gambar, slogan, serta kombinasi warnanya, Nike berhasil menciptakan ilustrasi tertentu yang terasosiasi secara kuat dengan brand tersebut.
Baca juga: Apa Itu Positioning? Simak Definisi dan Contohnya!
Bagi perusahaan yang tak ingin terlupakan, tentunya elemen-elemen tersebut sangat esensial, terutama untuk online advertising.
Di sisi lain, iklan Burger King lebih banyak fokus pada sisi emosional konsumen. Hal inilah yang justru menjadikan konsumen memiliki ingatan kuat tentang Burger King.
Pada salah satu iklannya, Burger King hadir dengan slogan yang benar-benar berusaha menarik sisi emosional konsumen, yaitu “Come hungry, Leave happy”. Wah, sungguh sesuai dengan ungkapan yang kerap disampaikan banyak orang, happy tummy!
Berkat advertising tersebut, konsumen jadi membayangkan akan merasa senang setelah menikmati burger dari Burger King. Pemenuhan kebutuhan yang lebih dari sekadar kebutuhan fisik ini ternyata terasa lebih memikat bagi konsumen.
Baca Juga: Conversion adalah Hal Penting Dalam Marketing, Apakah Itu?
Kesimpulan
Apakah kini kamu sudah memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang advertising?
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa advertising adalah inisiatif atau upaya brand untuk menarik perhatian klien atau konsumen.
Untuk memperkenalkan merek, produk, atau layanan, kamu perlu menjadikan advertising sebagai salah satu strategi, terutama digital advertising.
Bagaimana bila kamu belum begitu memahami kampanye digital? Tidak perlu khawatir sebab kini tersedia aplikasi POS yang sudah dilengkapi dengan fitur digital ads, yaitu majoo.
Aplikasi majoo adalah aplikasi point of sale lengkap yang akan membantu para wirausaha mengelola operasional bisnisnya dengan mudah. Aneka fitur, mulai dari penjualan, laporan keuangan, manajemen inventori, hingga pengelolaan kampanye digital tersedia di aplikasi majoo.
Dengan memanfaatkan fitur DigiAds dari majoo, kamu bisa melakukan kampanye digital dengan mudah dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Jadi, tunggu apa lagi, yuk gunakan aplikasi majoo sekarang juga!