Apa Itu Bisnis Ritel? Pahami Definisi hingga Jenisnya!

Penulis Faiqotul Himma
18 August 2022

article thumbnail

Bisnis ritel adalah mata rantai yang paling terakhir dalam rantai pasokan antara pihak produsen dan konsumen.

Istilah ritel dalam dunia bisnis sudah sangat familier didengar. Sederhananya, bisnis ritel adalah sebuah istilah yang cukup luas dan mencakup industri bisnis berskala besar dan kecil. Apabila kamu tertarik terjun ke dunia bisnis ritel, berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai definisi hingga jenis bisnis ritel.

Apa yang Dimaksud dengan Bisnis Ritel?

Bisnis ritel adalah marketing activity yang meliputi semua kegiatan penjualan hingga pendistribusian barang yang secara langsung ditujukan kepada konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi (keperluan rumah tangga) dan tidak untuk dijual kembali.

Karena itu, peran ritel bagi produsen adalah sebagai perantara pemasaran yang menghubungkan produsen dengan konsumen yang membeli dalam jumlah kecil. 

Pebisnis yang menjalankan bisnis ritel ini disebut pengecer atau peritel. Umumnya, para retailer membeli barang kepada produsen atau supplier dalam jumlah besar untuk mendapat harga yang lebih murah. Kemudian memprosesnya dan menjualnya kembali ke konsumen akhir dalam jumlah yang lebih sedikit.

Baca Juga: Kartu Stok Adalah: Manfaat, Fungsi, dan Cara Mengisi

Tujuan Bisnis Ritel

Pada dasarnya, tujuan bisnis ritel adalah untuk memudahkan customer membeli produk dan para pengecer akan menyediakan persediaan yang cukup serta dikemas dalam ukuran lebih kecil. Berikut ini beberapa tujuan bisnis ritel, antara lain:

  • Menyediakan beragam pilihan barang sesuai dengan keinginan pembeli atau customer.
  • Menawarkan produk dalam ukuran unit yang lebih kecil supaya para customer dapat mencukupi kebutuhannya.
  • Menjadi penghubung atau perantara antara distributor dengan konsumen.
  • Mengumpulkan informasi terkait beragam jenis barang yang menjadi kebutuhan customer.

Menilik poin-poin tujuan tersebut, tidak heran bila bisnis ritel sering dianggap sebagai sebuah strategi di dalam perdagangan. Adapun yang dimaksud dengan strategi bisnis ritel adalah kegiatan jual beli yang ditujukan untuk menyalurkan barang kepada konsumen akhir dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.

Baca Juga: Jalankan Usaha dengan Strategi Bisnis Model Canvas

 Pelaku bisnis ritel menjual produk atau jasa mereka langsung kepada konsumen.

Karakteristik Bisnis Ritel

Hal yang perlu kamu pahami setelah tujuan dari bisnis ritel adalah karakteristik bisnis tersebut. Dengan memahami karakteristik ini, kamu dapat membayangkan strategi yang akan dilakukan pada bisnismu. Di saat bisnismu telah berjalan, kamu dapat membuat perubahan dan penyesuaian strategi.

Berikut, beberapa karakteristik bisnis ritel yang harus kamu ketahui.

1. Menjual Produk dalam Jumlah Satuan

Salah satu strategi yang harus diperhitungkan para peritel adalah menjual produk dengan harga bersaing dari kompetitor.

Lakukanlah berbagai teknik promosi agar bisnis memiliki banyak pelanggan dan jangan lupa untuk cek stok produk secara berkala.

2. Berhadapan Langsung dengan Konsumen

Ketika kamu menjadi pengecer, kamu adalah ujung tombak penjualan dalam menjual produk ke konsumen akhir. Sehingga kamu harus memikirkan strategi marketing untuk menarik para konsumen.

Kamu pun bisa membuka toko online di marketplace untuk lebih dapat menjangkau konsumenmu hingga keluar daerah.

3. Menyediakan Beragam Jenis Produk

Bisnis ritel adalah jenis bisnis yang menjual barang dengan sistem ecer atau satuan, barang yang disediakan pun akan sangat beragam. Hal ini agar konsumen dapat belanja segala kebutuhan rumah tangganya dalam satu waktu di satu tempat.

Baca Juga: Berbagai Cara Menghitung Diskon yang Menarik Diterapkan!

Jenis-Jenis Bisnis Ritel

Setelah memahami pengertian, tujuan dan karakteristik bisnis ritel, kamu tentu sudah bisa mengetahui contoh usaha ritel. Ada beberapa contoh usaha ritel, antara lain warung sembako, minimarket, toko sayuran, agen makanan, dan lain-lain.

Contoh-contoh tersebut mungkin termasuk ke dalam kelompok jenis bisnis ritel yang berbeda. Pasalnya, contoh usaha ritel mungkin kamu bedakan berdasarkan faktor tertentu, mulai dari produk yang dijual, skala, hingga bentuk badan hukumnya. 

