Apa Itu Bargaining Power? Pentingkah Untuk Bisnis?

Ditulis oleh Faiqotul Himma

article thumbnail

Bargaining power merupakan salah satu konsep dasar ekonomi yang perlu dikuasai.

Memiliki bargaining power (daya tawar) dalam suatu bisnis dapat menjadi salah satu modal penting untuk meraih profit. Dengan memiliki daya tawar yang lebih baik di antara para kompetitor, tentunya bisnis milikmu akan lebih mudah dilirik oleh calon customer dan mitra bisnis saat melakukan negosiasi.

Konsep dasar ekonomi bargaining power harus dikuasai karena customer akan selalu ingin mendapatkan harga produk paling rendah dan penjual akan berusaha menjual produk dengan harga yang tinggi untuk meningkatkan sales growth. Apabila kamu tidak memahaminya dengan baik, peluang untuk mendapatkan profit yang lebih besar pun akan menipis.

Melalui artikel ini, akan dijelaskan secara lengkap tentang definisi daya tawar, faktor yang memengaruhinya, dan pengaruhnya untuk bisnis.

Definisi Bargaining Power

Apabila kamu mempelajari tentang porter’s five forces, tentunya bargaining power adalah salah satu elemen penting di dalamnya. Bargaining power adalah ukuran kapasitas satu pihak yang dapat memengaruhi pihak lain dalam negosiasi.

Pasti ada beberapa pertanyaan yang muncul, seperti “Sisi mana yang akan lebih unggul?”, “Siapa yang memiliki pengaruh lebih besar atas hasil kesepakatan tersebut?”

Kekuatan daya tawar dari seorang pelaku bisnis bisa menentukan dan berpengaruh pada mitra bisnis atau konsumennya. Ini merupakan poin penting dalam negosiasi karena pihak-pihak dengan daya tawar yang lebih tinggi dapat memanfaatkan keadaan untuk mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan mereka sendiri. Contohnya saja mendapatkan harga beli suatu produk dengan harga yang lebih murah dan menjualnya dengan harga tinggi, ada contoh lain lagi seperti mendapatkan kualitas produk yang bagus dengan harga terjangkau.

Faktor yang Memengaruhi Bargaining Power

Sebelum terjadinya bargaining power, tentu saja ada beberapa faktor yang memengaruhinya, yakni:

1. Mudah Beralih ke Alternatif Lain

Suatu pihak yang memiliki daya tawar lebih besar akan mudah beralih ke alternatif lain bila mengalami masalah sehingga mereka lebih memiliki “kuasa” dari pada pihak lain.

2. Pengetahuan Bisnis yang Relevan

Sisi positif memiliki pengetahuan bisnis yang mumpuni dan relevan yaitu memberikan daya tawar yang lebih besar kepada pihak lain.

Jika pelaku bisnis tidak memiliki pengetahuan bisnis yang mumpuni dan relevan, bukan hal yang mustahil jika nantinya ia akan mudah mengalami kerugian oleh mitra bisnisnya. Bukan hanya itu saja, mempunyai pengetahuan bisnis yang relevan juga menjadi kunci bagi kamu yang ingin menganalisis kompetitor. Dengan demikian, kamu akan mengetahui kelebihan dan kelemahan mitra bisnis.

3. Kurangnya Kepentingan atau Kebutuhan

Jika salah satu pihak dalam negosiasi dapat meninggalkan kesepakatan tanpa mendapatkan konsekuensi apa pun, baik karena kurangnya kebutuhan atau pentingnya untuk memutuskan kesepakatan, bisa dikatakan mereka memiliki kekuatan daya tawar yang lebih besar.

4. Mempunyai Alternatif

Jika salah satu pihak tidak ingin berhubungan dengan pihak lain karena mereka memiliki alternatif, maka mereka memiliki bargaining power yang lebih besar. Hal ini karena mereka menghadirkan risiko dengan meninggalkan kesepakatan tanpa menyebabkan banyak masalah bagi diri mereka sendiri.

