Kini, di Indonesia banyak bisnis rintisan baru berbasis digital terus mengalami perkembangan dan peningkatan. Bisnis rintisan baru ini sering dikenal dengan istilah startup. Kendati telah populer sejak tahun 2010 dan banyak startup yang tersebar di seluruh Indonesia, tapi banyak startup baru yang gagal berkembang karena perencanaan bisnis yang salah, ketatnya persaingan pasar, serta minimnya suntikan dana dari investor.
Oleh karena itu, banyak yang menganggap bahwa setiap rintisan startup membutuhkan program inkubator bisnis terlebih dahulu, agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih terarah dan siap diluncurkan ke tengah masyarakat. Supaya kamu lebih memahami tentang inkubator bisnis, baca sampai tuntas artikel ini, ya!
Pengertian Inkubator Bisnis
Inkubator bisnis adalah sekumpulan organisasi atau program khusus yang membantu mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan startup atau bisnis perorangan baru. Selain itu, arti inkubator bisnis adalah suatu program yang ditawarkan oleh berbagai lembaga guna mendukung usaha bagi pemula. Dukungan pada program tersebut umumnya berupa bimbingan dan penyediaan ruang untuk mengembangkan ide. Pembinaan program inkubator bisnis ini akan berjalan selama satu hingga dua tahun.
Inkubator bisnis berperan untuk mengarahkan perusahaan dengan skala kecil agar bisa terbentuk dengan susunan manajemen organisasi dan struktur finansial yang baik. Harapan dari program ini tentunya menjadikan bisnis tersebut dapat bekerja secara maksimal dan mengalami perkembangan yang signifikan, berkelanjutan dan menghasilkan profit. Semua bisnis rintisan dapat mengikuti program inkubator bisnis dengan memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan.
Inkubator bisnis menyediakan beberapa fasilitas untuk semua bisnis rintisan yang mengikuti programnya, misalnya seperti dibawah ini.
- Pelatihan manajemen bisnis, misalnya mengelola rantai pasok (supply chain), stakeholder, gudang (warehouse), peluang risiko bisnis, permintaan pasar (demand), pelanggan potensial (lead), penjualan bisnis, kualitas bisnis, pengerjaan proyek, biaya dan aspek keuangan bisnis lain, serta proses distribusi.
- Pemberian fasilitas kantor dan ruang kerja yang memiliki teknologi, misalnya terdapat jaringan internet dan telepon.
- Terhubung dengan angel investor untuk kebutuhan pembiayaan usaha gabungan (joint venture).
- Memberi bantuan untuk menjalankan strategi pemasaran (marketing management).
- Membantu dalam melakukan riset pasar (market research).
- Pemberian pelatihan strategi komunikasi bisnis.
Adanya fasilitas tersebut sangat membantu bisnis rintisan untuk membentuk segala ide bisnisnya menjadi model bisnis yang bekerja maksimal dengan biaya operasional yang lebih rendah. Besar harapannya, perusahaan di dalam inkubator bisnis akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi regional maupun nasional.
Fungsi Inkubator Bisnis
Peran inkubator bisnis memang sangat penting bagi pengembangan dan pengarahan suatu bisnis rintisan. Adapun fungsi inkubator bisnis, yakni:
- Membina bisnis rintisan tentang jaringan bisnis.
- Menyediakan ruang untuk bantuan modal bisnis.
- Mengenalkan manajemen investasi.
- Memberikan dukungan dalam bentuk mentoring.
- Sharing informasi penting seputar bisnis.
- Mengembangkan ide dan strategi bisnis.
- Memberikan informasi seputar kebijakan bisnis.
Baca juga: 33 Daftar Perusahaan Startup di Indonesia, Apa Saja?
Tujuan Inkubator Bisnis
Salah satu wujud dukungan inkubator bisnis terhadap usaha kreatif yaitu menciptakan kesempatan untuk pengembangan usaha mandiri. Hal tersebut ditujukan agar suatu bisnis dapat memberikan kontribusi dengan membuat suatu inovasi yang berguna bagi masyarakat. Adapun tujuan inkubator bisnis, yakni:
- Memberi kesempatan bagi bisnis rintisan untuk berkembang.
- Mengenalkan pemilik usaha dengan network investor.
- Membuka lapangan kerja baru.
- Memasarkan ide kecil secara komersial kepada masyarakat luas.
Baca juga: Lean Startup: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Jenis Inkubator Bisnis
Untuk bisa memilih inkubator bisnis yang sesuai, kamu perlu mengetahui lebih dulu jenis inkubator bisnis.
