Pertimbangan Bisnis Membuka Usaha di Bulan Ramadan?

Ada banyak sekali pertimbangan bisnis yang harus diperhatikan saat ingin memulai usaha. Mulai dari persiapan modal serta mental, mencari lokasi yang strategis untuk tempat usaha, dan juga perkara waktu.

Tak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, bulan suci penuh berkah yang kerap diisi dengan beragam aktivitas, ibadah, serta kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi tradisi. Apakah bulan Ramadan yang berlimpah kebaikan ini sesungguhnya juga baik untuk memulai bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah dijalankan?

Apa saja pertimbangan yang perlu dimasukkan ke dalam hitungan tatkala ingin memulai usaha baru di bulan Ramadan ini?

Baca juga: Menulis Rencana Bisnis, Kapankah Waktu yang Tepat?

Tantangan Modal untuk Membuka Usaha

Sudah bukan rahasia lagi jika mengumpulkan modal merupakan tantangan terbesar dalam membuka atau mengembangkan usaha. Jangan lupa bahwa harga barang, baik produk yang sudah jadi maupun bahan baku untuk produksi, sering kali mengalami peningkatan harga di bulan ini. Jika di hari-hari biasa saja modal yang harus dikumpulkan untuk memulai usaha sudah cukup banyak, pasti rutinitas ini akan lebih sulit lagi dilakukan saat bulan Ramadan, kan?

Jika diperhatikan dengan cermat, harga emas dan aset cair lainnya umumnya cenderung turun di bulan Ramadan. Dalam bidang ekonomi, situasi ini terjadi karena adanya kebutuhan yang sangat besar terhadap uang tunai dibanding aset dalam bentuk lainnya. Pertimbangkan dengan masak besarnya modal yang harus disiapkan.

Jika bisnis yang akan dibangun merupakan bisnis yang membutuhkan modal besar dalam keadaan normal, tak ada salahnya untuk menunda terlebih dahulu niatan membuka bisnis baru di bulan Ramadan. Namun, jika modal yang harus dikumpulkan memang sudah dipersiapkan sesuai perhitungan, atau bisnis yang akan dijalankan tidak membutuhkan modal yang besar, jangan ragu untuk memaksimalkan peluang bisnis yang ada!

Baca juga: 5 Peluang Bisnis Menarik Jelang Lebaran 

Jenis Komoditas Bisnis yang Akan Dipasarkan 

Dibandingkan dengan negara-negara lain, karakter masyarakat Indonesia terbilang cukup unik dalam menyikapi bulan Ramadan. Di satu sisi, masyarakat akan lebih konsumtif dan nilai transaksi akan meningkat drastis di bulan yang suci ini, tetapi di sisi lain aktivitas jual beli yang dilakukan juga lebih tersegmen.

Umumnya, di saat-saat seperti ini, produk yang lebih berpotensi untuk terjual laris adalah produk-produk kuliner, busana muslim, dan juga pernak-pernik atau bingkisan lebaran. Nah, sebelum membuka usaha, pastikan terlebih dahulu sudah ada riset pasar serta produk yang memadai untuk mengetahui kecocokan produk atau jasa yang akan dijalankan dengan karakter berbelanja masyarakat di bulan Ramadan.

Apabila bisnis yang akan dijalankan tidak memiliki kaitan langsung dengan bulan Ramadan, tidak perlu malu untuk menunda rencana bisnis yang dimiliki. Jangan sampai memaksakan usaha dapat mulai dijalankan di bulan Ramadan tanpa ada proyeksi pasar yang cukup. Jika memang ketika dilihat dari tren komoditas bisnis yang ingin dipasarkan tidak begitu diminati di bulan Ramadan, tahan dulu semua rencana pengembangan bisnis.

Lain halnya jika bisnis yang ingin dijalankan memang berpusat pada kegiatan-kegiatan yang kerap dilakukan di bulan Ramadan, misalnya saja bisnis makanan berbuka atau busana muslim untuk lebaran, bulan Ramadan justru dapat menajdi waktu yang tepat untuk memulai usaha.

Baca juga: Strategi Jitu Bisnis Food and Beverages di Momen Ramadan

Momentum Terbaik Eksekusi Peluang Bisnis 

Tidak semua peluang bisnis perlu dieksekusi secepatnya. Sekalipun seluruh persiapan awal sudah dipenuhi, termasuk dengan melakukan berbagai riset yang diperlukan seperti riset pasar dan juga produk, peluang bisnis membutuhkan momentumnya sendiri agar dapat memberikan keuntungan maksimal.

Bahkan sebaliknya, persiapan yang matang justru akan sia-sia dan akan menjadi potensi kerugian apabila eksekusinya justru terlalu terburu-buru. Di sini, insting seorang pelaku usaha akan sangat menentukan apakah eksekusi peluang bisnis berhasil menunggangi momentum atau tidak.

Untuk membantu mengetahui apakah bulan Ramadan dapat menjadi momentum terbaik untuk membuka usaha, coba tanyakan beberapa pertanyaan mendasar berikut: “Apakah usaha yang baru ini perlu diluncurkan saat ini juga, atau sebenarnya bisa menunggu?”, “Apakah bisnis akan mengalami kerugian jika tidak dimulai saat ini juga?”, dan “Mengapa sekarang waktu yang baik untuk meluncurkan usaha ini?”.

Jika bisnis yang akan dijalankan sebenarnya bisa menunggu, tak perlu terburu-buru karena tentu pertimbangan modal dan jenis komoditas bisnis akan lebih menentukan saat yang tepat untuk memulai usaha tersebut. Namun sebaliknya, apabila bisnis justru akan kehilangan momentum jika tak secepatnya dirilis, waduh, tunggu apa lagi?!

Coba bayangkan jika bisnis bingkisan lebaran justru baru diluncurkan setelah bulan Ramadan berakhir, tentu bisnis akan merugi karena sudah tidak ada lagi orang yang membutuhkan produk tersebut, kan? Untuk bisnis-bisnis semacam ini, bulan Ramadan dapat menjadi momentum yang justru harus dimaksimalkan agar keuntungan bisnis yang diperoleh pun bisa lebih besar lagi–berlipat ganda, bahkan.

Dengan kata lain, ingin memulai usaha yang baru atau mengembangkan usaha yang sudah dijalankan di bulan Ramadan membutuhkan pertimbangan bisnis yang masak dan sebaiknya tidak dilakukan dengan terburu-buru. Persiapkan bisnis sebaik mungkin, jika perlu manfaatkan pula aplikasi majoo yang tak hanya membantu pengelolaan meja kasir semata, tetapi juga mampu membuat catatan transaksi yang akurat secara otomatis!

Baca juga: Inspirasi Bisnis Musiman yang Laku Keras di Bulan Puasa