Umumnya, penggunaan istilah fluktuasi adalah pada saat terjadinya kelabilan harga, mulai dari harga saham, daya beli dan daya jual, kelabilan harga pada investasi emas atau properti, sampai dengan nilai tukar mata uang.
Pengertian Fluktuasi
Secara sederhana, pengertian fluktuasi adalah sebuah ketidakpastian yang membawa dampak pada bidang ekonomi, khususnya pada perubahan atau pergerakan harga pasar.
Bila mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan keadaan turun-naiknya harga atau sebagainya, dan perubahan harga tersebut dikarenakan pengaruh permintaan dan penawaran. Fluktuasi merupakan ketidaktetapan dan goncangan harga.
Selain itu, pengertian fluktuasi juga bisa diartikan sebagai suatu lonjakan atau ketidaktetapan (yang tidak teratur) mengenai segala sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik. Dalam bidang ekonomi, adanya fluktuasi bisa menimbulkan pengaruh besar, karena merupakan kondisi pasang surut nilai suatu harga yang tidak bisa diduga atau diprediksikan.
Sedangkan dalam skala bisnis, fluktuasi adalah kondisi yang menggambarkan naik-turunnya sebuah produksi barang dan jasa dalam sektor perekonomian. Dalam siklus bisnis, kelabilan ini bisa terjadi pada naik turunnya produk domestik bruto riil (PDB) yang menyesuaikan dengan inflasi.
Baca juga: Kurs Adalah: Definisi dan Jenis-jenisnya
Pengertian Fluktuasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli dan akademisi di bidang ekonomi ternyata juga memiliki definisi tersendiri terhadap pengertian fluktuasi. Berikut pengertian fluktuasi menurut para ahli.
Surya, Yohanes (2007)
Pengertian fluktuasi adalah perubahan naik dan turunnya variabel yang disebabkan oleh mekanisme pasar.
Serra & Gil (2013)
Pengertian fluktuasi adalah naik turunnya suatu variabel akibat mekanisme pasar yang berubah.
Andini, Widi (2018)
Fluktuasi adalah sebuah kondisi dalam perekonomian yang tidak menunjukkan keteraturan, melainkan perubahan naik atau turun yang dapat terjadi kapan saja.
Dari beberapa penjelasan mengenai pengertian fluktuasi tadi, diharapkan ke depannya tidak akan ada lagi pihak yang salah paham dalam memahami fluktuasi dan menyamakannya dengan metode fluktuasi.
Perlu kamu tahu, yang dimaksud dengan metode fluktuasi adalah metode pencatatan kas kecil yang jumlah nominalnya selalu berubah. Konsep pengertiannya memang tidak terlalu jauh berbeda, namun akan sangat terlihat perbedaannya pada penerapannya. Metode fluktuasi adalah kebalikan dari metode pencatatan petty cash yang pertama yaitu Imprest Fund System atau metode tetap.
Jadi, tidak sama dengan fluktuasi dalam bidang ekonomi yang sedang kita bahas, ya. Meskipun istilahnya memang sama.
Baca juga: Apa Itu Petty Cash? Bagaimana Cara Mengelolanya?
Faktor Penyebab Fluktuasi
Fluktuasi muncul tentunya karena ada beberapa faktor yang memengaruhi. Faktor-faktor penyebab fluktuasi antara lain adalah:
Kondisi Perekonomian Suatu Negara
Kondisi perekonomian suatu negara merupakan faktor penyebab fluktuasi yang paling berpengaruh. Intinya, peluang fluktuasi terjadi akan sangat kecil bila kondisi perekonomian negara cukup stabil. Begitu juga sebaliknya.
Kondisi perekonomian dapat dipengaruhi juga oleh faktor eksternal lainnya, seperti adanya bencana alam, perang, pandemi; dan sebagainya. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor internal, seperti peningkatan jumlah pengangguran, tingkat pendapatan, dan lain-lain.
Kebijakan Pemerintah
Berbagai jenis kebijakan yang diatur oleh pemerintah nyatanya memang dapat berpengaruh pada munculnya fluktuasi. Misalnya, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur perekonomian dan mengatasi kondisi ekonomi, seperti krisis ekonomi atau terjadinya nilai inflasi yang terlalu tinggi.
Transaksi Internasional
Transaksi yang terjadi antarnegara atau secara global, mencakup macam-macam aliran dana yang masuk dan keluar. Transaksi tersebut bisa dalam bentuk ekspor-impor, utang, investasi, dan sebagainya.
Tahapan fluktuasi bisa dimulai dari jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak jumlah uang yang meninggalkan sebuah negara, akan semakin lemah pula kondisi ekonomi negara tersebut. Sebaliknya, negara yang lebih sering melakukan kegiatan ekspor, secara otomatis akan terus menerus membawa masuk uang ke dalam negara mereka.
Ekspektasi
Penyebab fluktuasi berikutnya adalah ekspektasi. Adanya harapan terhadap nilai harga tentu memengaruhi tingkat fluktuasi. Sangat mungkin terjadi, pemerintah ternyata memiliki ekspektasi terhadap suatu hal. Dengan adanya ekspektasi tersebut, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan harapan aekspektasi bersama bisa terwujud. Inilah yang akan menimbulkan terjadinya fluktuasi.
Adanya Spekulasi
Spekulasi bisa diartikan sebagai pengamatan pada suatu hal. Spekulasi bisa terjadi pada berbagai transaksi jual bali atau perdagangan, yang berpotenti menyebabkan munculnya fluktuasi.
Permintaan dan Penawaran
Jumlah permintaan dan penawaran terhadap suatu barang merupakan faktor penting yang dapat menyebabkan harga barang tersebut naik atau turun. Semakin tinggi tingkat permintaan, akan semakin tinggi juga harga. Sebaliknya, bila permintaan sedikit, harga juga akan semakin turun.