University-related Incubator
University-related incubator merupakan inkubator bisnis yang didukung langsung oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi tersebut membuka diri kepada perusahaan-perusahaan rintisan untuk mendapat service laboratorium, literatur, dan jasa kepakaran. Perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki inkubator bisnis sendiri yaitu PPM School of Management.
Industrial Incubator
Industrial incubator merupakan inkubator bisnis yang didukung oleh lembaga-lembaga nonprofit dan pemerintah yang memiliki tujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran.
For-profit Investment Incubator
For-profit investment incubator merupakan inkubator bisnis yang biasanya menempati kantor yang sama dengan startup yang dibiayainya. Cara ini dilakukan untuk menjaga portofolio dari startup tersebut agar tetap memiliki performance yang baik.
For-profit Property Development Incubators
For-profit property development incubators merupakan inkubator bisnis yang menyediakan beberapa sarana kantor untuk memberikan dukungan image perusahaan dan dipakai secara bersama. Umumnya, inkubator bisnis jenis ini akan menarik ongkos sewa atas pemakaian sarana tersebut.
Corporate Venture Incubator
Corporate venture incubator merupakan inkubator bisnis yang dijalankan oleh perusahaan besar dan mapan. Mereka juga melakukan akuisisi terhadap bisnis rintisan, kemudian memberikan suntikan pembiayaan modal, pengembangan keahlian sumber daya manusia (SDM), dan memaksimalkan potensi pasar bagi perusahaan tersebut.
Baca juga: Pahami Pengertian dan Contoh Perusahaan Unicorn, Yuk!
Cara Kerja Inkubator Bisnis
Di dalam inkubator bisnis terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui para pesertanya agar ide yang mereka miliki menghasilkan profit. Berikut ini adalah cara kerja dari inkubator bisnis, antara lain:
1. Pra-inkubasi
Pada tahapan ini akan dilakukan seleksi dan perekrutan calon bisnis rintisan, lalu setelah itu para peserta akan diberikan pendalaman materi dari mulai simulasi usaha, pelatihan teknologi produksi, manajemen keuangan, manajemen marketing, dan berbagai perencanaan bisnis untuk kedepannya.
2. Inkubasi
Tahap inkubasi ini berisi berbagai pembinaan, misalnya pendampingan teknologi produksi dan pengolahan, manajemen, akses pasar, serta fasilitas pembiayaan.
Di dalam proses inkubasi terdapat beberapa tahap yang akan dilalui, yakni:
- Tahap awal, di tahap ini para peserta bisnis rintisan akan mendapatkan pembinaan produksi dan pendapatan penjualan. Para pelaku usaha juga akan dibina untuk membuat pondasi awal bisnis yang merek rintis.
- Tahap pengembangan, pada tahap ini bisnis rintisan akan dibina untuk memulai produksi komersial serta pertumbuhan pendapatan guna mendapatkan keuntungan.
- Tahap lanjutan, para pelaku usaha akan dibina untuk melakukan perluasan market agar bisa meningkatkan profit dan jangkauan bisnisnya setelah melalui tahap pengembangan sebelumnya.
3. Pasca-inkubasi
Pada tahap ini, bisnis rintisan sudah dianggap dapat berdiri secara mandiri dan dapat berkembang. Walaupun demikian, inkubator bisnis masih memberikan bantuan solusi dan bimbingan komunikasi bagi bisnis rintisan tersebut.
Baca juga: Perbedaan Funding Bank dan StartUp
Keuntungan dan Kerugian Inkubator Bisnis
Adapun beberapa keuntungan dan kerugian dari program inkubator bisnis, lho! Yuk, simak lebih lengkapnya di bawah ini!
Keuntungan Inkubator Bisnis
- Inkubator bisnis dapat meminimalisasi biaya dalam urusan perintisan bisnis.
- Inkubator bisnis menjadi tempat belajar dan bertumbuh secara lebih terarah.
- Inkubator bisnis menjadi ruang bagi bisnis rintisan untuk mendapatkan pembiayaan bagi usaha rintisannya.
- Inkubator bisnis umumnya menggaet berbagai pengusaha rintisan, yang tentunya menjadi lahan relasi bagi mereka untuk saling memberi koneksi bisnis.
- Inkubator bisnis sebagai sebuah program penunjang peningkatan fokus bisnis yang tengah dikembangkan seseorang.
Kerugian Inkubator Bisnis
- Inkubator bisnis bersifat kompetitif, hasilnya ada menang dan kalah. Tentus aja cara ini tidak baik bagi mental persaingan bisnis rintisan.
- Akses bisnis rintisan yang ingin masuk ke inkubator bisnis sangat terbatas. Banyak waktu yang terbuang hanya untuk menyiapkan dokumen pendukung tanpa sempat memulai langkah mereka sendiri.
