Ada yang bilang bahwa profesi kerja konsultan seperti business consultant adalah jenis profesi yang paling menguntungkan karena pekerjaannya tak banyak, tetapi gaji bulanannya menggiurkan. Benarkah demikian?
Bisa jadi benar, tetapi kemungkinan besar juga salah, sih. Karena dalam dunia bisnis, besarnya pendapatan yang diperoleh kerap kali dikaitkan dengan besarnya effort yang dikeluarkan. Oleh karena itu, mereka yang mendapatkan gaji besar, umumnya juga memiliki tanggung jawab yang tak kalah besarnya.
Tidak percaya? Yuk, coba kita bahas bersama-sama serba-serbi terkait business consultant, mulai dari pengertian, menafaat, tugas, dan juga risiko yang dimilikinya! Jadi, kita bisa sama-sama mengetahui seperti apa, sih, cara kerja profesi yang satu ini.
Apa Pengertian Business Consultant?
Apa, sih, pengertian business consultant? Secara sederhana, kita dapat menjelaskan business consultant sebagai sebuah profesi yang menyediakan layanan konsultasi terkait pengelolaan bisnis.
Sebenarnya, cakupan topik yang bisa dibantu oleh seorang business consultant cukup luas, akan tetapi sering kali jasa profesi yang satu ini digunakan untuk meningkatkan angka penjualan. Wajar saja, sih, sebenarnya, karena dunia bisnis toh memang menerapkan prinsip ekonomi untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dengan pengeluaran sekecil mungkin.
Sesuai dengan pengertian business consultant, otomatis untuk menjadi konsultan, seseorang perlu memahami proses pengelolaan bisnis dan juga mampu menganalisis berbagai situasi yang ada. Tanpa adanya kemampuan-kemampuan tersebut, konsultan akan kesulitan dalam memberikan rekomendasi yang dibutuhkan oleh kliennya.
Tak jarang pula seorang business consultant harus memiliki keterampilan layanan pelanggan, karena di luar dari bisnis itu sendiri, jasa konsultasi yang ditawarkan juga dapat menjadi komoditas terpisah sehingga seorang konsultan tetap harus menjaga tingkat kepuasan kliennya agar bisa memperoleh keuntungan.
Jika dilihat-lihat lagi, sebenarnya ada banyak juga, ya, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang business consultant? Memangnya, apa saja, sih, tugas yang harus mereka selesaikan dalam menyediakan jasa konsultasi?
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Vendor dan Fungsinya dalam Bisnis
Apa Saja Tugas Business Consultant?
Jangan terkecoh dulu dengan nama yang dimilikinya, meski bekerja sebagai konsultan, tugas business consultant tidak hanya sekadar melayani konsultasi saja. Mengapa demikian? Karena untuk memberikan rekomendasi terbaik dalam sesi konsultasi tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilakukan.
Apa saja tugas-tugas yang dimaksudkan tersebut? Di luar dugaan, ternyata ada banyak sekali, lho, tugas yang harus dilakukan oleh konsultan. Namun, setidaknya ada tiga utama yang mau tidak mau harus dilakukan oleh seorang konsultan.
Ketiga tugas tersebut antara lain adalah:
-
Mempermudah Pengelolaan Proyek Bisnis
Salah satu tugas utama yang harus dilakukan oleh konsultan adalah memastikan pengelolaan proyek bisnis kliennya berjalan dengan baik, atau bahkan dibuat lebih mudah, efektif, dan efisien.
Untuk menjalankan tugas yang satu ini, konsultan perlu mengetahui segala hal yang berkaitan dengan proyek yang ditangani, mulai dari sifat proyeknya, mekanismenya, kemungkinan hambatan yang mungkin terjadi, dan juga target yang ingin dicapai dengan menjalankan proyek tersebut.
Informasi-informasi yang telah didapat ini akan sangat membantu konsultan untuk menentukan arah pengembangan serta pelaksanaan proyek, karena dari informasi tersebut, business consultant dapat mengetahui area-area perbaikan yang ada untuk mencapai target yang diinginkan secara optimal.
Ketika performa bisnis berjalan secara optimal, proyek bisnis pun bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Sebagai hasilnya, selain bisa memenuhi target bisnis yang telah ditetapkan, pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut pun bisa ditekan; baik dengan mengurangi jumlah tenaga kerja yang diperlukan, mengurangi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target, atau menekan biaya operasional proyek.
Besarnya manfaat yang bisa ditawarkan oleh business consultant inilah yang membuat banyak pemilik usaha tak keberatan merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan jasa yang mereka tawarkan.
-
Mengumpulkan dan Menganalisis Data Bisnis
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, seorang business consultant harus mengetahui terlebih dahulu seluruh informasi yang dibutuhkan terkait pelaksanaan sebuah pengelolaan bisnis agar dapat memberikan rekomendasi terbaik untuk mempermudah klien memenuhi target bisnisnya.