Jenis-Jenis Fluktuasi
Fluktuasi ternyata bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Fluktuasi Reguler (Siklus)
Fluktuasi siklus biasanya diterapkan dengan mengacu pada periode pertumbuhan atau penurunan sesuatu yang berbeda dari waktu ke waktu.
2. Fluktuasi Tidak Teratur
Sesuai dengan namanya, fluktuasi tidak teratur terjadi karena tidak mematuhi perubahan yang bisa diperkirakan sebelumnya. Umumnya, penyebab terjadinya ketidakteraturan ini adalah karena adanya efek eksternal yang berbeda-beda.
Contoh Fluktuasi
Contoh fluktuasi sebenarnya bisa terjadi dalam lingkungan kehidupan kita sehari-hari, jadi bukan melulu dalam skala besar yang berkaitan langsung dengan pendapatan negara. Berikut beberapa contoh fluktuasi.
- Kenaikan harga sembako, seperti beras, minyak, telur, dan sebagainya
- Harga valuta asing yang tidak stabil, bisa tiba-tiba naik atau turun
- Naiknya harga emas
- Harga investasi properti (tanah dan bangunan) yang menurun di wilayah bekas terdampak bencana alam
- Naiknya harga minyak dunia karena jumlahnya yang semakin berkurang
- Naik turunnya harga saham di pasar modal
- Kenaikan harga berbagai macam barang kebutuhan yang dibeli melalui tengkulak
- Turunnya harga barang karena minimnya jumlah permintaan di pasar
Cara Mengatasi Fluktuasi
Jika melihat dari berbagai penyebab fluktuasi yang sudah dijelaskan tadi, wajar bila banyak pihak yang menganggap bahwa fluktuasi adalah hal yang memang cukup sulit untuk dihindari. Namun, bukan berarti tidak ada cara mengatasi fluktuasi yang bisa dilakukan. Beberapa cara mengatasi fluktuasi antara lain adalah:
Menjaga Kestabilan Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Dengan berupaya untuk terus menjaga kestabilan sosial, seperti mencegah konflik dalam suatu negara, otomatis akan membuat perekonomian negara menjadi lebih kondusif.
Melakukan Kebijakan Makro Ekonomi
Menerapkan suatu kebijakan makro ekonomi ini pada dasarnya merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk dapat memberikan wawasan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan perlu dilakukan dengan tepat agar pertumbuhan ekonomi negara bisa tetap berlangsung secara sehat, yang akhirnya bisa mengatasi fluktuasi.
Menjaga Nilai Mata Uang
Naik atau turunnya nilai mata uang bisa terjadi karena peran perekonomian nasional menurun atau karena adanya peningkatan permintaan mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional.
Diperlukan adanya suatu kebijakan yang tepat untuk bisa mengendalikan nilai tukar mata uang, sehingga fluktuasi nilai tukar dapat diprediksi dan kondisi perekonomian dapat berjalan dengan stabil.
Baca juga: Mengenal Mata Uang, dari Jenis hingga Konversi Mata Uang
Membuat Kebijakan yang Sesuai dengan Kondisi Ekonomi
Berbagai kebijakan di bidang ekonomi bisa dilakukan sebagai cara mengatasi fluktuasi. Misalnya, dengan meningkatkan jumlah ekspor dan mengurangi kegiatan impor yang diterapkan dalam negara. Bisa juga dengan melakukan perubahan perundang-undangan agar dapat mengundang lebih banyak investor untuk melakukan investasi.
Selain itu, peraturan mengenai bea cukai untuk perdagangan internasional juga ternyata bisa berperan penting untuk mendukung kestabilan kondisi ekonomi suatu negara.
Merencanakan Jumlah Penawaran dan Permintaan
Cara mengatasi fluktuasi yang berikutnya adalah dengan melakukan perencanaan terhadap jumlah supply dan demand. Dengan adanya supply dan demand yang terencana dengan baik, akan bisa sangat berpengaruh pada harga barang di pasar.
Kesimpulan
Pengertian fluktuasi adalah sebuah ketidakpastian yang membawa dampak pada bidang ekonomi, khususnya pada perubahan atau pergerakan harga pasar. Selain itu, bisa juga didefinisikan bahwa fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan keadaan turun-naiknya harga atau sebagainya, dan perubahan harga tersebut dikarenakan pengaruh permintaan dan penawaran.
Terdapat beberapa hal yang bisa menjadi penyebab fluktuasi, mulai dari kebijakan pemerintah sampai dengan jumlah permintaan dan penawaran yang ada di masyarakat.
Meskipun sulit dihindari, tetap ada beberapa cara mengatasi fluktuasi yang bisa dilakukan. Dari segi bisnis, fluktuasi juga bisa menimbulkan dampak yang cukup besar. Kelabilan harga akan membuat kondisi keuangan bisnis ikut menjadi tidak stabil. Itulah sebabnya, diperlukan kepastian bahwa kondisi bisnismu memang benar-benar sehat, agar bisa mengurangi dampak yang muncul akibat adanya fluktuasi.
Kondisi bisnis yang stabil bisa terwujud dengan pengelolaan bisnis yang baik, mulai dari pengelolaan administrasi, pemasaran, sumber daya manusia sebagai tenaga kerja, sampai dengan keuangan. Merasa tidak menghandle semuanya sendirian? Tidak usah khawatir! Berbagai pilihan fitur pengelolaan bisnis dari majoo siap membantu kamu. Semua yang kamu butuhkan untuk mengelola bisnis ada pada satu aplikasi saja. Praktis, efisien, dan pastinya irit. Mau coba? Jangan ditunda, ya!