Di dalam ilmu keuangan dan ekonomi, istilah ekuitas sering dibicarakan, dituliskan, dan disebutkan terutama di kalangan pebisnis dan melekat pada setiap pemegang saham. Ekuitas adalah hak seorang pemilik aset pada sebuah perusahaan.
Namun demikian, arti ekuitas bila dijabarkan lebih luas, tidak sebatas tentang hak seorang pemilik aset. Dalam artikel ini, majoo akan mengajak kamu mengenal lebih jauh tentang apa itu ekuitas, cara menghitung ekuitas, dan lainnya.
Ekuitas Adalah
Padanan ekuitas adalah modal. Secara garis besar, ekuitas artinya besaran hak atau harta yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan agar dapat memenuhi operasional. Hal ini berarti harta tersebut mengalami endapan karena adanya kewajiban.
Dua kewajiban utama yang harus dibayarkan dari ekuitas adalah utang dan beban. Catatan tambahan yang harus kamu ingat adalah modal akan selalu berhubungan dengan aset dan kewajiban.
Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti sebagai kekayaan bersih perusahaan.
Dikutip dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Rumus ekuitas sebenarnya sederhana, yaitu aset dikurangi kewajiban atau liabilitas. Jadi, arti ekuitas adalah jumlah harta atau aset yang bisa dikembalikan kepada pemilik modal apabila perusahaan dilikuidasi atau semua kewajiban utangnya sudah terbayar.
Arti ekuitas berikutnya adalah investasi yang ditanamkan dalam sebuah perusahaan. Jumlah ekuitas ini tentu saja bisa berkurang jika pemilik modal melakukan penarikan aset.
Baca Juga: Return on Equity: Definisi dan Cara Menghitung RoE
Ekuitas juga bisa berkurang karena sebab lainnya seperti kerugian yang dialami oleh perusahaan. Itu sebabnya kamu harus garis bawahi juga bahwa nilai ekuitas atau modal tidak selamanya positif.
Mengapa? Karena ada defisit yang terjadi akibat jumlah kewajiban atau beban lebih besar daripada jumlah asetnya. Jumlah modal akhirnya berkurang apabila terjadi defisit seperti ini.
Jumlah ekuitas negatif yang dilaporkan dalam neraca perusahaan menjadi indikasi kondisi keuangan tidak sehat. Akhirnya jumlah modal kembali tergerus jika harus menutupi defisit tersebut.
Berhati-hatilah jika jumlah ekuitas berkurang ketika terjadi penarikan dari pemilik perusahaan atau mengalami kebangkrutan. Jangan sampai kondisi modal bisnismu terganggu karena kamu tidak paham bagaimana mengelolanya.
Setelah menyimak paparan di atas, kamu tentu sudah dapat menjawab: Apa definisi dari ekuitas? Ekuitas adalah hak pemilik perusahaan atas harta perusahaan. Ekuitas mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham jika seluruh aset perusahaan dilikuidasi dan semua utang perusahaan dilunasi.
Tujuan Ekuitas
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2007), tujuan ekuitas adalah bagian dari hak pemilik dalam sebuah perusahaan yang harus dilaporkan sehingga dapat memberikan informasi mengenai sumbernya secara rinci dan disajikan sesuai peraturan perundang-undangan dan akta pendirian yang berlaku.
Contoh Ekuitas
Dalam keseharian, terdapat beberapa contoh ekuitas. Sebagian dari kamu mungkin bertanya, apa saja contoh ekuitas tersebut? Beberapa contoh ekuitas tersebut adalah saham, modal sumbangan, dan selisih penilaian kembali. Selain itu, modal juga termasuk salah satu contoh ekuitas.
Di bawah ini adalah contoh ekuitas yang biasanya ada di dalam sebuah perusahaan. Silakan disimak sampai selesai agar kamu memiliki gambaran yang lebih jelas terkait contoh ekuitas.
1. Modal Disetor
Modal disetor adalah uang dalam jumlah tertentu yang disetorkan/ditanamkan oleh pemilik atau pemegang saham dengan tujuan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis.
Modal disetor terbagi dalam dua jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional paid-in capital):
-
Modal Saham: jumlah nominal uang atau lembar saham yang beredar
-
Agio dan Disagio Saham: selisih jumlah setoran pemegang saham dengan jumlah nilai sahamnya. Agio merupakan selisih di atas nominal dan disagio adalah sebaliknya.
2. Laba Tidak Dibagi/Ditahan (retained earning)
Laba tidak dibagi atau saldo laba ditahan adalah kumpulan laba/untung bersih dari operasional perusahaan tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen atau tidak diambil oleh si pemilik atau pemegang saham.