Nah, inilah saatnya kamu mengetahui jenis-jenis bisnis ritel. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Bisnis Ritel Berdasarkan Produk yang Dijual

Jenis bisnis ritel berdasarkan produk yang dijual terdapat dua pengelompokan yaitu produk atau barang dan layanan atau jasa. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Produk atau Barang

Jenis bisnis ritel satu ini adalah menjual produk berupa barang fisik dan dapat dikonsumsi sehari-hari. Barang ini bisa berupa makanan, minuman, obat, pakaian, buku, dan lain sebagainya.

2. Produk Layanan atau Jasa

Jenis bisnis ritel jasa ini memang tidak berwujud akan tetapi ada yang dihasilkan. Misalnya, layanan perbankan, penyewaan, perbaikan, pengasuhan, pemandu wisata, dan supir.

Hal yang menentukan kesuksesan dalam bisnis ini, seperti kualitas layanan, fitur yang ditawarkan, keunikan pada bisnis dan lain sebagainya.

Baca Juga: ERP adalah: Definisi, Fungsi, dan Manfaatnya

Bisnis Ritel Berdasarkan Bentuk Toko

Ada beragam bisnis ritel berdasarkan bentuk toko. Uraian lengkapnya ada di bawah ini, ya.

1. Toko Serba Ada (Toserba)

Ritel yang satu ini mengusung konsep untuk menyediakan segala kebutuhan rumah tangga konsumen. Pada umumnya toserba menjual segala kebutuhan sehari-hari, seperti makanan segar, makanan kaleng, makanan ringan, minuman, perkakas, aksesori rumah, dan lain sebagainya.

2. Toko Khusus

Toko khusus hanya menjual satu produk atau layanan. Meski tidak terbatas pada satu merek dan satu model saja, jenis bisnis satu ini berfokus pada satu kategori kecil. Misalnya, toko obat, toko mainan, toko perhiasan, dan toko pakaian.

3. Supermarket

Supermarket hampir mirip dengan toserba, akan tetapi penampilan dan layanannya lebih tinggi. Hal ini karena perbedaan target market. Supermarket didesain lebih modern dan target market-nya kalangan menengah keatas.

4. Minimarket

Jenis bisnis ritel ini lebih kecil dari supermarket dan berlokasi di tempat strategis. Barang yang disediakan dan dijual pun sangat bervariasi tetapi tidak sebanyak produk yang dijual di supermarket.

Bisnis Ritel Berdasarkan Skala Penjualan

Jenis bisnis ritel selanjutnya dikategorikan berdasarkan skala penjualan atau ditargetkan. Berikut ini penjelasannya.

1. Skala Besar

Jenis bisnis ritel ini, pengecer memiliki target penjualan dalam volume yang besar. Misalnya, toserba, supermarket, dan minimarket yang mempunyai puluhan cabang.

Bisnis ritel skala besar ini menyediakan beragam jenis barang dalam jumlah yang banyak dan komplet.

2. Skala Kecil

Sedangkan bisnis ritel skala kecil, berkebalikan dengan skala besar yaitu target volume penjualannya rendah. Misalnya toko kue, toko kelontong, kios di pasar, dan toko kecil lainnya.

Barang yang disediakan jumlahnya terbatas dan terkadang hanya menyediakan satu jenis kebutuhan saja.

Baca Juga: Review 5 Toko Online Terbaik dan Terpopuler di Indonesia

Bisnis Ritel Berdasarkan Kepemilikan

Klasifikasi bisnis ritel berdasarkan kepemilikan, yaitu:

1. Ritel Mandiri

Jenis bisnis ritel ini berdiri secara mandiri dengan kepemilikan perorangan. Bisnis ini masih berskala kecil dan peritel mengerjakan aktivitas bisnisnya secara mandiri.

Meski realitas bisnis ritel mandiri sangat sulit dalam bersaing ketat di dunia bisnis tetapi ketika peritel memiliki lokasi bisnis yang strategis, harga bersaing dan strategi marketing baik, pasti akan berhasil menarik banyak customer.

2. Ritel yang Sudah Ada

Bisnis ritel ini pada umumnya adalah warisan atau pengalihan kepemilikan dari bisnis yang sudah ada. Sehingga peritel tinggal melanjutkan bisnis tersebut sebagai pemilik baru.

Untuk menjalankan bisnis ini, sangat disarankan untuk mengadopsi sistem manajemen baru dan menata ulang bisnis yang sudah ada. Agar bisnis dapat terus tumbuh dan berkembang.

3. Dealer

Jenis bisnis ritel dealer adalah badan usaha perorangan yang bertugas sebagai tangan distribusi dari produsen kepada konsumen.

4. Franchise atau Waralaba

Jenis bisnis ritel satu ini sangat populer dan dilakukan para pebisnis. Konsep bisnis franchise adalah membeli atau menyewa hak untuk menggunakan brand produk tertentu.

Franchise mirip dengan dealer karena peritel akan mendapat izin pemakaian nama, produk, konsep dan manajemen dari perusahaan induk. Namun untuk memiliki semua itu peritel harus membayar sejumlah uang kepada perusahaan induk.