Oleh karena itu, salah satu tugas business consultant yang tak boleh dilupakan adalah kerja-kerja riset dengan mengumpulkan data-data bisnis kemudian melakukan analisis berdasarkan temuan yang diperoleh.
Jika sebelumnya business consultant hanya membutuhkan data terkait operasional manajemen bisnis, untuk menyelesaikan tugas yang satu ini, tak jarang konsultan membutuhkan informasi yang lebih spesifik terkait bisnis yang dijalankan. Misalnya saja data-data terkait penjualan dari setiap periode operasional.
Dengan mengumpulkan data-data bisnis, rekomendasi yang bisa diberikan oleh konsultan pun bisa lebih spesifik menjawab kebutuhan klien. Misalnya saja, berdasarkan data penjualan dari beberapa bulan terakhir, diketahui penjualan Produk A terbilang cukup rendah dengan pendapatan di bawah harga produksi, sehingga konsultan bisa memberikan rekomendasi untuk menghentikan produksi Produk A.
Dengan menghentikan produksi, mungkin klien akan mengalami kerugian karena tak lagi memperoleh pendapatan dari pasar Produk A, tetapi di sisi lain klien juga dapat menekan biaya produksinya secara efisien.
Business consultant dapat menyesuaikan proses pengumpulan serta analisis data bisnis yang dilakukan dengan kebutuhan kliennya. Semakin kompleks kebutuhan yang harus dipenuhi, otomatis proses pengumpulan dan analisis data bisnis ini pun akan semakin kompleks pula.
Baca juga: Memahami Perbedaan Owner dan Founder dalam Dunia Bisnis
-
Menyusun Dokumentasi Rekomendasi
Meski sama-sama bergerak di bidang bisnis, tak jarang ditemui latar belakang yang berbeda antara seorang business consultant dengan klien yang menggunakan jasanya.
Tidak ada masalah, sebenarnya, hanya saja konsultan jadi tidak bisa secara asal memberikan rekomendasi, terlebih jika rekomendasi tersebut berkaitan dengan proses operasional harian yang memiliki langkah-langkah tertentu. Oleh karena itu, konsultan pun harus mendokumentasikan setiap temuan yang didapatkannya dan juga alur analisis yang dilakukan.
Dokumentasi yang telah disusun ini dapat digunakan oleh klein untuk lebih mudah memahami rekomendasi yang didapatkan, termasuk alasan mengapa rekomendasi tersebut dibuat dan juga proses validasinya. Dengan demikian, klien bisa lebih mudah pula mengomunikasikan arah pengembangan bisnisnya kepada karyawan-karyawannya.
Umumnya, dokumentasi ini diberikan di akhir bersama dengan rekomendasi. Tak jarang seorang konsultan membuat dokumen berbeda untuk mempresentasikan temuan yang diperolehnya dalam memberikan rekomendasi sehingga proses penyampaian informasi kepada klien pun bisa terbebas dari bias.
Baca juga: Dokumentasi Adalah: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Apa Manfaat Business Consultant bagi Bisnis?
Setelah memahami pengertian dan juga tugas-tugas yang harus diemban, tentu mudah membayangkan manfaat business consultant dalam pelaksanaan operasional bisnis, kan?
Sederhana saja, melalui keberadaan seorang business consultant, seseorang atau sebuah perusahaan dapat dengan tepat melakukan praktik terbaik guna memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, tetapi dengan pengeluaran yang dipangkas secara efektif dan efisien.
Tidak main-main, ketika dijalankan dengan baik manfaat business consultant bahkan bisa membuat bisnis memperoleh keuntungan hingga berkali-kali lipat, khususnya jika memang banyak ruang pengembangan atau area perbaikan yang bisa digarap. Menarik sekali, kan?
Waspadai Resiko Business Consultant
Semakin tertarik untuk menjadi konsultan bisnis, eits, jangan terburu-buru, perhatikan pula resiko business consultant yang wajib untuk diwaspadai.
Pasalnya, kerja-kerja business consultant sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu bisnis. Apabila rekomendasi yang diberikan tidak tepat, bukannya memperoleh keuntungan, bisa jadi bisnis justru harus gulung tikar karena tak kuat menanggung kerugian.
Yap, benar sekali! Resiko business consultant yang paling utama terletak pada tidak adanya kepastian bahwa rekomendasi yang diberikan bisa diterapkan secara sempurna dan membuahkan hasil yang memang diinginkan. Oleh karena itu, selalu perkecil risiko ini dengan melakukan analisis yang rinci.
Jangan terburu-buru memberikan rekomendasi apabila data yang dikumpulkan memang belum cukup untuk menghasilkan rekomendasi yang matang. Ingat selalu bahwa pertimbangan yang diberikan kepada klien tidak hanya menentukan keberhasilan rekomendasi itu sendiri, tetapi juga bisnisnya secara keseluruhan.
Jika memang dibutuhkan, coba kombinasikan rekomendasi yang diberikan dengan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi beragam fitur unggulan untuk mempermudah proses pengelolaan bisnis. Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: Pengertian, Manfaat, dan Resiko Investasi