Keputusan laba ditahan atau ditarik akan diputuskan oleh pemilik perusahaan. Misalnya di dalam perusahaan terbuka, keuntungan berupa dividen yang akan ditahan ditentukan oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
3. Modal Penilaian Kembali
Modal penilaian kembali adalah selisih nilai buku lama/periode sebelumnya dengan nilai buku baru/periode saat ini. Perusahaan sering melakukan penilaian ulang atas semua asetnya. Jika dalam penilaian ditemukan penyesuaian, tentu saja akan ada perubahan neraca perusahaan.
Misalnya, perusahaan melakukan penilaian kembali terhadap aset tanah yang harganya mengalami kenaikan. Maka, kenaikan nilai aset ini akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan.
Perusahaan dapat memasukkan sisa modal yang ada pada buku lama ke buku baru untuk memaksimalkan sisa modal yang masih ada.
Baca Juga: Memahami Pengertian dan Manfaat Modal Ventura Bisnis
4. Modal Sumbangan/Hibah
Modal sumbangan adalah modal yang diperoleh perusahaan karena memperoleh aset yang asalnya dari sumbangan. Penambahan aset dari hibah atau sumbangan secara otomatis akan meningkatkan ekuitas perusahaan.
Dengan kata lain, modal hibah atau sumbangan menjadi tambahan aset tanpa melakukan pengeluaran atau belanja modal hanya untuk menambahkan aset baru.
5. Modal Lainnya
Semua jenis modal yang tidak ada dalam kategori lain di atas dan contohnya adalah modal dari cadangan pelunasan obligasi, cadangan penurunan harga, atau modal ekspansi.
Baca Juga: Contoh dan Cara Membuat Jurnal Umum untuk Operasional Bisnis
Jenis Ekuitas
Setidaknya ada 4 jenis ekuitas yang sering disebutkan:
1. Ekuitas Pemegang Saham
Merupakan seluruh jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham jika semua aset yang dimiliki terkena likuidasi dan seluruh utang telah lunas dibayarkan.
Ekuitas yang satu ini biasanya dijadikan penentu keadaan keuangan sebuah perusahaan dan menjadi nilai perusahaan tersebut.
2. Ekuitas Pemilik Perusahaan
Mirip dengan ekuitas pemegang saham, tapi ada hal yang menjadi pembeda. Keuntungan pada ekuitas pemilik selanjutnya akan diterapkan di aneka usaha yang tidak masuk bursa efek.
Seluruh keuntungannya akan masuk ke rekening pribadi pemilik usaha. Itu sebabnya nilai ekuitasnya adalah nilai modal dari pemilik usaha itu sendiri. Ekuitas pemilik biasanya berlaku untuk sebuah bisnis dengan skala kecil.
3. Ekuitas Rumah
Nilai dari rumah yang dikurangi dengan jumlah utang hipoteknya. Ekuitas ini sangat penting, terutama bagi kamu yang akan membeli atau menjual rumah.
4. Pembiayaan Ekuitas
Sebuah perusahaan yang dibilang sukses tapi tidak mendapatkan profit secara signifikan membuat pembiayaan ekuitasnya bisa dilakukan sebagai salah satu cara dalam mencari modal.
Saham perusahaan dapat dijual/dilepas ke investor dan hasil pembiayaannya bisa dipakai untuk mengembangkan bisnis.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama periode tertentu berdasarkan prinsip pengukuran yang dipakai.
Laporan ini sangat penting, tetapi banyak pihak yang sering melewatkan jenis laporan ini. Padahal, dari laporan inilah perusahaan dapat mengetahui perubahan ekuitas dalam perusahaan.
Karena sifatnya penting, maka kamu harus mengetahui lebih jauh tentang laporan perubahan ekuitas ini.
Menurut Agus Purwaji, “Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan ekuitas selama satu periode akuntansi. Laporan ini terdiri atas beberapa elemen, di antaranya modal awal periode, penambahan, dan pengurangan selama satu periode, dan modal akhir periode.”
Sementara menurut Sodikin dan Riyono, “Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan yang diakibatkan operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada satu periode akuntansi tertentu.”
Laporan ini ditemukan pada perusahaan publik. Alasannya adalah sebagian besar perusahaan tersebut memiliki struktur kepemilikan yang kompleks dalam perubahan akun ekuitas di tahun tertentu.
Kalau kamu ingin lebih paham tentang laporan perubahan ekuitas, silakan simak contoh laporan perubahan ekuitas berikut ini.
