Cost behavior (perilaku biaya) merupakan bagian dari akuntansi biaya. Mungkin kamu masih belum memahami secara detail tentang perilaku biaya. Karena itu tujuan perilaku biaya ini berguna untuk menganalisis aktivitas perhitungan aktivitas biaya yang terjadi di suatu perusahaan atau bisnis.
Tentunya sebagai pelaku usaha kamu akan mencari tahu perubahan perilaku biaya dalam perusahaan. Hasil dari analisis perilaku biaya ini untuk mengambil suatu keputusan, mengestimasi biaya di masa mendatang, dan evaluasi.
Supaya kamu lebih mengetahui tentang cost behavior, yuk, simak artikel ini sampai habis, ya!
Apa Itu Cost Behaviour?
Perilaku biaya atau cost behavior adalah suatu gambaran aktivitas perusahaan, aktivitas tersebut menunjukan suatu kegiatan naik dan turunnya suatu operasional perusahaan. Ketika biaya yang dikeluarkan perusahaan terlalu banyak dari pada aktivitas tersebut, tentunya perusahaan akan mengalami kerugian di masa akan datang.
Secara keseluruhan, cost behavior adalah mekanisme pengendalian biaya yang digunakan oleh pelaku usaha untuk memberi batasan anggaran di setiap departemen guna meraih tujuan bisnis dan keuangan. Apabila terdapat tanda-tanda perubahan yang mudah berubah, hal itu harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan.
Pengertian Cost Behaviour Menurut Para Ahli
Adapun pengertian perilaku biaya menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
Soekidjo Notoatmodjo
Menurut Soekidjo Notoatmodjo, cost behavior adalah segala tindakan dan respon seseorang terhadap suatu objek.
Hansen dan Mowen
Menurut Hansen dan Mowen, cost behavior adalah istilah umum untuk menggambarkan suatu biaya tetap atau variabel yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
Mulyadi
Menurut Mulyadi, cost behavior bisa dikatakan sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan. Terdapat tiga biaya yang berhubungan dengan volume kegiatan bisnis, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran.
Buku Akuntansi Manajemen Karangan Baldric Siregar, dkk
Sedangkan dalam buku Akuntansi Manajemen karangan Baldric Siregar, dkk, mengatakan bahwa pengertian perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan variasi jumlah biaya atas perubahan aktivitas bisnis.
Tujuan Cost Behaviour
Beberapa poin berikut ini akan menjelaskan tentang tujuan perilaku biaya, antara lain:
- Perilaku biaya untuk membuat anggaran tahunan. Kamu perlu memahami perilaku biaya saat membuat anggaran tahunan. Cara ini kamu lakukan untuk menentukan beberapa biaya yang akan turun atau naik seiring dengan perubahan aktivitas bisnis.
- Perilaku biaya bertujuan untuk menganalisis biaya volume profit. Analisis Cost Volume Profit (CVP) mempelajari dampak perubahan biaya dan volume terhadap profit.
- Perilaku biaya membantu manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan biaya agar tujuan perusahaan tercapai.
Baca juga: Cost Structure adalah: Unsur-Unsur dan Contohnya
Jenis-Jenis Cost Behaviour
Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan menggunakan analisis perilaku biaya, yaitu dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk memprediksi biaya yang akan dikeluarkan di masa depan, menentukan besaran skema biaya dan pendapatan, serta melakukan analisis sensitivitas.
Ketika kamu ingin menganalisis perilaku biaya, kamu perlu mengetahui jenis-jenis perilaku biaya, seperti berikut ini.
Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Namun, pada biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan volume aktivitas. Fixed cost dibagi menjadi dua jenis, yakni:
Committed Fixed Costs
Committed fixed cost merupakan sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari kepemilikan perusahaan, organisasi pokok, dan peralatan di dalamnya.
Dalam perilaku committed fixed cost, seluruh biaya tetap akan dikeluarkan dan tidak bisa dikurangi sehingga mampu memenuhi tujuan perilaku biaya dalam kurun waktu yang lama. Yang termasuk fixed cost, antara lain biaya depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa, gaji, dan asuransi.
Discretionary Fixed Costs
Discretionary fixed costs merupakan biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran yang dilakukan secara tahunan. Di dalam discretionary fixed costs akan ada kebijakan dari manajemen terkait jumlah dan maksimal biaya yang akan dikeluarkan.
Perilaku biaya ini akan menggambarkan adanya hubungan maksimal dari biaya keluar maupun biaya masuk yang tetap bisa diukur dengan volume penjualan produk atau jasa. Contoh dari discretionary fixed costs adalah biaya pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya konsultan, serta biaya promosi penjualan.
Perilaku Biaya Variabel (Variable Cost)
Variable costs ialah biaya yang seluruh total nilainya bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume pada aktivitas perusahaan, misalnya biaya bahan baku. Variable cost terbagi menjadi dua, yaitu:
Engineered Variable Costs
Engineered variable costs ialah biaya yang berkaitan dengan adanya hubungan fisik atas suatu penilaian dari aktivitas perusahaan. Umumnya, seluruh biaya variabel termasuk ke dalam engineered cost sehingga biaya ini harus berubah sesuai nilai yang masuk ataupun keluar.
Discretionary Variable Costs
Adanya discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak manajemen perusahaan sehingga kebijakan antara pemasukan dan pengeluarannya memiliki hubungan yang erat. Saat biaya pengeluaran di dalamnya berubah, biaya pemasukan pun tentunya akan berubah, misalnya biaya iklan.
Perilaku Biaya Campuran (Mixed Cost)
Biaya campuran memiliki sifat biaya tetap dan biaya variabel karena adanya komponen yang sama di dalamnya. Contoh dari biaya campuran yakni biaya pengiriman. Biaya pengiriman memiliki biaya tetap berupa penyusutan truk dan memiliki biaya variabel berupa biaya bahan bakar.
Baca juga: Pahami Definisi, Rumus, dan Contoh Total Cost
Bagaimana Menentukan Sifat Perilaku Biaya?
Dalam hal ini terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi sifat perilaku biaya. Ketiga faktor utama tersebut adalah sebagai berikut.
- Menyeleksi seluruh biaya dan menyelidiki pola perilaku di dalamnya sehingga biaya ini akan bisa dikatakan sebagai variabel yang tidak bebas. Karena itu dinyatakan dengan simbol huruf y.
- Memilih dan menyeleksi biaya bebas yang bisa menyebabkan biaya di dalamnya menjadi lebih fluktuatif. Karena itu fungsi pernyataannya akan dinyatakan dengan y = f(x).
- Memilih dan menyeleksi aktivitas perusahaan yang dianggap relevan. Biaya variabel bebas dan tidak bebas yang ada di dalamnya akan dinyatakan pada fungsi biaya yang berlaku. Biaya tersebut akan dinyatakan dengan rumus y = a + bx.
Baca juga: Pahami! Perbedaan Biaya (Cost) dan Beban (Expense)
Metode Penentuan Cost Behaviour
Dalam analisis perilaku biaya terdapat beberapa metode yang bisa kamu gunakan. Metode tersebut, antara lain:
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)
Cara menentukan pola perilaku biaya dengan metode ini adalah menganalisis biaya masa lalu pada tingginya dan rendahnya volume aktivitas perusahaan. Biaya variabel ditentukan dengan selisih antara biaya terendah dan tertinggi dibagi selisih volume produksi.
Fixed cost ditentukan dengan menghitung selisih biaya total dengan biaya variabel total.
Jika dirumuskan formulasinya sebagai berikut.
Metode Biaya Cadangan (Standby Cost)
Dalam metode ini, kamu perlu menentukan unsur biaya tetap dari biaya-biaya yang bersangkutan. Penentuan biaya tetapnya dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan untuk sementara waktu.
Biaya yang timbul selama kegiatan perusahaan dihentikan disebut biaya cadangan dan merupakan komponen biaya tetap. Sedangkan selisih antara biaya cadangan dengan biaya-biaya yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan merupakan unsur biaya variabel.
Jika dirumuskan formulasinya sebagai berikut.
Keterangan dari rumus di atas, yaitu:
a = Biaya tetap yang diperoleh dari biaya cadangan
b = Selisih biaya cadangan dengan biaya total dibagi volume aktivitas perusahaan
Y = Total biaya-biaya yang bersangkutan
X = Volume aktivitas perusahaan
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)
Penentuan perilaku biaya pada metode ini yaitu dengan menghitung total biaya tetap (a) dan total biaya variabel (b). Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan y karena perhitungannya lebih teliti. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Y = a + bX
a = Biaya tetap yang diperoleh dari biaya cadangan
b = Biaya variabel per unit
Y = Total biaya
X = Volume kegiatan
Baca juga: Hitung Penyusutan dengan Metode Garis Lurus, Begini Caranya!
Contoh Kasus Perilaku Biaya
Berikut ini terdapat contoh kasus perilaku biaya dengan menggunakan metode kuadrat terkecil.
Data biaya reparasi dan pemeliharaan mesin serta jam mesin dalam kurun waktu 1 tahun adalah sebagai berikut.
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
b = [((12 x 47.800) – (66 x 8.400)) / ((12 x 380) – 66²)]
= 0,09
a = [((8.400 – (0,09 x 66)) / 12 = 205
Biaya variabel = Rp0,09 x Rp 1.000 = Rp90 per jam
Biaya tetap = Rp205 x Rp 1.000 = Rp250.000 per bulan
Persamaan perilaku biayanya adalah Y = 205.000 + 90X
Penutup
Jadi bisa disimpulkan bahwa cost behavior adalah salah satu bagian dari akuntansi biaya. Selain itu, perilaku biaya merupakan suatu hubungan antara total dengan perubahan volume pada aktivitas perusahaan. Umumnya, perilaku biaya mempunyai tiga jenis perubahan volume aktivitas perusahaan, antara lain biaya biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran.
Dengan memahami adanya perilaku biaya diatas, diharapkan kamu sebagai pelaku usaha bisa membuat perkiraan potensi yang akan terjadi pada perubahan biaya perusahaan di masa depan.
Apabila kamu kesulitan dalam menentukan biaya pengeluaran pada bisnis milikmu, tentunya kamu bisa menggunakan aplikasi wirausaha all in one seperti aplikasi majoo.
Aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha berbasis cloud yang mampu membantumu dalam mengelola keuangan secara lebih mudah dan praktis. Selain itu, aplikasi majoo juga memiliki banyak fitur menarik yang mudah digunakan dan membantu segala operasional bisnismu.
Yuk, coba majoo sekarang juga!