Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa kesuksesan suatu perusahaan berasal dari kinerja karyawannya yang bagus. Kinerja karyawan yang bagus akan berbanding lurus dengan baiknya perkembangan bisnis perusahaan, begitu pula sebaliknya.
Kinerja karyawan ini dapat dinilai dari kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan.
Sebagian besar memang tergantung dari kuantitas dan waktu yang dimanfaatkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Variabel kinerja karyawan dapat dilihat dari waktu kerja, keterlambatan, jumlah absensi dan lamanya masa kerja karyawan tersebut.
Dalam artikel ini akan dijelaskan secara lebih lengkap terkait pengertian hingga faktor kinerja karyawan. Yuk, simak sampai akhir artikel ini, ya!
Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah berbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dan hasilnya berperan langsung dalam perkembangan bisnis perusahaan.
Sebaiknya perusahaan terus memonitor kinerja dan mencari tahu tingkat produktivitas karyawan dalam melaksanakan tugasnya; sudah sesuaikah dengan ekspektasi perusahaan atau tidak.
Baca Juga: 5 Contoh Surat Pengalaman Kerja
Pengertian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli
Pengertian kinerja karyawan juga berbeda-beda menurut para ahli. Untuk mengetahui pengertian tersebut, berikut ini penjelasannya lebih lengkap.
1. Moeheriono (2010)
Pengertian kinerja karyawan adalah hasil dari pekerjaan yang telah dicapai individu atau sebuah kelompok dalam suatu perusahaan baik secara kuantitatif atau kualitatif yang sepadan dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang dimiliki tanpa melanggar hukum, moralitas, maupun etika yang ada.
2. Prawirosentono (1999)
Menurut Prawirosentono pengertian kinerja karyawan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan dengan tidak melanggar moral, hukum, dan etis.
3. McCormick & Tiffin (1980)
Menurut McCormick dan Tiffin pengertian kinerja karyawan adalah jumlah dan waktu yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja. Waktu kerja di sini diartikan jumlah kehadiran, lamanya keterlambatan, dan durasi pekerjaan yang dikerjaan.
4. Edy Sutrisno (2010)
MEnurut Edy Sutrisno pengertian kinerja karyawan adalah hal yang dapat dikelompokkan ke dalam variabel kualitas, kuantitas, jam kerja, serta kerjasama demi tercapainya tujuan perusahaan.
5. Minner (1990)
Pengertian kinerja karyawan menurut Minner yaitu bagian dari individu yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan dan bersikap sesuai dengan tugas serta bertanggung jawab.
Karakteristik Kinerja Karyawan
Terdapat karakteristik kinerja karyawan yang membuat mereka memiliki kinerja yang tinggi. Karakteristik kinerja karyawan tersebut, antara lain:
- Punya tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.
- Berani mengambil setiap risiko yang akan hadapi.
- Mempunyai tujuan realistis.
- Membuat dan melaksanakan jadwal kerja yang lengkap dan berusaha mencapai tujuannya.
- Menggunakan feedback dalam semua aktivitas kerja yang dilakukannya.
- Membuat rencana secara terperinci.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Tugas Karyawan
Faktor yang Memengaruhi Kinerja Karyawan
Pastinya kinerja karyawan ini mempunyai faktor-faktor penting supaya kinerja karyawan tidak menurun.
Lalu, apa sajakah faktor-faktor yang bisa memengaruhi kinerja karyawan? Berikut ini ulasannya.
1. Disiplin
Faktor kinerja karyawan yang pertama adalah sikap disiplin. Pasalnya, disiplin merupakan hal yang krusial dan harus dimiliki oleh setiap karyawan di sebuah perusahaan.
Contoh yang bisa karyawan lakukan dengan menjaga presensi. Perusahaan dapat memonitor absensi ini lewat sistem attendance management yang baik, sehingga perusahaan dapat mengetahui karyawan yang memiliki disiplin.
Apabila karyawan disiplin, kelancaran bisnis perusahaan akan terlaksana. Hal ini karena karyawan tersebut disiplin dalam mengikuti peraturan perusahaan dan melakukan tugas serta tanggung jawab pekerjaannya.
Maka dari itu, sebaiknya perusahaan menyusun kebijakan yang dapat memengaruhi disiplin para karyawannya.
2. Kompensasi atau Insentif
Kompensasi ataupun insentif merupakan satu faktor yang bisa memengaruhi kinerja karyawan.
Pada umumnya, kompensasi atau insentif berupa bonus yang dapat meningkatkan performa kerja karyawan.
Selain itu, kompensasi dapat berupa promosi jabatan yang membuat karyawan menjadi semangat dalam meningkatkan kinerjanya. Kompensasi juga dapat berupa penghargaan lainnya.
3. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pun dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pasalnya, karyawan dengan gaya kepemimpinan yang baik bisa menghasilkan performa kerja yang berbanding lurus.
Selain itu, gaya kepemimpinan atasan suatu perusahaan juga dapat memengaruhi kinerja karyawannya.
Apabila atasan suatu perusahaan memiliki gaya kepemimpinan yang baik dan bisa melindungi bawahannya, karyawannya tidak akan mendapatkan tekanan dalam menyelesaikan tugasnya.
4. Motivasi Kerja
Motivasi adalah dorongan yang muncul dari setiap individu untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya motivasi kerja inilah yang membuat karyawan selalu semangat dan dapat mencapai tujuan yang perusahaan inginkan.
5. Pelatihan Karyawan
Memberikan pelatihan kerja kepada karyawan juga penting karena memengaruhi performa kerja karyawan.
Pelatihan dan bimbingan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan, khususnya untuk karyawan baru.
Bukan berarti karyawan lama tidak memerlukan pelatihan kerja, karyawan lama juga tetap membutuhkan pelatihan. Hal ini karena pelatihan kerja akan tetap dibutuhkan supaya kinerja karyawan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Manfaat pelatihan bagi karyawan, antara lain:
- Meningkatkan motivasi dalam bekerja.
- Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.
- Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri serta menghilangkan rasa rendah diri.
- Melancarkan pelaksanaan tugas dan kewajiban.
- Menumbuhkan sikap positif terhadap perusahaan.
- Peduli terhadap perusahaan.
- Saling menghargai antar karyawan
- Memberikan motivasi agar memberikan pelayanan yang terbaik.
6. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang nyaman dan bersih, membuat suasana hati karyawan menjadi lebih tenang dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Selain itu, penyediaan alat kerja yang lengkap dan mumpuni, membuat karyawan dapat bekerja dengan maksimal.
Tidak hanya itu saja, sebaiknya perusahaan membuat lingkungan kerja yang aman serta memperhatikan kesehatan karyawannya.
7. Perkembangan Teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang dipakai pada perusahaan, karyawan akan berpotensi bekerja lebih efektif dan efisien. Teknologi ini tentu membantu pekerjaan karyawan menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Perkembangan teknologi yang dipakai perusahaan ini bisa dikatakan faktor krusial yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
8. Komunikasi yang Kuat
Komunikasi dan hubungan interpersonal yang kuat antara anggota tim dan departemen lainnya menghasilkan cepat tercapainya tujuan perusahaan.
9. Delegasi Tugas
Delegasi tugas dapat diartikan pengalihan pekerjaan atau tugas ke karyawan lainnya yang selinier dan sesuai.
Hal ini karena setiap karyawan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Baca Juga: Menerapkan Format dan Contoh Slip Gaji Karyawan Secara Tepat
Indikator Kinerja Karyawan
Berikut ini adalah indikator pengaruh kualitas kinerja karyawan, antara lain:
1. Kualitas
Kualitas pekerjaan seorang karyawan diukur dari persepsi karyawan terkait pekerjaan yang dilakukan dengan sempurna serta keterampilan dan kemampuan karyawan tersebut.
2. Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan siklus aktivitasnya.
3. Aktualitas (Ketepatan Waktu)
Aktualitas merupakan pekerjaan yang dapat diselesaikan sebelum tenggat waktu sehingga dapat mengerjakan tugas lainnya.
4. Efektivitas
Efektivitas mewakili tingkat penggunaan sumber daya perusahaan (energi, uang, teknologi, bahan baku) yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja karyawan pada setiap unit.
5. Kemandirian (Otonomi)
Kemandirian merupakan level seorang karyawan yang dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Pada level ini, karyawan berkewajiban bekerja dan bertanggung jawab terhadap perusahaan.
Baca Juga: Memahami Unsur Pembuatan Daftar Riwayat Hidup yang Baik
Tujuan Pengukuran Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan juga membutuhkan pengukuran. Tujuan utama pengukuran kinerja karyawan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan dan untuk mematuhi standar perilaku yang telah ditentukan perusahaan.
Pengukuran kinerja karyawan dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak pantas dan menerapkan perilaku yang diinginkan melalui feedback yang tepat atas hasil serta penghargaan kinerja, baik secara intrinsik atau ekstrinsik. Berikut ini manfaat pengukuran kinerja karyawan, antara lain:
- Mengelola proses kerja dalam perusahaan secara efektif dan efisien dengan memotivasi karyawan secara maksimal.
- Indikator suatu keputusan, seperti promosi jabatan, transfer gaji, dan pemberhentian kerja.
- Mengidentifikasi kebutuhan akan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
- Untuk menetapkan kriteria seleksi dan penilaian untuk program pelatihan karyawan.
