Tak dapat dimungkiri, hingga saat ini toko kelontong mungkin masih menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan harian. Bagaimana tidak? Di antara beragam model bisnis dan juga tempat usaha lainnya, warung-warung kecil yang menyediakan kebutuhan sehari-hari ini memang lebih mudah ditemui.
Bukan sesuatu yang aneh apabila kita mendapati satu atau dua ‘toko serba ada’ ini ke mana pun kita melangkah dan berbelok, bahkan di gang-gang kecil sekalipun. Ditambah dengan kebutuhan sehari-hari yang terkadang muncul tiba-tiba, jelas mendatangi warung dekat rumah selalu menjadi pilihan, kan?
Masalahnya, zaman terus berubah, sehingga bukan tidak mungkin pelanggan pun akan beralih pada toko-toko lain yang lebih modern. Eits, jangan cemas! Toko atau warung kelontong pun bisa hadir dengan gaya modern, kok!
Pandemi, Teknologi, dan Transformasi Digital
Sudah bukan rahasia lagi jika ada banyak hal yang berubah sejak pandemi Covid-19 pertama kali muncul di akhir tahun 2019 lalu. Salah satunya adalah karakter masyarakat dalam berbelanja.
Melalui pandemi Covid-19 dan juga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang mengikutinya, banyak di antara kita yang sudah tidak lagi berbelanja secara konvensional dengan mendatangi langsung tempat usaha secara fisik, tetapi memilih untuk berbelanja secara online.
Dengan perkembangan teknologi yang ada, serta transformasi digital yang diakibatkannya, online shop pun menjadi sesuatu yang sudah jam sekali ditemukan. Keberadaan toko-toko online pun sudah bukan lagi sesuatu yang aneh.
Baca juga: Merespons Perilaku Konsumen yang Berubah Pasca Pandemi
Bantu Penuhi Kebutuhan Harian dengan Toko Online
Meningkatnya kepercayaan publik terhadap transaksi digital, ditambah adanya perubahan karakteristik dalam berbelanja harus diakui membuat para pemilik warung kelontong memiliki alternatif lain dalam memasarkan barang-barang kebutuhan harian, yakni dengan menyediakan beragam layanan yang memanfaatkan platform-platform digital.
Selain sebagai bentuk adaptasi terhadap transformasi digital, dengan menyediakan layanan-layanan online pun para pemilik warung juga dapat memberikan nilai tambah bagi bisnisnya, yaitu nuansa modern dengan pemanfaatan platform-platform digital. Tidak hanya sebatas kosmetik saja, secara fungsionalitas pun ada nilai tambah yang diberikan, yaitu kemudahan dalam berbelanja.
Sebagai contoh, orang-orang yang tadinya enggan berbelanja pun bisa jadi akan lebih tertarik jika mengetahui bahwa mereka bisa mendapatkan produk-produk yang diinginkan dengan mudah, bahkan mungkin tanpa perlu pergi ke luar rumah. Semakin besar minat pelanggan, jelas potensi keuntungan yang bisa dikantongi pun akan semakin besar.
Tertarik untuk mencoba? Coba pertimbangkan tiga layanan berikut:
-
Layanan Pesan Antar
Siapa, sih, yang tidak pernah memanfaatkan layanan pesan antar? Di masa sekarang, rasa-rasanya hampir semua orang pernah mencicipi kemudahan yang satu ini. Nah, bagaimana jika pada toko atau warung kelontong tersedia pula pilihan untuk menikmati layanan yang satu ini?
Tidak perlu terlalu rumit, sebenarnya. Cukup manfaatkan saja aplikasi perpesanan seperti WhatsApp untuk menerima pesanan dari pelanggan. Selanjutnya, pemilik usaha cukup mengantarkan barang-barang yang dipesan tersebut langsung ke depan rumah pelanggan.
Ide ini sebenarnya sangat tepat diterapkan untuk warung kecil-kecilan. Kok demikian? Iya, dong, karena pelanggan yang berbelanja di warung-warung semacam ini umumnya tinggal tidak jauh dari lokasi warung itu sendiri, sehingga tidak ada biaya tambahan yang dibutuhkan untuk pengantaran.
Kerugian yang harus diperhitungkan saat menyediakan layanan ini adalah warung yang akan kosong saat mengantarkan barang. Namun, ini sebenarnya dapat diatasi dengan mengatur giliran jaga warung. Cukup mudah, kan?
Baca juga: Mengintip Survei Pengguna dari Laporan Bisnis Pesan Antar
-
Marketplace Digital
Dulu, mungkin kita akan menganggap bahwa marketplace digital hanya menyediakan produk-produk mewah seperti peralatan elektronik keluaran terbaru. Namun, kini kita bisa menemukan hampir semua jenis barang dalam marketplace. Mulai dari furnitur-furnitur besar yang dibandrol sangat mahal, hingga pernak-pernik fesyen yang harganya tidak lebih dari Rp1.000.
Tak jarang pula kita menemukan barang-barang kebutuhan harian ditawarkan melalui marketplace digital. Tidak perlu khawatir, karena akan selalu saja ada orang-orang yang menjadi pasarnya. Barang-barang dalam warung pun juga dapat dijual dengan cara ini.
Pun demikian, perhatikan baik-baik saat menjajakan barang kebutuhan sehari-hari melalui marketplace karena barang yang sudah dibeli otomatis harus dikirimkan kepada pelanggan sesuai dengan ketentuan pemesanan. Bukan tidak mungkin akan ada beban kerja tambahan dari sini, lho!
Baca juga: 5 Trik Tingkatkan Jualan Laris di eCommerce, Anti Gagal!
-
Transaksi Nontunai
Jika dua layanan sebelumnya sangat berfokus pada platform digital yang memungkinkan seluruh proses jual beli dilakukan secara online, layanan yang berikutnya tidak sedigital itu, tetapi akan tetap terasa modern, yaitu dengan menyediakan opsi pembayaran nontunai.
Seperti yang sudah kita ketahui, penggunaan layanan dompet digital seperti Gopay, OVO, atau LinkAja, sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat. Tak ada salahnya juga menyediakan layanan serupa di toko kelontong. Dengan demikian, pelanggan pun tidak harus selalu menggunakan uang tunai untuk menyelesaikan pembayaran.
Kadang, ada saja, lho, pelanggan yang tidak memiliki uang tunai sama sekali, tetapi saldo yang tersisa di dompet digitalnya masih cukup banyak. Sayang, kan, jika pelanggan tersebut batal membeli karena pilihan pembayaran yang tersedia hanya tunai saja? Jika takut repot, coba manfaatkan aplikasi majoo yang bisa membantu menghadirkan pembayaran nontunai serta kemudahan dalam berjualan di marketplace digital.
Yuk, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo!