Tak sedikit orang yang ingin mencoba untuk menjalankan bisnis kecil-kecilan. Wajar saja, sih, karena toh situasi ekonomi memang sedang sulit diprediksi akibat munculnya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019 lalu. Ditambah lagi, ada rumor tentang kemungkinan terjadinya resesi di tahun ini. Wah, mencari-cari pendapatan tambahan untuk menghadapinya tak salah, dong!
Sayangnya, tak semua orang bisa dengan mudah menyewa lahan di tempat strategis untuk membuat tempat usaha, kan? Jika sudah demikian, karena skala usaha yang ingin dibuat juga kecil, mengapa tidak manfaatkan saja lahan rumah yang ada?
Hmm, menarik sekali sepertinya, ya! Namun, tunggu dulu! Jangan tergesa-gesa! Agar bisnis yang dijalankan berhasil mendatangkan keuntungan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang, lho!
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Baru di Tahun 2023? Perhatikan Ini!
Bisakah Lahan Rumah Dimaksimalkan untuk Berbisnis?
Apakah memang bisa membangun bisnis dari rumah tentu akan menjadi pertanyaan yang pertama dan juga yang paling utama. Tak semua rumah toh memang bisa disulap menjadi tempat usaha, terlebih jika memang tersebut dihuni oleh keluarga besar. Jika ditambah dengan tempat usaha, tentu akan terasa sangat sesak, kan?
Secara teknis, lahan apa pun jelas bisa digunakan untuk berbisnis. Bahkan, trotoar di pinggir jalan pun tak jarang juga dijadikan tempat usaha, kan? Namun, sebaiknya pertimbangkan kembali apakah penghuni rumah setuju apabila sebagian lahan rumah nantinya akan digunakan untuk berbisnis.
Apabila sudah mendapat persetujuan dari yang lain, jangan terburu-buru untuk segera berbisnis, ya! Perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut:
Baca juga: 5 Trik Membangun Bisnis dari Nol!
-
Periksa Luas Lahan yang Tersedia
Untuk menjadi tempat usaha, tentu akan ada sebagian lahan rumah yang akan terpakai. Oleh karena itu, jangan langsung asal merencanakan bisnis yang akan dijalankan, tapi sebaiknya periksa kembali apakah bisnis tersebut memang bisa dilakukan di rumah?
Jangan khawatir meski tidak memiliki halaman, coba periksa ruangan yang bersisian dengan jalan, karena dinding ruangan tersebut bisa direnovasi dan disulap menjadi bagian depan toko kelontong, lho! Namun, tetap saja, satu ruangan harus direlakan untuk menjadi toko kelontong tersebut.
Bicarakan terlebih dahulu dengan orang-orang di rumah apakah mereka keberatan atau tidak untuk mengorbankan ruangan tersebut. Atau, coba pilih bisnis lain yang benar-benar bisa dilakukan di ruangan mana pun, misalnya saja membuat kerajinan tangan di gudang belakang.
Namun, jika memang memiliki halaman atau pekarangan, wah, kenapa tidak?! Jelas pilihan bisnis yang bisa digeluti pun akan lebih banyak lagi, kan? Langsung saja pilih yang paling memungkinkan untuk dilakukan!
-
Cari Tahu Kebutuhan Warga Sekitar
Dengan berbisnis di rumah, besar kemungkinan yang akan menjadi pelanggan adalah tetangga-tetangga atau warga sekitar, kan? Oleh karena itu, jangan sampai asal memilih jenis usaha yang ingin dilakukan.
Coba cari tahu terlebih dahulu apa kebutuhan tetangga yang masih belum terpenuhi. Dengan demikian, peluang bisnis untuk meraup keuntungan. Di samping itu, langkah ini juga menghindarkan kita dari membuat tempat usaha yang sebenarnya sudah ada, dan jelas akan kurang menguntungkan.
Sebagai contoh, apabila di kompleks rumah sudah ada yang membuka toko kelontong untuk keperluan hidup sehari-hari, kita akan berebut pelanggan apabila juga ikut-ikutan membuat toko kelontong. Selain mengurangi potensi keuntungan karena pasar yang terbagi, bukan tidak mungkin kita malah jadi bahan obrolan tetangga, lho!
Oleh karena itu, coba cari kebutuhan yang selama ini masih belum terpenuhi, dan periksa apakah bisnis yang menjawab kebutuhan tersebut bisa diwujudkan dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumah. Dengan melakukannya, potensi keuntungan pun bisa dimaksimalkan karena tak harus berebut pasar.
Baca juga: Pentingnya Izin Usaha PIRT untuk Bisnis Makanan Rumahan
-
Hindari Menjadi Gangguan Publik
Tergantung jenis usaha yang dilakukan, terkadang operasional bisnis yang dijalankan dapat menjadi gangguan publik. Tidak melulu tentang polusi suara, lho! Pabrik tempe rumahan, misalnya saja, jika tidak dikelola dengan baik bisa mengundang protes dari warga sekitar akibat bau menyengat yang dihasilkan.
Karena kita ingin memanfaatkan lahan rumah, artinya bisnis yang dilakukan harus berjalan dengan gangguan yang sekecil mungkin bagi orang di sekitar. Terlebih bagi mereka yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Suara saat proses produksi berjalan saja mungkin sudah bisa menjadi masalah yang besar sekali.
Jika bisnis yang akan dilakukan juga melibatkan proses produksi, perhatikan pula limbah yang dihasilkan. Tak ada salahnya untuk menyisihkan upaya lebih untuk mengelola limbah tersebut dengan baik, baik limbah organik atau sampah residu sisa produksi.
Apabila bisnis kita menjadi gangguan publik, bukan tidak mungkin bisnis akan cepat gulung tikar karena keluhan yang diajukan oleh orang-orang di sekitar kita. Tidak ingin situasi ini terjadi, kan?
Meski skalanya tak besar dan hanya dilakukan di rumah saja, mengelola bisnis kecil-kecilan memang bukan perkara yang mudah. Oleh karena itu, ayo gunakan aplikasi majoo untuk memastikan seluruh proses operasional bisnis berjalan dengan baik! Aplikasi majoo juga sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan yang bisa membuat pengelolaan bisnis menjadi mudah dan menyenangkan, lho!
Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: Memulai Bisnis Rumahan dalam 5 Langkah Mudah