- Memberikan feedback terkait kinerja karyawan.
- Sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atau penghargaan.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Resume dan CV secara Detail
Metode Penilaian Kinerja Karyawan
Format yang dipakai untuk melakukan penilaian kinerja karyawan ini sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada jenis industri dan bidang bisnisnya. Pada umumnya yang termasuk dalam daftar evaluasi kinerja karyawan adalah penilaian diri sendiri, review manajerial, review dari sesama rekan kerja, dan review dari pelanggan.
Proses penilaian kinerja karyawan sangat penting bagi perusahaan karena berguna untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan hasil kerja mereka. Penilaian kinerja dievaluasi dengan menggunakan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Untuk mencegah penilaian kinerja menjadi tidak efektif, manajer SDM perlu menerapkan salah satu dari lima cara penilaian kinerja modern seperti di bawah ini.
1. Management by Objectives (MBO)
Management by Objectives atau sering disebut manajemen yang dilakukan berdasarkan tujuan. Penilaian akan dilakukan bersama-sama oleh manajer dan karyawan. Kedua belah pihak ini akan mengidentifikasi, merencanakan, mengorganisasikan, dan mengomunikasikan tujuan menjadi fokus selama periode penilaian tertentu.
Setelah menetapkan tujuan yang jelas, manajer dan karyawan akan secara berkala membahas kemajuan untuk mengendalikan kelayakan dalam mencapai tujuan tersebut.
Proses ini lebih menekankan pada tujuan riil dan aspek tidak berwujud, seperti keterampilan interpersonal, komitmen, dan lain sebagainya.
2. Penilaian 360 Derajat
Penilaian 360 derajat adalah metode penilaian kinerja karyawan multidimensi yang akan mengevaluasi karyawan menggunakan feedback yang telah dikumpulkan dari manajer, rekan kerja, pelanggan, dan laporan langsung dari atasan.
Metode ini akan menghilangkan bias dalam review kinerja tetapi menawarkan pemahaman tentang kompetensi individu setiap karyawan.
3. Ulasan Rekan Kerja
Rekan kerja akan mendapatkan kesempatan untuk memberikan perspektif terkait kinerja karyawan lainnya sehingga penilaian menjadi relevan.
Review ini membantu menentukan kemampuan karyawan untuk bekerja dengan baik dengan tim, mengambil inisiatif, dan menjadi kontributor yang dapat diandalkan oleh perusahaan. Akan tetapi adanya persaingan dan pertemanan pun dapat memengaruhi hasil review yang kurang objektif sehingga metode ini perlu dipertimbangan kembali penggunaannya.
4. Penilaian Kerja Berdasarkan Hierarki
Metode penilaian ini merupakan feedback dari metode 360 derajat. Pemberi feedback cenderung memiliki perspektif yang dilihat dari point of view manajerial. Adanya rasa takut kepada orang lain yang berada pada posisi lebih tinggi bisa memberikan hasil yang kurang objektif.
5. Ulasan Pelanggan atau Klien
Review dari pelanggan dapat menghasilkan output bagi karyawan yang lebih baik. Hasil review dari pelanggan ini dapat menilai kinerja karyawan sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Perusahaan) atau belum.
Baca juga: Kumpulan Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya
Kesimpulan
Kinerja karyawan memang sangat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Apalagi jika kinerja karyawan tersebut baik dan mencapai tujuan perusahaan.
Berbagai faktor diatas mampu dimanfaatkan oleh seluruh perusahaan supaya dapat meningkatkan performa kerja karyawannya. Manajemen perusahaan harus menyesuaikan dengan kondisi karyawan agar strategi yang sudah dibangun menjadi lebih tepat sasaran.
Nah, untuk kamu yang memiliki bisnis dan merasa kebingungan dalam menentukan kinerja karyawan, kamu dapat menggunakan aplikasi majoo untuk memudahkan segala operasional bisnismu.
Dengan menggunakan aplikasi majoo kamu akan dapat menggunakan banyak fitur menarik, seperti fitur karyawan, analisa bisnis, akuntansi, dan lain sebagainya.
Fitur karyawan ini juga dapat melihat absensi setiap karyawan dengan durasi waktu kerjanya yang real time, sehingga kamu dapat memberikan kompensasi terhadap karyawan yang sudah melakukan kerja dengan baik.
Fitur analisa bisnis pun juga dapat membantumu untuk mengembangkan bisnis yang sedang kamu jalankan. Hasil dari laporan dari fitur ini akan memberikan gambaran nyata bisnismu berkembang dengan baik atau tidak.
So, upgrade level bisnismu sekarang juga dengan menggunakan aplikasi majoo!