Perusahaan biasanya akan menggunakan strategi pemasaran tertentu untuk meningkatkan penjualan. Pada dasarnya, tidak ada strategi yang benar-benar sempurna. Sama halnya dengan strategi pemasaran omnichannel yang memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.
Strategi omnichannel memang dinilai cukup efektif untuk menjangkau pelanggan sekaligus meningkatkan angka penjualan. Namun, ada beberapa kesalahan yang perlu dihindari saat menerapkan strategi ini agar hasilnya lebih optimal.
Kesalahan-kesalahan tersebut biasanya akan menjadi tantangan atau permasalahan tersendiri yang kadang mungkin tidak disadari oleh pihak perusahaan yang menerapkannya. Padahal, untuk setiap tantangan, bisa dicarikan solusinya.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Peran Omnichannel dalam Pengelolaan Bisnis
Tantangan dalam Omnichannel dan Solusinya
Strategi Konten yang Kurang Efektif
Saat ini, omnichannel dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran digital, yang secara otomatis berhubungan dengan konten media sosial. Salah satu faktor keberhasilan strategi omnichannel adalah konten yang relevan.
Strategi konten yang tidak efektif akan sangat berpengaruh dan bisa menyebabkan kampanye gagal. Hal inilah yang menjadi tantangan pertama dalam strategi omnichannel.
Konten yang hadir melalui platform media sosial, situs web, aplikasi seluler namun ternyata tidak relevan dengan kebutuhan konsumen tidak akan mampu meningkatkan minat beli.
Tidak Memanfaatkan Data Pelanggan dengan Tepat
Jika ada konsumen yang melakukan interaksi atau pembelian produk melalui platform yang digunakan, secara otomatis mereka akan meninggalkan informasi seperti nomor ponsel, email, dan juga alamat.
Data ini penting karena bisa kamu manfaatkan sebagai salah satu sarana memasarkan produk. Namun, perlu diingat bahwa data tersebut bisa usang dalam jangka waktu tertentu karena konsumen bisa saja melakukan perubahan terhadap data mereka sewaktu-waktu.
Data yang usang tidak akan bisa digunakan lagi untuk kepentingan pemasaran. Karena itu, kamu perlu melakukan identifikasi data secara berkala serta melengkapi data yang masih sebagian untuk kemudian digunakan sebagai media memberikan penawaran sesuai kebutuhan pelanggan.
Analisis dan Pengukuran yang Kurang Tepat
Tantangan lain yang sering terjadi pada strategi pemasaran omnichannel adalah adanya analisis dan pengukuran yang tidak tepat.
Bisnis yang menggunakan strategi omnichannel tidak akan terlihat untung apabila diukur menggunakan metrik seperti laba, omset, maupun penjualan. Karena pengukuran dilakukan terhadap titik kontak terpisah-pisah, gambaran yang didapatkan akhirnya tidak menyeluruh. Padahal, hasil pengukuran yang salah bisa mengarah pada pengambilan keputusan yang salah pula.
Lantaran itulah, sangat penting untuk melihat titik-titik tersebut sebagai ekosistem sebelum melakukan pengukuran. Pendekatan top-down lebih disarankan untuk menganalisis keberhasilan pemasaran.
Baca Juga: 4 Platform Omnichannel Terbaik dalam Pengelolaan Bisnis
Minim Aksi Terhadap Penemuan Baru
Saat kamu menerapkan strategi omnichannel untuk meningkatkan penjualan produk, pastinya akan ada berbagai penemuan baru yang diperoleh. Sayangnya, banyak pelaku usaha yang tidak bisa memanfaatkan data tersebut secara maksimal. Padahal, informasi dan data terbaru ini bisa dimanfaatkan untuk menyusun langkah-langkah pemasaran yang lebih efektif.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menempatkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan pengolahan data tentang pelanggan. Dengan dukungan optimal, perusahaan bisa menyusun strategi omnichannel yang lebih efektif dan efisien.
Strategi Pemasaran yang Kurang Efektif
Sudah menjadi rahasia umum bahwa potensi yang bisa diraih dengan strategi pemasaran omnichannel sangat besar. Masalahnya, tidak semua pelaku usaha berhasil menyusun strategi pemasaran yang brilian untuk mendapatkan perhatian dan minat konsumen. Akhirnya, konsumen merasa, tidak puas dengan layanan yang ditawarkan.
Ini pastinya menjadi tantangan lain yang perlu dicarikan solusinya. Salah satu yang perlu ditekankan saat menyusun strategi pemasaran adalah selalu memprioritaskan konsumen.
Lakukan identifikasi pada titik kontak yang dilalui konsumen, manfaatkan teknologi untuk mengatasinya, kemudian pilih pendekatan dengan basis data. Ujilah kampanye terus-menerus untuk memperoleh strategi terbaik.
Baca Juga: Belajar Strategi Pemasaran Soft Selling, Yuk!
Gagal Melakukan Implementasi
Kegagalan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran juga merupakan salah satu tantangan dalam penerapan omnichannel. Penyebabnya bisa jadi karena adanya kesulitan tim pemasaran dalam berkoordinasi karena channel yang berbeda-beda. Semakin banyak dan beragam platform yang tersedia juga menjadi tantangan baru.
Solusinya adalah dengan memfokuskan perhatian terhadap pengalaman pelanggan, bukan pada channel yang digunakan. Kenali karakteristik pelanggan. Dengan cara tersebut, pelaku usaha bisa mengirimkan pesan yang tepat melalui channel yang tepat.
Perhitungan KPI Tidak Tepat
Penerapan strategi omnichannel seharusnya memperhitungkan key performance indicator (KPI) pada setiap tahap. Ada empat tahap dalam perjalanan pelanggan, yaitu kesadaran merek, keterlibatan, terjadinya konversi, dan kepuasan terhadap layanan yang diberikan.
Yang sering terjadi adalah tim pemasaran mengukur efektivitas kampanye berdasarkan hasil secara keseluruhan. Padahal setiap tahap yang dilewati juga perlu diperhitungkan hasilnya untuk mengetahui sejauh apa pengalaman pelanggan.
Contohnya, menghitung pengunjung unik di situs web untuk tahap kesadaran. Selanjutnya, menghitung durasi kunjungan untuk tahap keterlibatan. Cara ini dianggap lebih efektif dalam menentukan keberhasilan kampanye.
Dari uraian mengenai tantangan yang biasa muncul dalam strategi omnichannel dan solusinya tadi, bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya strategi pemasaran omnichannel dapat meningkatkan peluang penjualan dengan cara memberikan pengalaman berbelanja terbaik kepada pelanggan.
Tantangannya adalah seringnya terjadi kesalahan yang dilakukan saat menerapkan strategi ini sehingga dapat mengurangi efektivitasnya. Untuk itulah, kamu perlu mengatasi hal ini dengan sebaik-baiknya.
Gunakan aplikasi atau software yang bisa membantu kamu dalam hal ini, seperti majoo. majoo hadir sebagai karya anak bangsa dengan konsep one stop solution untuk mendukung pelaku UMKM dalam mengadopsi strategi omnichannel ini dengan cara yang praktis, lebih mudah dan maksimal.
Semuanya bisa didapatkan melalui beragam fitur yang ada di majoo, seperti fitur integrasi marketplace, Webstore (toko online), Inventory, dan Aplikasi Owner. Bagaimana? Tertarik untuk berlangganan sekarang?