Jika salah satu pihak tidak memiliki alternatif, tentu mereka memiliki sedikit bargaining power karena negosiator lain dapat mengancam untuk meninggalkan kesepakatan dan meninggalkan mereka dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Pengaruh Bargaining Power pada Bisnis

Pada umumnya, bargaining power dapat memberikan pengaruh besar untuk perkembangan dan pertumbuhan bisnis. Pengaruh bargaining power untuk bisnis, antara lain:

1. Memengaruhi Kualitas Barang

Bargaining power yang tinggi dapat memengaruhi product development dan kualitas produk di market, misalnya supplier memiliki bargaining power yang tinggi bisa saja memutuskan untuk fokus pada kuantitas dan mengesampingkan kualitas produknya. Tujuannya untuk meningkatkan keuntungan pada saat berada dalam posisi leverage yang tinggi.

Tentu saja hal ini dapat memberikan efek negatif pada pasar. Customer bisa saja mengeluhkan kualitas produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Mendorong Perubahan Menjadi Oligarki

Apabila bargaining power meningkat karena pelaku bisnis memiliki sumber daya yang langka, mereka dapat secara efektif menaikkan harga produk untuk melayani kebutuhan pasar. Misalnya, minyak goreng yang langka akan mendorong supplier untuk menaikkan harga secara drastis, sebab minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh banyak orang.

Dalam hal ini supplier akan mendapatkan banyak keuntungan, bahkan bisa berkali lipat dibanding keuntungan sebelumnya. Selain itu, secara tak langsung hal ini juga dapat mendorong perubahan menjadi oligarki, yaitu struktur kekuasaan yang terdiri dari beberapa individu atau perusahaan yang memiliki izin untuk mengontrol sesuatu.

3. Dapat Memengaruhi Tekanan Harga

Akibat dari bisnis dengan bargaining power yang tinggi adalah terjadinya peningkatan harga. Jika kamu tidak memiliki pilihan selain membayar lebih untuk hal yang kamu inginkan, kamu harus membebankan biaya tersebut kepada pelanggan untuk menjaga margin keuntungan tetap stabil.

Dalam hal ini, efek pada target market adalah terdapat harga yang lebih tinggi untuk produk yang sama. Jika pasar tidak mendukung harga tersebut, kamu mungkin harus menanggung sendiri biaya tambahan tersebut dan mengurangi keuntungan agar sesuai.

Baca Juga: 5 Strategi dan Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis!

Analisis Porter’s Five Forces untuk Membangun Bargaining Power

Menggunakan analisis porter’s five forces bisa membantumu dalam memahami posisi kompetitif saat ini. Sudah banyak bisnis yang menggunakan analisis ini untuk mengidentifikasi produk atau layanan baru yang ingin ditawarkan ke ke customer. Analisis ini juga alat yang efektif untuk menganalisis pasar dan lingkungan bisnis (dalam hal ini analisis SWOT juga merupakan alat yang efektif untuk digunakan).

Analisis porter’s five forces juga dapat digunakan untuk membantumu memahami keseimbangan bargain power. Kelima kekuatan tersebut antara lain:

  • Kekuatan tawar-menawar pemasok;
  • Kekuatan tawar menawar pembeli;
  • Persaingan yang kompetitif;
  • Ancaman substitusi;
  • Ancaman entri baru.

Bargaining power dalam bisnis menjadi modal penting untuk mendapatkan profit dan revenue.

Apa Itu Bargaining Power of Customers?

Bargaining power of customer disebut juga bargaining power of buyer adalah salah satu analisis porter’s five process yang berarti kekuatan tawar-menawar pembeli.

Customer akan lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Tentunya hal berimbas pada bisnis sehingga bisnis memperoleh laba serendah mungkin. Customer akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, dan harga yang murah, hal ini yang akan mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu bisnis.

Baca Juga: KYC Adalah …? Kenali Definisi dan Manfaat Pentingnya! 

Apa Itu Bargaining Power of Supplier?

Bargaining power of supplier adalah daya tawar pemasok yang kuat untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan rendah karena memerlukan biaya yang banyak untuk membeli bahan baku dengan kualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar supplier, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan.

Bargaining power of supplier menjadi tinggi bila hanya terdapat sedikit supplier yang menyediakan bahan baku yang diinginkan perusahaan. Selain itu daya tawar supplier tinggi karena adanya sedikit bahan baku pengganti di pasar atau bisa jadi pemasok memonopoli bahan baku yang ada. Terdapat berbagai jenis supplier tergantung dari industrinya, yakni:

  • Produsen dan vendor, menjual produk ke distributor, grosir, dan pengecer.
  • Distributor dan pedagang besar, membeli produk dalam jumlah sedang atau banyak untuk dijual ke pengecer.
  • Pemasok independen atau pengrajin independen, menjual produk unik langsung ke agen atau pengecer.
  • Importir dan eksportir, importir adalah orang yang membeli produk dari produsen di satu negara, sedangkan ekspor adalah menjual produk ke distributor di negara lain.
  • Dropshipper, pemasok produk untuk berbagai jenis perusahaan.