5. Network Marketing

Network marketing sering disebut Multi Level Marketing (MLM). Para umumnya peritel direkrut langsung untuk menjual produk dari distributor. Jenis bisnis ini sangat bergantung pada orang-orang yang berada dalam jaringan peritel tersebut.

Sekarang banyak peritel MLM yang memanfaatkan internet dan sosial media untuk menjual produk yang mereka tawarkan kepada konsumen untuk meraih profit yang maksimal.

6. Corporate Chain

Corporate Chain adalah jenis bisnis ritel dengan kepemilikan gabungan dari beberapa individu pemegang saham pada sebuah perusahaan.

Pada umumnya bisnis ini dilakukan oleh korporasi dengan skala penjualan yang besar. Bisnis ritel corporate chain terdiri dari dua atau lebih lini dagang yang dimiliki dari beberapa individu yang tergabung dalam satu grup. Contoh dari ritel corporate chain, seperti Ramayana Group, Matahari Group, Yogya Group dan lain sebagainya.

Baca Juga: Industri Kecil adalah Pahlawan Ekonomi! Apakah Benar?

Bisnis Ritel Berdasarkan Teknik Pemasaran

Klasifikasi jenis bisnis ritel juga berdasar pada teknik marketing yang peritel adopsi. Teknik pemasarannya pun mengikuti arus perkembangan zaman. Berikut ini macam jenis bisnis ritel berdasarkan teknik marketing-nya.

1. Ritel Offline

Jenis ritel satu ini sangat konvensional dan peritel akan bertemu dan bertransaksi langsung dengan pembeli di sebuah tempat. Media marketing-nya bisa berupa banner, spanduk, atau flyer.

2. Ritel Online

Ritel online memanfaatkan jaringan internet dan sosial media untuk menjual produk. Ritel online mendirikan toko online, seperti di e-commerce, media sosial, atau website.

Jenis bisnis ritel online dapat menjangkau pembeli lebih luas dan menyasar target market secara presisi.

Bisnis Ritel Berdasarkan Bentuk Hukum

Klasifikasi jenis bisnis ritel yang terakhir adalah berdasarkan bentuk hukumnya. Berikut ini beberapa jenis bisnis ritel yang masuk di dalamnya.

1. Sole Proprietorship

Jenis bisnis ritel sole proprietorship berdasarkan bentuk hukumnya adalah perseorangan. Bagi peritel yang akan mulai menjalankan bisnis ini sendirian, termasuk ke dalam klasifikasi ini.

2. Partnership

Ritel partnership adalah jenis bisnis ritel yang cukup favorit di kalangan para pebisnis. Partnership atau kemitraan ini kepemilikan bisnisnya terbagi menjadi dua orang atau lebih.

Adanya pembagian kepemilikan ini akan berdampak pada keterlibatan aktivitas bisnis dan jumlah keuntungan yang didapatkan.

3. Joint Venture

Bisnis ritel satu ini hampir mirip dengan partnership. Joint venture adalah bisnis ritel kolaborasi antara dua entitas bisnis atau lebih dalam mengumpulkan sumber daya untuk meraih tujuan tertentu. Tujuan tersebut biasanya berbentuk proyek atau aktivitas bisnis lainnya.

Pihak yang terlibat dalam bisnis ritel ini akan diatur dalam perjanjian kontrak yang meliputi kewajiban, hak, daftar sumber daya, serta pembagian keuntungan dan rugi. 

Kesimpulan

Bisnis ritel adalah marketing activity yang meliputi semua kegiatan penjualan hingga pendistribusian barang yang secara langsung ditujukan kepada konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi (keperluan rumah tangga) dan tidak untuk dijual kembali.

Sebagai pebisnis, penting halnya untuk menentukan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan digemari konsumen.

Bagi kamu yang saat ini memiliki bisnis ritel yang sedang dijalani, tentunya kamu membutuhkan aplikasi wirausaha online yang all in one sehingga segala operasional bisnismu dapat dikelola dengan mudah. Aplikasi wirausaha online ini seperti aplikasi majoo.

Aplikasi majoo memiliki beragam fitur yang dapat digunakan untuk mengelola segala aktivitas bisnismu, seperti fitur inventory, akuntansi, analisis bisnis, kasir online, owner, dan lain sebagainya.

Seperti fitur inventory yang dapat mengatur stok barang dan bahan, harga modal, harga jual, dan masih banyak lagi. Fungsi stok seperti PO (Pre Order), mutasi stok antar cabang dan gudang, stok opname, stok produksi bahan baku, dan stok terbuang. Fitur ini juga dilengkapi laporan analisis perputaran stok dan belanja modal, upload produk mudah secara masal melalui file Excel, serta terdapat notifikasi stok di bawah angka minimum.

Lalu, sudah siapkah kamu menjadi majoopreneur sukses seperti para pebisnis lain yang menggunakan aplikasi majoo? Lakukan #langkahmajoo untuk bisnis maju dan berkembang.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo