Mendengar kata “rabat”, beberapa orang akan membayangkan sebuah kota yang berlokasi di pesisir Samudera Atlantik. Ibu kota dari Maroko itu terkenal akan berbagai tempat wisatanya yang eksotis.
Namun, bukan rabat itu yang akan majoo bahas dalam artikel ini, melainkan rabat yang bermakna potongan harga. Jika seseorang membeli dalam jumlah besar atau dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh penjual, maka ia akan mendapatkan rabat. Karena itu, rabat dikenal juga dengan istilah Quantity Discount.
Dapat disimpulkan, arti rabat adalah fasilitas potongan harga yang diberikan kepada pelanggan atas transaksi pembelian dalam jumlah besar. Rabat merupakan salah satu jenis promosi penjualan yang sering digunakan oleh para pemasar, terutama sebagai insentif untuk meningkatkan penjualan produk.
Di artikel di bawah ini, majoo akan mengajakmu mengenal lebih lanjut arti rabat dan perbedaan rabat dengan diskon.
Pengertian Rabat
Secara etimologi, kata rabat berasal dari bahasa Prancis kuno “rebatre” atau “rabatre” yang berarti mengurangi. Kata ini telah digunakan sejak abad ke-14 dalam kegiatan perdagangan.
Rabat adalah praktik yang lumrah dilakukan sebagai bagian dari “politik” dagang. Perusahaan akan memberikan potongan dengan syarat-syarat tertentu sehingga penjualan dapat meningkat dan piutang dagang akan berkurang.
Arti rabat adalah potongan harga yang diberikan oleh produsen atas pembelian dalam jumlah besar. Cara maupun nilai potongan yang akan diberikan tergantung penuh pada kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
Semua pasti setuju bahwa tujuan utama dalam menjalankan bisnis adalah untuk menjual produk sebanyak-banyaknya guna meraih keuntungan. Oleh karena itu, rabat adalah salah satu strategi efektif untuk memaksimalkan penjualan. Memberikan diskon atau potongan harga kepada pembeli dapat menarik perhatian dan membujuk masyarakat untuk membeli lebih banyak barang.
Baca juga: Cashback adalah: Arti dan Bedanya dengan Diskon
Jika diskon dilakukan dengan cara mengurangi harga produk, maka rabat dilakukan dengan cara mengembalikan sebagian harga produk dengan pelanggan telah memenuhi syarat volume atau kuantitas pembelian yang ditentukan.
Perbedaan Rabat dan Diskon
Kebanyakan orang menganggap bahwa rabat dan diskon itu sama. Sebenarnya, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut ini perbedaan rabat dan diskon yang perlu kamu ketahui.
Apa perbedaan rabat dengan diskon? Rabat adalah potongan harga yang diberikan langsung oleh produsen atas pembelian dalam jumlah besar yang dilakukan oleh pedagang besar atau wholesaler. Sedangkan, diskon adalah potongan harga retail yang diberikan atas suatu pembelian atau pembelanjaan secara eceran yang dilakukan oleh konsumen.
Baca juga: Wholesale atau Grosir Sebagai Strategi Dalam Berbisnis
Artinya, tim penjualan hanya diizinkan memberikan rabat jika pelanggan telah melakukan pembelian dalam jumlah atau nilai yang mencapai batas yang ditentukan. Jumlah potongan harga atau rabat yang diberikan kepada pembeli sudah ditentukan sebelumnya oleh penjual.
Rabat juga diperbolehkan untuk diberikan jika pembeli membayar pajak pembelian lebih dari jumlah yang harus dibayarkan. Rabat akan berupa pengembalian sejumlah uang oleh otoritas pajak kepada pembeli yang bersangkutan. Demikian pula, rabat juga bisa diterapkan dalam hal tagihan sewa dan utilitas.
Untuk memudahkan dalam memahami perbedaan rabat dan diskon, silakan simak tabel berikut ini:
Cara Menghitung Rabat
Seperti yang telah dijelaskan di atas, rabat adalah strategi yang digunakan oleh penjual untuk mempromosikan penjualan produknya dalam jumlah besar. Tapi, bagaimana cara menghitung rabat? Simak contoh berikut ini:
PT Rahma Sejahtera menjual 100 unit bola basket kepada Toko Daniel Sports dengan harga per buah sebesar Rp50.000. PT Rahma Sejahtera menerapkan rabat atau potongan kuantitas sebesar 30% dari total harga penjualan karena Daniel Sports melakukan pembelian sebanyak 100 unit.
Cara menghitung rabat yang diperoleh oleh Daniel Sports adalah sebagai berikut:
Harga Rabat = Total Harga Pembelian – Persen Potongan Harga
Harga Rabat = Rp5.000.000 – 30%
Harga Rabat = Rp1.500.000
Dengan demikian, untuk menentukan harga setelah rabat, maka rumusnya:
Harga Setelah Rabat = Total Harga Pembelian – Harga Rabat
Harga Setelah Rabat = Rp5.000.000 – Rp1.500.000
Harga Setelah Rabat = Rp3.500.000
Tujuan Pemberian Rabat
Berikut beberapa tujuan atau motivasi dari pemberian rabat kepada pelanggan:
1. Untuk meningkatkan volume penjualan
Dengan menerapkan strategi pemberian rabat, pemasar dapat memberikan nilai tambah dari nilai yang dibayarkan konsumen ketika membeli produknya. Sehingga konsumen akan membeli produk lebih banyak dari biasanya, sehingga volume penjualan akan meningkat.
2. Untuk memenangkan persaingan
Untuk memenangkan persaingan pasar yang ketat, maka diperlukan strategi pemasaran yang jitu. Pemberian potongan harga dan bonus akan memberi kesan harga produk lebih murah dibanding produk kompetitor sehingga lebih menarik konsumen untuk melakukan pembelian produk.
3. Untuk memperoleh uang kas dengan cepat
Likuiditas yang rendah akan menyulitkan sebuah usaha dalam menjalankan serta mengembangkan bisnisnya. Untuk memperoleh uang kas dengan cepat, maka strategi rabat dapat dijalankan.
4. Mengurangi atau menghabiskan stok barang di gudang
Dalam sebuah usaha, stok barang yang menumpuk terlalu lama di gudang menjadi “haram” hukumnya. Sangat disayangkan jika hal tersebut terjadi. Akibatnya, barang akan rusak dan kedaluwarsa. Stok barang menumpuk di gudang juga akan menyebabkan meningkatnya biaya persediaan barang. Untuk itu, strategi rabat diterapkan agar barang-barang tersebut bisa terjual dengan cepat. Setelah itu, perusahaan bisa membeli barang-barang baru yang lebih prospektif dan memberikan keuntungan lebih tinggi.
Baca juga: 2 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, cukup jelas bahwa rabat adalah hal yang sangat umum dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Rabat sering diberikan kepada pembeli atau pelanggan yang memenuhi kriteria spesifik.
Rabat dan diskon merupakan dua hal yang berbeda. Jika rabat tidak terbuka untuk setiap orang, maka diskon tersedia untuk semua pelanggan.
Strategi pemberian rabat kepada pelanggan tentunya akan memberikan banyak manfaat pada perusahaan. Manfaat tersebut yaitu para pelanggan akan mendapatkan barang dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah dan penjual bisa menghabiskan stok barang dengan cepat.
Jika kamu memiliki bisnis, tentunya kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai keuntungan, banyak jalan yangn harus kamu lewati. Selain menerapkan strategi rabat, kamu juga harus membuat laporan laba rugi yang tepat, akurat, serta real time.
Oleh karena itu, untuk memudahkanmu dalam membuat laporan arus kas tersebut, kamu bisa menggunakan aplikasi wirausaha seperti aplikasi majoo yang di dalamnya terdapat fitur akuntansi.
Aplikasi majoo memiliki banyak fitur yang akan memudahkan segala operasional bisnismu. Fitur tersebut, antara lain fitur CRM (Customer Relationship Management), POS (Point of Sales), inventory, dan lain sebagainya.
Jadi, tunggu apalagi! Upgrade level bisnismu sekarang juga dengan menggunakan aplikasi majoo!