Setiap pelaku usaha tentu memahami pentingnya melakukan stock opname atau SO, dan bahkan mungkin sudah banyak pula yang melakukannya secara rutin untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Namun, mungkin tak banyak yang melakukannya di awal tahun.
Wajar saja, sebenarnya, karena umumnya di akhir tahun sebelumnya biasanya pelaku usaha sudah melakukan SO, sehingga merasa tidak perlu melakukannya kembali di awal tahun. Namun, apakah ini langkah yang baik?
Mari coba kita ulas bersama-sama jawabannya!
Baca juga: Manajemen Gudang yang Baik dengan Aplikasi POS
Kenapa Perlu Periksa Persediaan Barang di Awal Tahun?
Mengapa, sih, kita perlu melakukan pengecekan jumlah barang di awal tahun? Mengapa tidak melakukannya di tengah atau akhir tahun saja? Nah, sebenarnya memang pengecekan jumlah barang ini bisa dilakukan kapan saja selama rutin. Namun, dengan melakukannya di awal tahun, ada beberapa manfaat yang sayang untuk dilewatkan, lho!
Kira-kira apa saja, sih, manfaat yang dimaksudkan tersebut? Yuk, langsung saja kita bahas!
-
Menjaga Kesesuaian Jumlah Barang
Awal tahun menjadi waktu yang tepat untuk memeriksa jumlah persediaan barang karena umumnya di akhir tahun dilakukan pembukuan laporan keuangan bisnis, kan? Oleh karena itu, sangat bijaksana sekali jika pembukuan tersebut langsung diikuti dengan pemeriksaan jumlah barang.
Dengan melakukan pemeriksaan segera setelah pembukuan diselesaikan, kita dapat mengetahui apakah keluar-masuknya produk yang tercatat dalam laporan keuangan sesuai dengan jumlah produk yang saat ini berada di gudang.
Apabila pengecekan ini dilakukan lebih dulu sebelum menyusun laporan keuangan, ada kemungkinan ketidaksesuaian dalam laporan keuangan yang nantinya dapat membawa masalah serius bagi keuangan bisnis. Namun, jika dilakukan setelahnya, pelaku usaha pun lebih mudah dalam melakukan penyesuaian, baik terhadap strategi bisnisnya maupun dengan merevisi laporan keuangan yang sudah dibuat.
-
Menghindari Praktik Kecurangan
Salah satu fungsi utama memeriksa persediaan barang, selain untuk memastikan jumlah barang yang tercatat dengan yang benar-benar ada di lapangan sudah sesuai, adalah untuk menghindari praktik kecurangan yang dilakukan oleh karyawan maupun internal lainnya.
Dengan memeriksa jumlah besar kemudian mencocokkannya dengan transaksi yang ada, pelaku usaha dapat melihat apakah ada produk yang hilang atau tidak. Apabila ada, investigasi bisa dilakukan untuk menelusuri kembali ke mana hilangnya barang tersebut.
Namun, jangan lupa untuk berhati-hati saat melakukan pemeriksaan. Sebelum memulai investigasi, pastikan terlebih dahulu selisih jumlah yang muncul berasal dari barang yang hilang bukan dari transaksi yang tidak tercatat. Bagaimanapun juga, investigasi internal semacam ini dapat menyurutkan semangat karyawan, sehingga jika bisa dilakukan cara lain, sebaiknya prioritaskan terlebih dahulu.
Baca juga: Pentingnya Manajemen Inventory yang Efektif bagi UMKM
-
Membantu Penyusunan Strategi Pemasaran
Dengan mengetahui berapa jumlah barang yang keluar di tahun sebelumnya, berapa yang masuk kembali, dan berapa sisa jumlah setiap barang di gudang, pelaku usaha dapat memperoleh gambaran yang lebih baik terkait performa penjualan tiap-tiap produknya.
Tentunya, apabila sudah memiliki bayangan terkait performa bisnisnya, lebih mudah bagi pelaku usaha untuk menyusun strategi yang tepat guna menanggapinya. Itulah mengapa melakukan pemeriksaan jumlah barang di awal tahun menjadi langkah yang cerdas karena hasil pemeriksaan tersebut dapat digunakan sebagai dasar ketika menyusun strategi bisnis selama setahun ke depan.
Apabila memilih untuk menerapkan cara ini, tentu pelaku usaha memiliki gambaran yang lebih baik terkait situasi di lapangan saat menyusun strategi, sehingga kegiatan pemasaran yang dilakukan pun bisa lebih akurat dalam mendorong angka penjualan. Terlebih lagi jika pemeriksaan kesesuaian jumlah barang ini juga diikuti dengan riset atau analisis yang lebih dalam, strategi yang dihasilkan pun bisa lebih tepat guna lagi, kan?
Nah, dari manfaat-manfaat di atas, mungkin ada beberapa pelaku usaha yang masih merasa tidak perlu untuk memeriksa kesesuaian jumlah barang di awal tahun. Pertanyaan berikutnya tentu saja, jika tidak di awal tahun, kapan waktu yang tepat untuk memeriksa jumlah persediaan produk di gudang?
Baca juga: Mengenali Karakter Produk dalam Menyusun Strategi Pemasaran
Kapan Sebaiknya Jumlah Barang Diperiksa?
Sebenarnya tidak ada jawaban yang ideal untuk pertanyaan kapan sebaiknya jumlah barang di gudang harus diperiksa. Beberapa pelaku usaha memilih untuk melakukannya di akhir tahun, tetapi tidak sedikit juga yang melakukannya setiap enam bulan sekali, tiga bulan sekali, atau bahkan setiap akhir bulan.
Memang, untuk urusan kapan dan berapa kali tidak ada jawaban yang ideal karena pelaku usaha perlu menyesuaikannya dengan operasional bisnisnya masing-masing. Namun, yang terpenting adalah rutin melakukan kegiatan ini. Jangan sampai ada tahun yang benar-benar kosong tanpa pernah sekalipun diperiksa karena ini akan menyebabkan kebingungan ketika kali berikutnya dilakukan pemeriksaan ternyata ditemukan selisih.
Oleh karena itu, pelaku usaha disarankan untuk melakukan stock opname sesering dan serutin mungkin untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Jangan takut kegiatan ini akan mengganggu operasional bisnis karena kita bisa menyerahkan pengelolaan bisnis harian pada aplikasi majoo yang sudah dilengkapi beragam fitur unggulan untuk mempermudah manajemen bisnis.
Jadi, tunggu apa lagi? Jangan ragu! Yuk, segera gunakan layanan aplikasi majoo!
Baca juga: Langkah Mudah Mengelola Stok Barang di Toko Digital