Selain terdapat banyak jenis supplier, ada lima faktor utama saat menentukan bargaining power of supplier, antara lain:

  • Jumlah pembeli.
  • Biaya pengalihan supplier.
  • Ketersediaan supplier yang sebanding.
  • Diferensiasi produk.

Mengapa Bargaining Power Penting dalam Bisnis?

Semua bisnis mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit setinggi mungkin dengan mencapai kesepakatan terbaik. Nah, bargaining power berguna untuk membantu mendapatkan market positioning dengan pangsa pasar yang luas dan keuntungan yang besar.

Bargaining power akan sangat bermanfaat dalam membantu memutuskan harga produk secara efektif guna mendapatkan lebih banyak keuntungan. Pada dasarnya untuk menciptakan strategi penetapan harga yang optimal, suatu bisnis harus mempertimbangkan banyak hal.

Selain merumuskan strategi marketing mix yang tepat, bisnis juga harus memahami bargaining power yang dimilikinya. Karena itu, pastikan kamu dapat menjawab pertanyaan seperti berikut ini:

  • Apakah bisnis milikmu mampu menyediakan produk yang unik (memiliki unique selling point) yang tidak mempunyai produk pengganti?
  • Sanggupkah bisnismu menjual produk dengan jumlah yang lebih rendah tapi dengan harga tinggi?
  • Apakah ada kemungkinan bisnis milikmu bisa melakukan strategi up selling?
  • Seberapa penting produk bisnismu dibutuhkan target market atau target audiens?

Baca juga: Memahami Segmentasi Pasar Agar Bisnis Lebih Maju

Cara Untuk Membangun Bargaining Power

Terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membangun bargaining power dan meningkatkan peluang untuk menegosiasikan hasil yang kamu inginkan. Untuk membangun daya tawar, kamu dapat melakukan beberapa cara berikut ini, yakni:

1. Ciptakan Lingkungan yang Tepat

Dengan menciptakan lingkungan yang tepat untuk negosiasi, kamu dapat memengaruhi pihak lain.

2. Berikan Support untuk Negosiasi Bisnismu

Apakah kamu termasuk mitra negosiasi atau penyedia bahan pendukung? Hal ini akan membantu bisnismu dalam membuat argumen untuk meningkatkan bargaining power.

3. Siapkan Argumen

Simulasi wawancara merupakan suatu alat yang umum digunakan saat mempersiapkan negosiasi penting. Dengan mempersiapkan diri sebelumnya, kamu akan lebih mampu membuat argumen yang meyakinkan pihak lain.

4. Berpenampilan Profesional

Berpakaian profesional juga bisa membuat perbedaan dalam bernegosiasi, lho!  Jika kamu tidak terlihat profesional, pihak lawan tidak akan menganggap kamu serius dan hal ini akan berdampak negatif pada bargaining power-mu

Kesimpulan

Bargaining power adalah suatu konsep ekonomi penting yang mengukur kemampuan negosiasimu untuk memengaruhi pihak lain.

Bargaining power memiliki ikatan yang kuat dengan analisis porter’s five process dan sangat berguna dalam semua bisnis yang berhubungan dengan penjualan.

Kesuksesan suatu bisnis tidak hanya membutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Namun, kamu juga harus pandai mengelola keuangan bisnis untuk memastikan arus kas bisnis milikmu berjalan lancar sehingga mendukung pengembangan bisnis.

Untuk itu, kamu perlu menggunakan aplikasi majoo yang memiliki banyak fitur termasuk fitur akuntansi guna mendukung pengelolaan keuangan bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Selain mendukung keuangan bisnis, aplikasi majoo juga akan memudahkan proses penjualan dengan fitur invoice dan purchasing yang memudahkan transaksi penjualan hingga kemudahan pengiriman faktur kepada pelanggan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan aplikasi majoo segera!

 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Bargaining power adalah ukuran kapasitas satu pihak yang dapat memengaruhi pihak lain dalam negosiasi.
Bargaining power of supplier adalah daya tawar pemasok yang kuat untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku dengan kualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar supplier, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo