Persaingan Bisnis: Teori, Contoh, dan Jenisnya

Penulis Andiana Moedasir
04 June 2022

article thumbnail
Susah jualan baju anak ini sekarang, tuh. Saingannya banyak.”

“Merek sepatunya sama, tapi kenapa harganya bisa beda?”

“Enakan mi ayam di sini. Kalo di sana rasanya biasa aja. Kedai ini juga promosi di medsosnya cakep banget!”

Pernah mendengar percakapan atau pendapat orang tentang suatu produk seperti contoh di atas?

Secara tidak langsung, kamu sebenarnya sedang merasakan atau mengalami yang namanya persaingan usaha. 

Persaingan usaha dilakukan untuk merebut hati konsumen. Para pelaku usaha berusaha menawarkan produk dan jasa yang menarik, baik dari segi harga, kualitas dan pelayanan kepada calon konsumen dan para pelanggannya.

Kombinasi ketiga faktor itu dipakai untuk memenangi persaingan merebut hati para konsumen.

Ketiga faktor tersebut dapat diperoleh melalui inovasi, penerapan teknologi yang tepat, serta kemampuan manajerial untuk mengarahkan sumber daya perusahaan dalam memenangi persaingan.

Jarang terlihat ada pelaku usaha yang berjualan sendirian tanpa ada saingan dalam menjual sebuah produk ke satu ceruk pasar pelanggan tertentu. 

Perusahaan bersaing dengan sejumlah pesaing. Tentunya para pesaing ini harus diidentifikasi, dipelajari, dan disiasati agar para pebisnis mendapatkan informasi penting demi mempertahankan loyalitas pelanggan produk.

Jika suatu persaingan antara para pelaku usaha sudah terjadi, maka mereka akan berupaya mencapai tujuannya sebagai pemenang dengan saling mengungguli dalam mendapatkan konsumen dan pangsa pasar.

Mari baca artikel ini sampai tuntas, majoopreneurs. Kamu akan tahu alasan terjadinya persaingan bisnis ini.

Pengertian Persaingan Bisnis Menurut Para Ahli

Mari menilik pengertian persaingan bisnis menurut para ahli seperti dikutip di bawah ini.

Marbun (2003)

Persaingan usaha atau bisnis adalah usaha-usaha dari dua pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat memperoleh pesanan dengan menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan. 

Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.

Andini dan Aditiya (2002)

Persaingan adalah usaha untuk memperhatikan keunggulan masing-masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang perdagangan, produksi, dan pertahanan.

Galuh Puspaningrum (2013)

Hal yang dimaksud dalam hukum persaingan usaha (competition law) adalah instrumen hukum yang menentukan tentang cara persaingan itu harus dilakukan.

August von Hayek

Persaingan dalam ekonomi terkait dengan mekanisme pasar terhadap harga-harga. Menurutnya secara singkat, sistem harga mentransfer informasi dengan cara yang paling singkat dan sederhana antara produsen dan konsumen. 

Dr. Rainer Adam

Persaingan adalah suatu mekanisme yang efektif dan efisien yang bertujuan untuk menemukan solusi-solusi baru atas masalah-masalah baru dan tantangan-tantangan baru yang selalu muncul dalam dunia ekonomi.

Rainer Adam juga menambahkan, persaingan juga dapat diartikan sebagai instrumen non-otoriter yang mencegah munculnya kekuatan dominan dalam sistem ekonomi, sekaligus membatasi kekuasaan pada umumnya.


Teori Tentang Persaingan Bisnis

Kamus manajemen membagi persaingan bisnis ke dalam dua teori, yaitu:

1. Persaingan sehat atau healthy competition

Merupakan kompetisi yang terjadi antara perusahaan atau pebisnis yang berlangsung tanpa adanya tindakan kriminal. 

Persaingan secara sehat ini menjamin untuk mengedepankan etika bisnis ketika para pebisnis berkompetisi.

Persaingan sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Menjamin persaingan di pasar yang berhubungan erat dengan pencapaian efisiensi ekonomi di semua bidang kegiatan usaha dan perdagangan. 
  2. Menjamin kesejahteraan konsumen serta melindungi kepentingan konsumen.
  3. Membuka peluang pasar yang seluas luasnya dan menjaga agar tidak terjadi konsentrasi kekuatan ekonomi pada kelompok tertentu.

2. Persaingan tidak sehat atau cut throat competition

Merupakan kompetisi yang dilakukan antar perusahaan secara tidak sehat dan/atau tidak adil.

Kompetisi ini menggambarkan terjadinya kegiatan perebutan pasar yang menghalalkan segala cara agar bisa menang atas lawan bisnis mereka.

Tentu saja, tujuannya agar produk yang mereka jual dapat menguasai pasar dan keuntungan sepenuhnya didapatkan oleh mereka.

Contoh persaingan tidak sehat adalah dengan adanya kartel. Kartel adalah bangunan dari perusahaan-perusahaan yang sejenis yang secara terbuka sepakat untuk mengatur kegiatannya dan mendikte pasar. 

Apabila semua perusahaan di dalam satu industri sepakat mengkoordinasikan kegiatannya, maka pasar akan berbentuk monopoli sempurna. 

Umumnya kartel membentuk kekuatan monopoli di pasar dengan mengatur pasokan secara bersama-sama melalui pembagian kuota produksi kepada anggota-anggotanya. 

Aspek-aspek Persaingan Usaha

Menurut Wood (2009), terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dalam menganalisis pesaing usaha.

Hal ini penting dilakukan untuk membantu para pemasar memahami pasar lebih baik, mengantisipasi apa yang akan dilakukan oleh pesaing, dan menciptakan perencanaan pemasaran yang lebih praktis. 

Berikut adalah aspek-aspek persaingan usaha yang perlu diketahui pelaku usaha dalam memenangkan persaingan pasar, yaitu:

Ancaman masuknya pendatang baru. 

Masuknya sejumlah pendatang baru akan menimbulkan beberapa pengaruh cukup signifikan bagi usaha bisnis yang sudah ada.

Contohnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan market share, dan perebutan sumber daya produksi yang terbatas. 

Ancaman dari produk substitusi. 

Meskipun produk substitusi memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi produk tersebut dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Karenanya, produk substitusi yang berharga lebih rendah akan mengancam produk yang ada. 

Kekuatan tawar menawar pembeli. 

Pembeli mampu memengaruhi perusahaan untuk memotong harga, melakukan meningkatkan mutu dan servis, serta membenturkan perusahaan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. 

Beberapa kondisi yang memungkinkan hal tersebut, yakni: 

  1. Pembeli membeli dalam jumlah yang besar, 
  2. Pembeli mampu membuat produk yang diperlukan, 
  3. Sifat produk yang tidak diferensiatif dengan banyak pemasok, dan
  4. Produk perusahaan dipandang tidak terlalu penting bagi pembeli sehingga pembeli bisa dengan mudah berpaling pada produk substitusi. 

Kekuatan tawar menawar pemasok. 

Selain pembeli, pemasok juga dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk. 

Pemasok akan kuat bila kondisi ini terpenuhi, yaitu: 

  1. Jumlah pemasok sedikit, 
  2. Produk yang ada termasuk unik dan mampu menciptakan biaya peralihan yang besar, 
  3. Tidak ada produk substitusi, 
  4. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan, dan
  5. Perusahaan hanya membeli jumlah kecil dari pemasok.

Manfaat Persaingan Usaha

Walaupun persaingan usaha memberikan tantangan yang serius untuk kelangsungan bisnis, ternyata di sisi lain persaingan usaha juga memiliki manfaat untuk perkembangan bisnis itu sendiri.

Berikut adalah beberapa uraian terkait manfaat persaingan dalam berbisnis:

1. Mendorong untuk berfikir inovatif

Ketika pelaku bisnis menghadapi persaingan, efeknya secara tidak langsung akan membuat pelaku bisnis dapat berpikir agar lebih inovatif sehingga akan muncul beberapa kreasi baru.

Apalagi jika para pebisnis itu dihadapkan pada kesulitan terkait persaingan bisnis, maka pelaku bisnis akan terpacu untuk mendapatkan ide-ide yang baru dan lebih segar.