PT Makmur Sejahtera
Laporan Perubahan Ekuitas
31 Desember 2021
Mengapa Terjadi Perubahan Modal?
Perubahan modal terjadi karena beberapa alasan seperti di bawah ini:
-
Terdapat kenaikan pada sektor modal. Bisa berupa modal yang berasal dari laba, pengeluaran modal saham, atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan. Akibatnya modal kerja pun bertambah.
-
Terdapat penambahan utang jangka panjang. Utang tersebut bisa berasal dari obligasi, hipotek, atau utang jangka panjang lainnya. Hal ini akan diimbangi dengan pertambahan aktiva lancar sekaligus membuat modal kerja bertambah.
-
Terdapat penambahan atau pembelian aktiva tetap yang berpengaruh terhadap pengurangan modal kerja.
-
Terdapat pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan pertambahan aktiva lancar. Perubahan ini terjadi karena adanya penjualan aktiva tetap atau adanya proses depresiasi. Itu sebabnya modal kerja pun akan bertambah.
-
Pemisahan aktiva lancar atau pembentukan dana dengan tujuan tertentu dalam jangka panjang membuat pengurangan modal kerja.
-
Perusahaan menderita kerugian, baik dalam bentuk normal atau ada kejadian di luar kebiasaan. Kerugian inilah yang menyebabkan terjadinya pengurangan modal kerja.
-
Adanya pengambilan pribadi (prive), yaitu pengambilan uang atau barang yang dilakukan pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Financial Statement: Pengertian dan Tujuan Pembuatannya
Ekuitas Merek
Ini bonus dari majoo, tentang ekuitas merek. Selain modal dalam bentuk uang atau saham, ada modal lain yang akan berpengaruh dalam bisnis kamu, yaitu merek.
Sebenarnya, ekuitas merek adalah sebuah istilah yang lazim ada pada dunia pemasaran yang merujuk pada sebuah merek. Strategi memiliki peran dan penting diterapkan agar merek tersebut mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.
Ekuitas merek adalah nilai tambah yang dibawa atau diberikan oleh merek terhadap produk dan layanan sebuah perusahaan. Hal ini bisa terlihat dalam cara konsumen berpikir, merasakan, dan bertindak sehubungan dengan merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas merek perusahaan (Kotler-Keller; Manajemen Pemasaran).
Ekuitas merek menjadi salah satu faktor yang bisa memberi sugesti terhadap keputusan pelanggan dalam mengambil keputusan untuk memilih dan membeli sebuah produk.
Ekuitas merek memang mengacu pada emosi dan pengalaman yang muncul di dalam pikiran konsumen ketika melihat sebuah merek. Antara merek dan konsumen yang memiliki hubungan kuat akan menimbulkan ekuitas merek yang tinggi.
Baca Juga: Apa Itu Petty Cash? Bagaimana Cara Mengelolanya?
Pentingnya Ekuitas Bagi Perusahaan
Nilai ekuitas bagi sebuah perusahaan mencerminkan nilai buku yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Nilai inilah yang menjadi salah satu faktor penentu harga saham di dalam perusahaan tersebut.
Namun, sering kali kita mendapati harga saham lebih tinggi dari nilai ekuitas per saham di dalam sebuah perusahaan. Harga saham yang lebih tinggi ini biasanya mengindikasikan bahwa para investor memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek cukup baik di masa depan.
Ketika menjalankan bisnis, kamu sebagai pengusaha wajib memahami dasar-dasar ekuitas perusahaan (dan bonusnya juga sudah mengetahui ekuitas merek). Kamu bisa mengetahui seberapa besar nilai saham dan aset bila tanpa utang dan kewajiban.
Dari hal tersebut, kamu akan bisa mengukur sehat atau tidaknya bisnis kamu.
Kesimpulan
Ekuitas adalah modal. Artinya, sebuah bisnis atau perusahaan barang dan/atau jasa pasti memiliki modal yang didapat dari setoran pribadi maupun suntikan investasi dana dari pihak luar.
Modal inilah yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis. Ada beberapa jenis ekuitas dan harus dilaporkan secara berkala. Bila terjadi penambahan atau pengurangan modal, harus dilakukan laporan perubahan ekuitas.
Nilai ekuitas sangat penting sebagai bahan acuan bagi perusahaan itu sendiri atau pihak luar dalam menentukan kesehatan bisnis yang sedang dijalankan.
Apakah kamu masih membutuhkan tambahan informasi seputar solusi bagi bisnismu? Nantikan artikel lain dari majoo, khusus disajikan untukmu para pebisnis UKM Indonesia.