- Inkubator bisnis memiliki jadwal yang rigid atau kaku, karena tuntutan perkembangan bisnis dari penyelenggara inkubator bisnis itu sendiri.
- Adanya kegiatan mentorship yang bisa saja membuat pengusaha bisnis rintisan terpaku pada strategi dan motivasi bisnis dari mentor itu saja.
Baca juga: Lean Canvas: Keunggulan, Komponen dan Fungsinya
Contoh Inkubator Bisnis
Kini, terdapat beberapa contoh inkubator bisnis yang bisa kamu ikuti untuk menumbuhkan bisnismu. Contohnya ada di bawah ini.
Lembaga Akademik seperti Perguruan Tinggi atau Balai Pelatihan
Pada umumnya, lembaga pendidikan akan menyediakan dukungan inkubasi bisnis untuk mengayomi mahasiswanya yang ingin memiliki bisnis sendiri sehingga mereka akan bekerja sama dengan perusahaan besar.
Lembaga atau Organisasi Nirlaba
Contoh lembaga atau organisasi nirlaba yaitu lembaga pemerintahan. Lembaga ini menyediakan fasilitas inkubasi bisnis untuk merangsang pertumbuhan ekonomi bisnis.
Perusahaan Modal Ventura
Perusahaan modal ventura biasanya membangun pusat inkubasi bisnis untuk investasi. Para bisnis rintisan dapat bergabung ke dalam inkubator bisnis ini guna mendapat ekuitas atau pendanaan lebih lanjut.
Baca juga: Upgrade Level Bisnis dengan Strategi O2O
Inkubator Bisnis di Indonesia
Di Indonesia, telah bermunculan banyak inkubator bisnis, di antara adalah sebagai berikut.
Indigo Incubator
Indigo Incubator ialah program inkubasi bisnis milik Telkom yang telah berdiri sejak tahun 2013. Setiap tahunnya, terdapat 2 batch yang diselenggarakan. Untuk bisa mengikuti program inkubasi bisnis ini, para pemilik rintisan bisnis harus melalui proses tes tertulis dan juga wawancara. Setelah berhasil, tahapan yang akan dilalui yaitu dengan mengikuti program inkubasi dan pendampingan selama kurang lebih enam bulan di Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley.
Kolaborasi
Kolaborasi ialah inkubator bisnis yang berasal dari Bandung. Sebagai program inkubasi bisnis, Kolaborasi menawarkan program inkubasi pada bisnis online dan offline. Yang sudah menjadi alumni dari Kolaborasi dan meraih sukses, yaitu Crowde, Mata Ilmu, serta Collective Found.
IDX Incubator
Program inkubasi bisnis ini dibentuk oleh Indonesian Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia. Sejak itu, IDX Incubator menawarkan mentoring dan akses ke berbagai investor yang perusahaannya tercatat di bursa saham. Dengan IDX Incubator, perusahaan yang mengikuti program inkubator bisnis bisa mendapat beberapa fasilitas seperti ruang kerja, ruang rapat, ruang pelatihan, internet, serta lowongan kerja.
Baca juga: Scale Up Bisnis adalah: Tujuan, Tahapan, dan Strateginya
Penutup
Inkubator bisnis adalah suatu program yang berperan dalam mengubah ide menjadi bentuk bisnis atau usaha yang nyata dengan segala komponennya, antara lain Sumber Daya Manusia (SDM), produk, dan strategi. Setelah siap, perusahaan rintisan tersebut lalu difasilitasi untuk bertemu pemerintah dan investor lainnya dalam rangka mengumpulkan dukungan modal investasi untuk pengembangan dan ekspansi bisnis ke depannya.
Jika kamu ingin mengikuti program inkubator bisnis, tentunya bisnismu perlu laporan keuangan yang tercatat secara riil sesuai dengan history transaksi.
Kini, kamu tidak perlu bingung untuk membuat laporan keuangan, karena sudah ada aplikasi wirausaha all in one yang akan membantu kamu sebagai pebisnis rintisan dalam membuat laporan keuangan yang lengkap dan akurat dan aplikasi tersebut bernama majoo
Aplikasi majoo sudah digunakan oleh puluhan ribu #majoopreneurs untuk membantu segala operasional bisnis. Selain itu, aplikasi majoo mempunyai beragam fitur menarik yang bisnismu butuhkan, lho!
Jika kamu ingin membaca lebih lengkap terkait tips bisnis dan keuangan, baca di sini!
Tunggu apa lagi?
Yuk, gunakan aplikasi majoo segera!