Di dalam dunia akuntansi dan kaitannya dengan bisnis yang sedang kamu jalani, ada istilah selain aset dan modal yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu sudah mengetahui apa yang dimaksud biaya dan beban?
Dengan ilmu dan sistem akuntansi, perusahaan yang kamu miliki akan mendapatkan aneka informasi penting mengenai kondisi bisnismu. Ada dua hal penting yang akan majoo bahas kali ini, yaitu tentang biaya dan beban.
Beban Adalah
Jika kamu belajar ilmu akuntansi, tentunya sudah sering mendengar kata beban ketika menyusun laporan keuangan. Beban (expense) dan biaya (cost) selalu bersanding di dalam unsur pengeluaran.
Beban atau biasa dikenal dengan istilah expense adalah penurunan nilai ekonomi berupa pengeluaran dana atau penyusutan nilai aktiva.
Beban sangat erat kaitannya dengan sebuah pendapatan atau revenue pada satu periode berjalan. Pengeluaran dari beban ini dapat dilihat dari sumber mata uang yang dipakai sebagai realisasi jumlah pendapatan pada satu periode akuntansi tersebut.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), beban atau sering juga disebut dengan expense merupakan penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar.
Sementara menurut Soemarso (2013:29), beban merupakan aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian disandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah.
Sesuatu yang dikategorikan beban biasanya digunakan sebagai sumber pendapatan atau untuk memperoleh suatu hasil seperti pembayaran listrik, gaji, atau penyusutan.
Beban atau expense ini akan mengurangi pendapatan dan menghasilkan laba bersih dalam perusahaan sebelum akhirnya digunakan membayar pajak. Beban pun akan berimbas pada kedudukan untung dan rugi perusahaan.
Baca Juga: Memahami Definisi dan Contoh Biaya Eksplisit
Kelompok Beban
Menurut Soemarso (2013:226), beban bisa dikelompokkan menjadi 3 macam:
-
Beban Penjualan (selling expenses)
Biaya yang dikeluarkan untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan memasarkan suatu barang seperti kegiatan promosi, penjualan, dan pengangkutan barang-barang yang dijual.
-
Beban Administrasi dan Umum (general and administrative expenses)
Adalah beban yang bersifat umum dalam suatu perusahaan.
-
Beban Lain-Lain (other expenses)
Seluruh beban yang tidak ada hubungan secara langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan). Beban ini dikelompokkan ke dalam beban lain-lain (other expenses) atau beban selain usaha (non-operating expenses).
Baca Juga: Apa Itu Invoice dan Apa Pentingnya Bagi Bisnis?
Biaya Adalah
Singkatnya, biaya atau cost adalah bentuk pengorbanan untuk mendapatkan manfaat atau hasil tertentu. Misalnya saja sewa dengan membayar di muka.
Menurut PSAK No. 16 Revisi 2007, biaya perolehan merupakan jumlah kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan yang dapat diserahkan untuk mendapatkan aset pada saat perolehan.
Pengertian biaya menurut Hansen dan Mowen (2015) adalah nilai kas atau setara kas yang digunakan untuk barang atau jasa yang diperkirakan untuk membawa manfaat di masa sekarang atau masa depan pada sebuah organisasi.
Berbeda dengan beban, biaya atau cost merupakan hal yang memang harus dikeluarkan agar bisa mendapatkan keuntungan dan manfaat di masa mendatang.
Akuntan akan menggunakan biaya merujuk kepada aset bisnis secara khusus. Lebih spesifik lagi untuk aset yang disusutkan atau dapat didepresiasikan. Biaya (atau basis biaya) suatu aset termasuk di dalamnya setiap biaya untuk menyiapkan aset, membeli, dan mengirimkannya.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi
Menjamin Lancarnya Kegiatan Operasional
Tanpa adanya biaya, maka banyak hal yang diperlukan perusahaan tidak akan terpenuhi sehingga akan menghambat proses produksi atau operasional.
Sebagai Dasar Perhitungan HPP
Sebelum produk dipasarkan kepada masyarakat, harga setiap produk sudah harus ditetapkan. Dasar perhitungannya diperoleh dari akumulasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ditambah dengan keuntungan sesuai target yang diinginkan perusahaan.
Penentu Margin Profit
Indikator penetapan margin profit dapat kamu lihat dari biaya. Jika rincian biaya jelas, maka perusahaan dapat mengukur penentuan margin profit. Hingga nantinya harga yang ditawarkan ke pasar akan sesuai dengan target dan bisa menutupi biaya pengeluaran dan tentu saja tetap mendapatkan keuntungan.
Pedoman Perencanaan Pengeluaran Selanjutnya
Fungsi biaya bisa juga dijadikan pedoman dalam merencanakan pengeluaran selanjutnya. Biaya dari hasil produksi sebelumnya akan membantu dalam perencanaan keuangan periode akuntansi berikutnya.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Potensi
Biaya Peluang (opportunity cost)
Merupakan biaya yang bisa menambah keuntungan dengan cara berinvestasi, tetapi tetap memiliki potensi mengalami kerugian. Misalnya, kamu hendak membeli gudang baru. Dalam pembelian properti, tentunya akan ada nilai investasi di masa depan jika aset tersebut akan dijual.
