Dalam akuntansi, membuat laporan keuangan sudah menjadi rutinitas harian bagi mereka yang bekerja di divisi financial.
Laporan keuangan adalah sebuah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.
Terdapat empat jenis laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca.
Neraca merupakan suatu hal pokok dalam suatu laporan keuangan. Terutama dalam perusahaan, neraca menjadi kebutuhan penting dalam perkembangan perusahaan.
Laporan neraca menjadi suatu hal lumrah khususnya pada bidang akuntansi dan manajemen. Jadi neraca harus dipahami oleh kamu yang bekerja pada bidang akuntansi serta manajemen.
Dalam laporan neraca, kamu bisa mengetahui berbagai data penting dari perusahaan. Kamu bisa mengetahui dari laporan neraca apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya.
Kamu juga bisa mengetahui produk yang target pasar kamu sukai dan yang tidak. Hal ini dilakukan sebagai bahan evaluasi.
Neraca menjadi acuan pada akhir siklus akuntansi ini. Fungsi dari neraca menjadi evaluasi kinerja perusahaan dalam satu periode terakhir.
Sekarang kita bahas secara singkat, yuk, Majoopreneurs!
Pengertian Neraca Keuangan
Pada dasarnya, neraca adalah bagian dalam laporan keuangan yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.
Dari laporan ini kamu dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis kamu ke depannya.
Secara teknis, laporan keuangan neraca terdapat dua macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro (horizontal).
Laporan neraca nantinya akan memberikan informasi mengenai keseimbangan perusahaan yang menyangkut pendapatan dan biaya laba rugi.
Jika suatu perusahaan mengalami kegagalan, seluruh sistem manajemen harus diperiksa.
Karena di dalam suatu laporan keuangan neraca terdapat segala informasi terkait pemegang saham dari suatu perusahaan, pihak kreditur, dan berbagai kebijakan lainnya.
Selain itu, kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan keuangan tersebut bisa menunjukkan apakah perusahaan tersebut memiliki kondisi yang sehat atau tidak.
Kemudian selain mengetahui informasi keuangan, laporan neraca juga mampu memprediksi suatu aliran dana / kas di masa mendatang.
Fungsi lain laporan neraca adalah memiliki peran penting untuk alat analisis likuiditas dan profitabilitas.
Baca Juga: Mari Belajar Analisis Rasio Keuangan!
Komponen dalam Laporan Neraca
Dalam laporan neraca, ada beberapa komponen penting yang harus kamu ketahui yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Aktiva
Aktiva atau aset adalah harta yang perusahaan miliki dengan nilai manfaat yang ada di kemudian hari seperti contohnya kargo, gedung, kantor, truk, mobil barang, tempat operasional, gudang, dan lainnya yang memiliki manfaat untuk perusahaan.
Dalam neraca, aktiva ada dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
- Aktiva lancar adalah aktiva atau aset yang perusahaan miliki yang dapat cair dengan mudah di kemudian hari.
- Aktiva tetap adalah aset yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk digunakan pada waktu yang panjang.
Kewajiban
Dalam neraca keuangan, kewajiban adalah jumlah terutang pada perusahaan pada suatu periode tertentu.
Kewajiban atau liabilitas juga sama dengan utang dalam catatan akuntansi. Kewajiban ini ada dua yaitu utang lancar atau current liabilities dan utang jangka panjang atau long term liabilities.
- Utang lancar adalah suatu kewajiban dalam perusahaan untuk melakukan pembayaran dalam jangka pendek.
- Utang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan dalam melakukan pembayaran yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Modal
Modal atau ekuitas adalah harga kekayaan perusahaan yang pemilik perusahaan miliki. Modal bisa bertambah atau juga berkurang di setiap saat.
Hal tersebut bergantung pada yang memiliki perusahaan atau juga investor.
Dalam neraca, modal terdiri dari saham yang perusahaan setor, laba tahan, cadangan laba, dan juga modal lainnya.
Dalam laporan neraca keuangan, modal adalah selisih dari harta dan utang.
Jika utang perusahaan lebih tinggi dari modal atau keuntungan maka perusahaan bisa mengalami kebangkrutan. Sama halnya dengan modal.
Cara Membuat Laporan Neraca
Neraca memiliki beberapa hal yang harus ada, seperti:
Aset: Kas, surat berharga, biaya dibayar di muka, piutang, persediaan, dan aset tetap
Kewajiban: Utang akun, kewajiban yang masih harus dibayar, pembayaran di muka pelanggan, hutang pajak, hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang
Ekuitas pemegang saham: Saham, tambahan modal disetor, laba ditahan, dan saham treasuri.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat neraca dasar untuk organisasi bisnis kamu.
Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan
Biasanya, tanggal pelaporan akan menjadi hari terakhir dari periode pelaporan.
Sebagian besar perusahaan, terutama yang diperdagangkan secara publik, akan melaporkan setiap triwulan. Jika demikian halnya, tanggal pelaporan biasanya akan jatuh pada hari terakhir kuartal:
Q1: 31 Maret
Q2: 30 Juni
Q3: 30 September
Q4: 31 Desember
Perusahaan yang melaporkan secara tahunan akan sering menggunakan tanggal 31 Desember sebagai tanggal pelaporan, meskipun kamu bisa memilih tanggal berapa pun.
Identifikasi Aset Kamu
Biasanya, neraca akan mencantumkan aset dalam dua cara: Sebagai item baris individual dan kemudian sebagai total aset.
Aset akan sering dibagi menjadi item baris berikut:
- Aset lancar
- Aset tidak lancar
Identifikasi Kewajiban Kamu
Demikian pula, kamu perlu mengidentifikasi kewajiban kamu.
- Kewajiban Lancar
- Kewajiban Tidak Lancar
Hitung Ekuitas Pemegang Saham
Jika sebuah perusahaan atau organisasi secara pribadi dipegang oleh satu pemilik, maka ekuitas pemegang saham pada umumnya akan sangat mudah.
Jika diadakan untuk umum, perhitungan ini dapat menjadi lebih rumit tergantung pada berbagai jenis saham yang dikeluarkan.
Item baris umum yang ditemukan di bagian neraca ini meliputi:
- Saham biasa
- Saham preferen
- Saham treasury
- Pendapatan yang disimpan
Tambahkan Total Liabilitas ke Total Saham Pemegang Saham dan Bandingkan dengan Aset
Untuk memastikan neraca seimbang, perlu membandingkan total aset dengan total kewajiban ditambah ekuitas. Untuk melakukannya, kamu harus menambahkan kewajiban dan ekuitas bersama.
Hal pokok yang harus dibuat adalah dengan melewati beberapa prosedur, yaitu membuat jurnal pada neraca, menampilkan jurnal pada bagian buku besar, membuat laporan laba rugi untung dan yang terakhir adalah dengan menyusun laporan perubahan modal.
Contoh Laporan Neraca
Contoh Laporan Neraca Bentuk Skontro (Account Form)
Neraca skontro biasa disebut dengan neraca bentuk T.
Laporan ini menyajikan rekening dalam dua sisi, yaitu kelompok harta (aktiva) di sebelah kiri dan utang serta modal (pasiva) di sebelah kanan.
Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang
(sumber: accurate.id)
Contoh Laporan Neraca Perusahaan Jasa
Bengkel Mobil Putra
Neraca
Per 31 Desember 2020
(dalam Rp. 000)
(sumber: akuntansilengkap.com)
Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Report Form)
Apa itu neraca bentuk staffel? Biasa disebut dengan neraca bentuk laporan, dikarenakan susunan yang berurutan dari atas ke bawah secara urut.
Neraca bentuk laporan tersusun secara urut dari kelompok harta (aktiva) paling atas, hingga kelompok utang dan modal paling bawah.
Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang
(Sumber: accurate.id)
(sumber: jurnal.id)
Baca Juga: Apa yang Membedakan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar?
Pertanyaan Seputar Neraca
Setelah penjabaran tentang neraca keuangan di atas, majoo merangkum pertanyaan yang sering diajukan terkait neraca sebelum beranjak kepada kesimpulan akhir.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan neraca?
Neraca keuangan adalah bagian dalam laporan finansial yang mencatat informasi terkait aset perusahaan, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.
Dari laporan ini kamu dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis kamu ke depannya.
2. Apa saja komponen dari neraca?
1. Aset (Assets)
Di dalam komponen yang pertama ini, Anda bisa menemukan dua jenis aset, yakni aset berwujud dan juga aset tidak berwujud.
2. Kewajiban atau Liabilitas (Liability)
Komponen neraca yang kedua adalah liabilitas. Komponen ini adalah suatu kewajiban atau utang perusahaan yang bisa terjadi atau muncul ketika perusahaan menjalankan operasi bisnisnya.
3. Ekuitas atau Modal (Equity)
Komponen ketiga atau komponen terakhir dari neraca adalah modal atau ekuitas. Nilai ekuitas ini bisa Anda ketahui dari aset residual yang sudah dikurangi dengan kewajiban.
3. Apa fungsi dari neraca?
- Alat yang digunakan untuk analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun.
- Alat untuk menganalisis likuiditas (kemampuan perusahaan mengembalikan hutang dalam bentuk dana cair atau liquid).
- Alat untuk menganalisis kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek sebelum jatuh tempo.
4. Apa tujuan laporan neraca?
Tujuan utama neraca adalah untuk memberikan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang diinginkan dengan tiga kategori penting yaitu ekuitas, asset, dan kewajiban perusahaan.
Kesimpulan
Laporan neraca merupakan sebuah laporan yang erat kaitannya dengan keuangan. Sehingga dalam proses pengolahan, pembuatan, serta pembacaannya harus dibuat lengkap dan detail sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan.
Jika terjadi kesalahan dalam pembacaan maupun pembuatan, maka data yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan data finansial usaha kamu yang sebenarnya dan dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Jadi, berhati-hatilah dalam membuat laporan neraca keuangan ya, Majoopreneurs. Silakan baca artikel lain seputar keuangan yang sudah majoo terbitkan untuk kamu baca dan praktikkan dalam bisnismu.