Pinjaman modal usaha merupakan sebuah solusi yang sepertinya banyak dibutuhkan oleh industri kecil yang memiliki keterbatasan modal. Semua bentuk usaha, termasuk industri kecil, membutuhkan modal. Modal inilah yang nantinya akan dialokasikan ke dalam pos-pos tertentu sebagai biaya operasional industri.
Sebuah industri bisa digolongkan ke dalam industri kecil, apabila merupakan bidang usaha yang mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan belas) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi tidak lebih dari Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Perhitungan investasi ini tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dari pengertiannya, bisa dikatakan bahwa memang mayoritas industri kecil membutuhkan pinjaman modal usaha demi mengembangkan usahanya. Ada berbagai macam alasan yang mengiringi hal ini.
Namun, memilih jenis pinjaman modal usaha yang tepat untuk industri kecil pun ternyata tidak mudah. Pemilik industri kecil tidak bisa mengajukan pinjaman modal secara sembarangan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Ditambah lagi, tidak bisa dimungkiri bahwa semakin hari jenis pinjaman modal usaha yang ada pun semakin banyak.
Lantas, seperti apa jenis pinjaman modal usaha yang sesuai dan tepat untuk pengembangan industri kecil?
Baca Juga: Tahun Baru, Perlukah Mengajukan Pinjaman Modal Usaha?
4 Jenis Pinjaman Modal Usaha yang Sesuai untuk Industri Kecil
1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Jenis pinjaman modal usaha yang sudah sangat dikenal masyarakat dan para pelaku bisnis adalah Kredit Usaha Rakyat atau yang biasa disebut KUR. Sesuai dengan namanya, KUR memang dicanangkan oleh pemerintah untuk membantu usaha mikro, kecil dan menengah milik rakyat.
KUR menawarkan jenis pinjaman modal usaha terutama bagi usaha yang bergerak di sektor pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan juga jasa keuangan simpan pinjam. Dalam program pemberian KUR ini, pemerintah bekerja sama dengan beberapa bank BUMN seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah.
Pinjaman yang ditawarkan program KUR mencapai angka IDR 500 juta dengan bunga yang juga cukup rendah, yakni 7% pertahunnya atau hanya sekitar 0,58% perbulan dengan jangka waktu selama 6 tahun atau 72 bulan.
KUR dinilai sesuai untuk industri kecil karena syarat yang harus dipenuhi dalam proses pengajuannya tidak terlalu memberatkan dan tidak membutuhkan waktu verifikasi yang panjang. Dokumen yang dibutuhkan hanya berupa kartu identitas, akte pendirian usaha, SIUP/TDP, laporan keuangan perusahaan, proposal usaha dan beberapa persyaratan lain yang mungkin diminta oleh pihak bank.
Baca Juga: Program Kredit Usaha Rakyat: Pengertian dan Cara Pengajuan
2. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah salah satu jenis pinjaman modal usaha yang memberikan kredit tanpa membebankan jaminan berupa aset seperti kendaraan, rumah, tanah, surat berharga dan sebagainya. Hal inilah yang menjadikan program KTA ini menjadi sangat digemari oleh pelaku bisnis.
Pada KTA, pinjaman modal yang ditawarkan adalah maksimal sebesar 200 – 300 juta rupiah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan masing-masing bank dan jangka waktu pinjamannya bisa mencapai 5 tahun atau 60 bulan.
Sama seperti KUR, persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan KTA juga tidaklah sulit. Kamu cukup membawa dokumen persyaratan seperti KTP, NPWP, SIUP, rekening koran, dan kartu kredit. Namun, peluang mendapatkan KTA memang tidaklah gampang. Peminjam masih harus memenuhi syarat BI checking untuk memastikan tidak ada riwayat tunggakan dari kredit sebelumnya.
Lalu, kenapa KTA bisa dianggap sebagai jenis pinjaman modal usaha yang sesuai untuk industri kecil? Alasannya adalah karena bunga yang dikenakan tidak mencapai satu persen alias sangat terjangkau.
Baca Juga: Benarkah Pinjaman Modal Digital Adalah Solusi Keuangan UMKM?
3. Kredit Modal Kerja (KMK)
Kredit Modal Kerja atau KMK bertujuan untuk membantu pengembangan usaha menjadi lebih besar. Oleh karena itu dalam pinjaman ini ada syarat yang harus dipenuhi, yakni usaha atau industri tersebut haruslah telah memiliki izin dan berjalan selama kurang lebih 1 tahun.
KMK dianggap sesuai untuk industri kecil karena jangka waktu pinjamannya yang hanya satu tahun dinilai tidak akan memberatkan pihak pemilik industri kecil. Dalam satu tahun tersebut nilai pencairan kredit maksimal 70% dari total kebutuhan akan modal kerja, dengan jaminan usaha itu sendiri.
Menariknya. pinjaman ini ternyata bisa ditarik berulang kali kapan saja selama tidak melebihi batas jumlah dana yang telah ditentukan. Syaratnya juga masih tergolong mudah, yaitu KTP, KK, buku tabungan, keterangan penghasilan dan bukti memiliki tanggungan dan cicilan.
4. Kredit Online
Bisa dibilang, kredit online atau yang lebih dikenal dengan sebutan pinjaman online adalah jenis pinjaman modal usaha yang saat ini sedang sangat populer. Jenis pinjaman ini merupakan fasilitas pinjaman modal yang diberikan oleh penyedia jasa keuangan yang beroperasi secara online, dan dikenal dengan nama fintech.
Industri kecil bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman modal usaha ini karena memang peluang untuk mendapatkannya cukup besar. Syarat yang diminta pun cukup sederhana, yaitu slip gaji karyawan, KTP, NPWP, dan KK. Jenis produk pinjamannya pun beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Apapun jenis pinjaman modal usaha yang nantinya kamu pilih untuk industri kecil yang kamu jalankan, ingatlah untuk melakukan pengelolaan keuangan bisnis atau usaha dengan baik. Hal ini penting karena nantinya berpengaruh pada kemampuan untuk membayar dan mengembalikan pinjaman.
Aplikasi keuangan majoo menyediakan layanan majoo capital yang bisa membantu kamu mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa syarat yang ribet. Proses pengajuannya praktis dengan mitra lembaga keuangan yang berada dalam pengawasan OJK menjadikannya aman bagi para pemilik industri. Selain itu, pinjaman ini tanpa agunan dan bisa dicicil dengan jangka waktu hingga 36 bulan.