Tujuannya agar kinerja bisnis yang dijalankan dapat lebih berjalan sukses dibandingkan dengan para pesaing bisnisnya.

2. Mendorong untuk meningkatkan pelayanan

Persaingan bisnis dapat terjadi karena banyaknya orang yang menjalankan bisnis di bidang yang sama. Misalnya ketika ada bisnis kuliner yang sangat banyak peminat hingga calon pesaing ingin juga mencoba menjalankan bisnis tersebut.

Itu sebabnya, manfaat persaingan bisnis hadir agar dapat mendorong para pelaku bisnis agar dapat meningkatkan pelayanan.

Pelaku bisnis juga dapat meningkatkan pelayanan dengan menyediakan fitur lebih lengkap atau fasilitas tambahan yang tidak dimiliki oleh pesaing lainnya.

3. Memberikan motivasi tinggi

Adanya persaingan yang disebabkan banyak faktor inilah mendorong pelaku bisnis agar dapat mempertahankan bisnisnya dengan menerapkan berbagai strategi bisnis.

Pada akhirnya, pelaku bisnis yang memiliki motivasi untuk bertahan dan mengembangkan bisnisnya akan lebih adaptif dan mudah menemukan solusi untuk menghadapi persaingan bisnis.

Selain itu, dengan adanya motivasi yang tinggi akan mampu meningkatkan kinerja para karyawan termasuk pemilik bisnis dalam menjalankan bisnisnya.

4. Mendapatkan konsumen yang loyal

Siapa yang tidak mau memiliki konsumen yang loyal? Mendapatkan konsumen yang loyal merupakan suatu kebanggaan yang patut diperjuangkan dan dipertahankan.

Dengan menghadapi persaingan berbisnis maka pelaku bisnis akan terdorong untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, hingga kualitas pelayanan terhadap konsumen tetap terjaga.

5. Memberikan pembelajaran dan pengalaman

Ketika pelaku bisnis menjadikan keberhasilan yang dicapai oleh pesaing sebagai pengalaman dan pembelajaran, maka pelaku bisnis (dan mungkin hal ini akan terjadi kepadamu) akan lebih banyak belajar dari hal tersebut.

Mungkin Majoopreneurs tahu bahwa kegagalan tidak selamanya membuat kamu terpuruk, tetapi kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Apalagi kamu juga pasti tahu bahwa di dalam berbisnis pasang surutnya pasti terjadi.

Baca Juga: UMKM adalah: Pengertian hingga Contohnya di Indonesia 

Tips Persaingan Bisnis UMKM

1. Perkuat merek

Strategi pemasaran pertama untuk mencapai kesuksesan UMKM adalah merek. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan target jangka panjang. 

Hal paling penting adalah fokus pada merek dan produk yang berpotensi menghasilkan pendapatan dalam jangka panjang. 

Dengan memperkuat merek, bisnis kamu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan secara tidak langsung dipilih oleh konsumen untuk mewakili produk serupa.

2. Kenali pesaing bisnis. 

Mengetahui kondisi pesaing bisnis kamu berarti mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka. Dari kelebihan yang dimiliki pesaing potensial itu, kamu bisa meniru dan mengembangkannya. 

Pada saat yang sama, kekurangan pesaing itu akan membuat kamu tetap waspada agar tidak jatuh dan terjebak di dalam kegagalan yang sama.

3. Promosi aktif

Promosi sangat erat kaitannya dengan penguatan merek produk dan nilai tambah di mata konsumen dan pelanggan. Semakin efektif nilai pemasaran dan promosi yang kamu lakukan, semakin banyak peluang menguntungkan yang akan kamu dapatkan. 

Ketahuilah bahwa saat ini tidak sulit untuk mempromosikan produk usaha kecil dan menengah agar bisa berhasil. Kamu dapat memilih dari banyak media promosi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran bisnis.

4. Pahami kebiasaan konsumen

Konsumen adalah salah satu penentu keberhasilan yang membuat bisnis Anda berkelanjutan. Agar kamu dapat memberikan layanan terbaik, kamu perlu memahami kebiasaan konsumen dalam membeli produk. 