Biaya Hangus (sunk cost)
Biaya pengeluaran yang tidak bisa dikembalikan sebagai risiko pengalokasian dana tersebut. Misalnya saja, kamu menginvestasikan modal di sebuah usaha dan ternyata merugi, maka uangmu akan hilang.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Penyaluran
- Biaya Langsung: ciri dan identitasnya mudah terlihat dalam sebuah unit produk. Contohnya adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sebuah produk atau sumber daya manusia yang terlibat di dalam proses produksi tersebut.
- Biaya Tidak Langsung: dikeluarkan untuk aneka tujuan sehingga tidak mudah dikenali atau diukur secara unit satuan, misalnya pemakaian listrik atau sewa gedung.
Ada istilah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang mengacu pada perhitungan yang dilakukan pada akhir tahun akuntansi untuk bisnis yang menjual sebuah atau beberapa produk.
HPP mencakup beberapa jenis biaya:
- Biaya langsung
- Produk dibeli untuk dijual kembali
- Inventaris produk jadi
- Pengemasan dan pengiriman produk kepada konsumen
- Bahan baku untuk membuat suatu produk
- Biaya langsung untuk perlengkapan dan sewa gudang atau pabrik
- Biaya tidak langsung
- Gaji/upah tenaga kerja
- Biaya penyimpanan
Perbedaan Beban dan Biaya
Banyak yang sering mendengar istilah beban dan biaya, lalu menyamakan keduanya. Mereka tidak memahami perbedaan keduanya.
Secara Umum
Biaya adalah sumber ekonomi yang harus dikeluarkan agar bisnis tetap berjalan lancar. Sementara beban dijadikan sebagai acuan penurunan nilai ekonomi berupa pengeluaran uang/dana dan biasanya berupa penyusutan nilai aktiva.
Berdasarkan Periode Akuntansi
Biaya memiliki periode akuntansi lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal. Sementara beban memiliki periode akuntansi kurang dari satu tahun karena diambil dari pengeluaran pendapatan.
- Biaya (capital expenditure) adalah pengeluaran modal dengan periode lebih dari satu tahun,
- Beban (revenue expenditure) adalah pengeluaran pendapatan dengan periodenya kurang dari satu tahun
Sementara untuk jumlah rupiah yang dikeluarkan, perbedaannya adalah:
- Beban memiliki jumlah rupiah yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
- Biaya memiliki jumlah rupiah yang dikeluarkan lebih besar.
Dalam Laporan Keuangan
Ketika menyusun laporan keuangan, perbedaan pertamanya adalah ketika biaya digunakan dalam sebuah penyusunan neraca dan belum terpakai atau dianggap mampu memberikan manfaat berupa aktiva.
Sementara beban akan masuk ke dalam laporan keuangan laba rugi yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat di masa depan. Berarti beban dipastikan mengeluarkan uang di awal dan tidak akan berimbas pada masa mendatang.
Manfaat yang Ada
Karena ada perbedaan, maka bisa dilihat bahwa biaya lebih bermanfaat kepada sebuah pendapatan. Sementara beban memiliki manfaat sebagai salah satu sumber daya.
Pemanfaatan biaya itu nantinya akan meninggalkan dampak pada jumlah modal setelahnya. Sementara beban akan berimbas pada jumlah keuangan yang ada.
Baca Juga: Apa Itu Petty Cash? Bagaimana Cara Mengelolanya?
Contoh Perbedaan Biaya dan Beban
Kamu memiliki perusahaan bernama PT Semesta Pelangi yang baru saja membeli sebuah mobil untuk memudahkan kamu menjalankan bisnis dan dipakai oleh karyawanmu.
Sebagai akun biaya, mobil tersebut memiliki masa manfaat lebih dari 5 tahun. Mobil tersebut adalah aset karena termasuk ke dalam kategori aset tetap dan memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun atau bisa disebut 1 periode akuntansi.
Sebagai akun beban, agar dapat merasakan manfaat dari pembelian mobil, perusahaanmu harus mengeluarkan biaya tambahan rutin seperti pembelian bahan bakar, perawatan rutin setiap bulan, dan lainnya.
Pada balance sheet pengeluaran, untuk pembelian mobil tersebut akan dicatat sebagai aset. Tetapi seiring berjalannya waktu, biaya tersebut akan menjadi beban karena mobil tersebut akan mengalami penyusutan nilai ekonomisnya saat digunakan.
Kesimpulan
Akuntan menggunakan istilah biaya atau cost untuk merujuk kepada aset berwujud dan secara lebih khusus untuk aset yang disusutkan. Biaya suatu aset termasuk di dalamnya pembelian, perolehan, pengaturan aset, dan biaya melatih karyawan dalam menggunakannya.
Untuk manfaat yang didapatkan dari biaya adalah pendapatan, sementara manfaat dari beban adalah penggunaan sumber daya.
Kamu pasti ingin mengetahui informasi dan wawasan lain tentang istilah seputar UMKM, kan? Jangan pernah lewatkan artikel terbaru di majoo, hanya untuk kamu yang sedang belajar berbisnis skala mikro dan kecil.