Dengan mempelajari kebiasaan mereka, secara tidak langsung kamu bisa merangkul konsumen lebih dekat, sehingga membuat konsumen menjadi pelanggan yang lebih loyal. 

Tentunya memiliki konsumen dan pelanggan loyal seperti itu dapat menghasilkan keuntungan lebih dalam jangka waktu lebih lama.

Jenis Persaingan Bisnis

Sekarang kita cek jenis persaingan bisnis di bawah ini, yuk!

1. Persaingan generik

Persaingan generik lebih dikenal dengan persaingan target market atau target pasar. Persaingan ini terjadi akibat menyasar konsumen yang sama.

2. Persaingan bentuk

Persaingan bentuk ini terjadi karena sebuah perusahaan memproduksi suatu produk yang hampir mirip dengan perusahaan lain, sehingga terjadi persaingan antar dua produk. 

3. Persaingan industri

Persaingan jenis ini terjadi ketika sebuah perusahaan membuat produk ataupun kelas produk yang sama, misalkan saja persaingan antar pabrikan minuman dalam kemasan.

4. Persaingan merek

Persaingan merek ini terjadi apabila sebuah perusahaan bersaing dengan perusahaan lain dengan produk yang serupa dan juga memiliki harga yang relatif sama. 

 Persaingan bisnis bisa dilakukan di tingkat bentuk atau merek hingga membuat konsumen ikut menjadi penentu siapa pemenangnya.

Contoh Persaingan Bisnis

Sekarang kita beralih ke contoh persaingan bisnis yang sering terlihat dan terjadi di tengah masyarakat. Kamu pasti mengetahuinya dan mungkin bisa menambahkan daftar dari contoh yang majoo berikan di bawah ini.

1. Coke vs Pepsi

Pada tahun 1980-an, Coke dan Pepsi mulai terlihat melakukan persaingan bisnis. Keduanya gencar mengeluarkan produk baru dan melakukan berbagai inovasi agar bisa menjadi penguasa pasar.

2. McDonald’s vs Burger King

Dua bisnis waralaba makanan dan minuman ini memulai persaingan bisnis sejak kemunculan pertama mereka di pertengahan abad ke-20.

3. Microsoft vs Apple

Bill Gates memulai bisnis lebih dulu menciptakan sistem operasi Windows saat Steve Jobs masih berjuang menciptakan sistem operasi iOS.

Steve Jobs dengan Apple-nya saat itu sempat mengalami kebangkrutan hingga dibantu tambahan investasi oleh Bill Gates agar bisa bertahan.

Kesimpulan

Persaingan bisnis dapat disebabkan oleh kesalahan dan kesalahan itu akhirnya dapat memberikan peluang bagi pelaku usaha lain dengan menciptakan produk atau jasa yang berkualitas. 

Dengan menghadapi persaingan usaha, para pelaku usaha akan termotivasi untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan. Sehingga meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen.

Nah, kamu pun bisa bersaing dengan pebisnis lain yang memiliki produk atau jasa serupa. Hal ini akan memantik ide-ide kreatif kamu untuk terus berinovasi dan memenangkan persaingan bisnis. 

Jangan lupa membaca artikel lain yang sudah majoo siapkan agar kamu semakin melesat dalam mengembangkan bisnis.

Selamat bersaing secara sehat, ya!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Persaingan usaha atau bisnis adalah usaha-usaha dari dua pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat memperoleh pesanan dengan menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan. (Marbun, 2003)
Jenis persaingan usaha, antara lain: (1) Persaingan generik, (2) Persaingan bentuk, (3) Persaingan industri, (4) Persaingan merek.
Walaupun persaingan usaha memberikan tantangan yang serius untuk kelangsungan bisnis, ternyata di sisi lain persaingan usaha juga memiliki manfaat untuk perkembangan bisnis itu sendiri, antara lainnya: (1) Mendorong untuk berfikir inovatif, (2) Mendorong untuk meningkatkan pelayanan, (3) Memberikan motivasi tinggi, (4) Mendapatkan konsumen yang loyal, (5) Memberikan pembelajaran dan pengalaman.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo