Intip Pengertian Startup dan Perbedaannya dengan Corporate!

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Startup umumnya merujuk ke perusahaan yang masih berada di stage awal.

Startup adalah istilah yang merujuk pada perusahaan yang sedang berada di titik awal operasionalnya. Startup bisa didirikan oleh seorang pengusaha atau lebih yang ingin mengembangkan produk atau layanan tertentu.

Biasanya, para pengusaha tersebut meyakini layanan atau produk yang akan ditawarkan memang memiliki demand atau permintaan.

Perusahaan startup umumnya memulai perjalanannya dengan biaya cukup tinggi dan keuntungan relatif rendah. Karena itu, perusahaan ini kerap mencari suntikan modal seperti dari venture capital.

Baca juga: Memahami Pengertian dan Manfaat Modal Ventura Bisnis

Layaknya menjalankan bisnis lain, mendirikan startup tentu diikuti berbagai risiko. Maka dari itu, pelaku usaha yang ingin mendirikan bisnis ini sebaiknya benar-benar memahami terlebih dahulu pengertian startup.

Apa itu startup?

Jika dilihat dari karakternya, startup adalah perusahaan yang fokus untuk menghadirkan produk atau layanan tertentu di pasar.

Mengapa menghadirkan produk atau layanan tertentu? Hal ini sepertinya dapat dijawab oleh pengertian startup menurut Neil Blumenthal, Co-Founder dan Co-CEO Warby Parker, “Startup adalah perusahaan atau bisnis yang berusaha menyelesaikan persoalan di mana solusinya masih belum jelas dan tidak ada jaminan kesuksesan di baliknya”

Sampai sini, sebagian dari kamu mungkin ada yang masih bertanya tentang pengertian perusahaan atau apa yang dimaksud dengan bisnis?

Maka dari itu, sebelum kita membahas tentang startup secara lebih mendalam, kita cermati dulu definisi perusahaan dan bisnis.

Bisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Selain itu, bisnis juga dipahami sebagai organisasi atau badan usaha yang terlibat dalam kegiatan komersial, industri, atau profesional.

Nah, badan usaha yang dimaksud dapat berbentuk perusahaan. Ditilik dari definisinya, perusahaan atau corporate adalah badan hukum yang dibentuk oleh sekelompok individu untuk menjalankan kegiatan bisnis.

Kembali ke soal startup, perusahaan ini biasanya belum mempunyai model bisnis yang berkembang sempurna. Lebih dari itu, perusahaan startup juga umumnya belum memiliki cukup modal untuk bergerak ke tahap bisnis berikutnya.

Kebanyakan startup didanai terlebih dahulu oleh pendirinya. Di perjalanannya, startup pasti akan mencari pendanaan tambahan, entah dari kolega ataupun venture capital.

Sebagian besar startup memanfaatkan modal awalnya untuk riset dan mengembangkan business plan mereka. Hal ini dapat dianggap sebagai langkah tepat untuk perusahaan yang masih berada di stage awal.

Riset pasar akan membantu pendiri startup mengetahui secara lebih pasti demand atas produk atau jasa yang ditawarkan. Sementara itu, business plan sangat esensial sebagai kerangka pergerakan perusahaan, mulai dari manajemen hingga strategi.

Baca Juga:

Karakteristik startup: perbedaan startup dan konvensional

Berbicara bisnis konvensional, bisa dikatakan konsepnya lebih kaku dibandingkan dengan startup. Kebijakan-kebijakan terkait perusahaan umumnya telah ditetapkan sejak awal melalui business plan.

Tujuan utama dari adanya rencana bisnis adalah membangun kepercayaan investor, mitra bisnis, dan lembaga keuangan. Karena itu, rencana bisnis umumnya mencakup seluruh informasi detail terkait perusahaan.

Semua bisnis tentu bertujuan menghasilkan keuntungan, tetapi salah satu perbedaan startup dan konvensional yang cukup mencolok adalah bisnis konvensional cenderung sudah menghasilkan keuntungan sejak awal operasionalnya.

Di sisi lain, startup lebih tidak terikat dengan aturan-aturan atau kebijakan yang kaku. Bahkan, perusahaan yang satu ini bisa dibilang sangat fleksibel.

Perbedaan lainnya, umumnya startup tidak menghasilkan keuntungan pada awal pembangunannya. Pendirinya sering kali harus bekerja keras terutama mengoptimalkan layanan atau produk agar pengguna atau klien terus bertambah.

Bila kita membandingkan satu perusahaan startup dengan perusahaan lainnya, setidaknya terdapat beberapa karakteristik yang menjadi kesamaan, yaitu:

  • Penuh inovasi

    Tipe bisnis yang satu ini membutuhkan pembeda supaya memiliki competitive advantage di pasaran. Tidak heran bila startup penuh inovasi dalam produk atau model bisnisnya.

    Pasalnya, inovasi memang memainkan peran krusial dalam kemajuan startup.

  • Usia perusahaan

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, startup adalah perusahaan baru yang masih berada di stage awal, baik dari sisi manajemen, penjualan, maupun rekrutmen karyawan.

    Istilah ini cukup banyak disematkan pada perusahaan-perusahaan yang usianya belum lebih dari tiga tahun. Padahal, kasusnya tidak selalu demikian.

    Perusahaanmu mungkin saja sudah berumur tujuh tahun dan masih tergolong startup. Menjadi matangnya sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari lamanya usia perusahaan, tetapi juga dari seperangkat standar lain, misalnya penjualan.

  • Identik dengan growth

    Jika dilihat dari perkembangannya, startup memang perusahaan yang salah satu goal utamanya adalah bertumbuh dengan cepat.

    Kadang, laju pertumbuhannya terasa sangat drastis. Nah, karakteristik inilah yang membedakan startup dengan usaha kecil.

Baca juga: Business plan 2022, Mendorong Pertumbuhan Bisnis

  • Risiko tinggi

    Begitu sebuah startup memutuskan menghadirkan produk atau jasa yang sangat inovatif, rangkaian hal yang tidak pasti menyertainya, terutama tidak pastinya keberhasilan dari bisnis itu sendiri.

    Karena alasan tersebut, bisnis ini dianggap sebagai investasi berisiko dengan tingkat kegagalan cukup tinggi.

  • Fleksibel

    Telah dibahas juga sebelumnya, startup merupakan ruang yang sangat dinamis. Perusahaan ini siap beradaptasi dengan berbagai tantangan yang mungkin muncul.

    Untuk kebutuhan validasi bisnis, startup memang harus selalu siap menyesuaikan produk atau layanan sampai memenuhi kebutuhan konsumen.

    Jadi, wajar saja bila salah satu karakter yang dimiliki perusahaan startup adalah fleksibel.

  • Menghadirkan solusi

    Masih berhubungan dengan inovasi yang luar biasa, startup umumnya hadir untuk memecahkan persoalan yang ada di pasar.

    Perusahaan ini fokus membawa perubahan, bukan hanya bagi pasar tapi bagi kehidupan konsumen melalui produk atau layanan berkualitas.

    Sebut saja, Go-Jek sebagai salah satu startup yang hadir untuk mengatasi persoalan akses transportasi.

    Adapun fiturnya kemudian berkembang merupakan perkara lain, tetapi ide awalnya adalah menyelesaikan persoalan tertentu.

  • Selalu bisa diperbesar

    Bisa dikatakan, startup selalu ada dalam fase pencarian model bisnis yang bisa diperbesar dan direplikasi. Dengan kata lain, model bisnisnya harus scalable serta repeatable.

    Dengan begitu, bisnis bisa terus bertumbuh tanpa harus ada penambahan staf ataupun modal.

  • Kerja tim

    Biasanya, startup didirikan oleh beberapa orang. Walaupun kerja tim bukanlah satu-satunya penentu kemajuan sebuah startup. Akan tetapi, 100 tim pertama yang terlibat dalam startup sangat menentukan perkembangan perusahaan.

Dari paparan di atas, memang terlihat poin-poin tertentu sangat menunjukkan perbedaan startup dan corporate yang bersifat konvensional.

Kita bisa menganggap startup merupakan perusahaan yang berada pada tahap awal yang dikembangkan untuk memecahkan permasalahan nyata melalui produk serta layanan yang inovatif.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Operasional, Fungsi, serta Contohnya

Situasi bekerja di startup umumnya fleksibel dan komunal.

Keunggulan dan kekurangan startup

Melihat karakteristik perusahaan startup, tentu ada kelebihan-kelebihan bekerja di perusahaan tersebut. Adanya tanggung jawab dan peluang yang besar merupakan dua di antara sekian kelebihan.

Berhubung pada awal pembentukannya startup biasanya dikelola oleh tim yang lebih sedikit dibandingkan corporate yang sudah mapan, karyawan jadi perlu memegang beberapa role sekaligus.

Memang benar, hal ini membuat memiliki tanggung jawab lebih banyak. Namun, hal ini juga merupakan kesempatan untuk belajar bagi karyawan tersebut.

Daripada perusahaan konvensional, startup memiliki suasana kerja yang cenderung lebih rileks. Situasi kerja terasa seperti pengalaman komunal yang akrab.

Belum lagi kelebihan terkait jam kerja. Rata-rata startup memberlakukan jam masuk kerja yang cukup fleksibel.

Di samping itu, benefit atau fasilitas yang diberikan startup disebut-sebut lebih baik jika dibandingkan corporate konvensional. 

Lebih dari itu, bekerja di startup juga bisa terasa sangat rewarding sebab beragam inovasi dan ide mungkin diterima secara terbuka oleh manajemen.

Terlepas dari kelebihan-kelebihan tersebut, tentu startup pun memiliki kekurangan, baik sebagai bisnis maupun workplace. Pertama, dalam konsep startup sebagai bisnis, risikonya sangat tinggi.

Bukan rahasia lagi, sebuah perusahaan baru memang perlu membuktikan bisnisnya berkembang dan mencari tambahan modal, bahkan mungkin sebelum bisnis tersebut mendatangkan keuntungan.

Menjaga para penanam modal tetap puas dengan perkembangan perusahaan sangat krusial bagi startup. Pasalnya, risiko operasional bisnis dapat terhenti kapan saja akibat kekurangan modal sangat nyata.

Jadi, pada tahap awal, para tim yang terlibat pun akan merasa berada dalam situasi yang tidak pasti karena tingginya risiko bisnis yang satu ini.

Selanjutnya, meskipun waktu kerja startup disebut cukup fleksibel, bukan berarti karyawannya bisa bersantai. Justru, rata-rata staf startup bekerja long hour.

Alasannya tentu demi mengejar target-target perusahaan startup yang tidak hanya besar, tetapi juga direncanakan dalam timeline yang cepat.

Situasi ini berisiko menggiring seorang karyawan ke dalam kondisi stres. Terlepas dari kompensasi salary yang umumnya cukup tinggi, bekerja dalam waktu yang sangat panjang tetap melelahkan secara mental.

Tidak hanya itu, kompetisinya pun selalu tinggi sebab pada saat bersamaan selalu ada potensi startup lain sedang mengerjakan ide serupa.

Supaya kamu makin mudah melihat keunggulan serta kekurangan dari startup, kami juga menyiapkan ringkasannya dalam tabel berikut ini.

 

Keunggulan

Kekurangan

Lebih banyak peluang untuk belajar

Risiko kegagalan yang tinggi

Tanggung jawab yang besar

Harus mencari suntikan modal

Fleksibilitas dari sisi pengelolaan bisnis

Rentan stres

Benefit yang baik

Lingkungan bisnis yang sangat kompetitif

Mendorong lahirnya ide dan inovasi


Jam kerja yang fleksibel


Bagaimana memulai bisnis startup?

Langkah pertama bila kamu ingin memulai bisnis startup adalah memiliki ide yang brilian. Seperti yang sudah diketahui, startup kebanyakan hadir untuk menyelesaikan persoalan yang solusinya masih belum diketahui.

Dari ide, berikutnya kamu perlu melakukan market research. Riset pasar akan menentukan apakah ide tersebut bisa dilakukan serta bagaimana respons pasar terhadap ide tersebut.

Setelah mengantongi hasil market research dan ide tersebut feasible, kamu bisa mulai membuat business plan. Di dalamnya, kamu perlu mencantumkan struktur perusahaan, goal, misi, value, dan tujuan. 

Lalu, kamu akan memasuki langkah yang paling krusial dan menentukan, yaitu mendapatkan pendanaan. Tentu saja tidak ada ketentuan dari mana dana tersebut berasal.

Dana yang berasal dari tabungan pribadi, bantuan teman atau keluarga, dari investor, bahkan pinjaman pun dapat menjadi modal awal perusahaan startup yang akan kamu dirikan.

Berbicara pinjaman modal, kamu dapat memperolehnya dari kolega, bank, ataupun lembaga keuangan lainnya. Namun, kamu mungkin dapat mencari opsi pinjaman lunak dari lembaga keuangan yang mendukung bisnis kecil.

Jika dana untuk modal sudah didapatkan, kamu perlu mengurus dokumen hukum dan perizinan. Dengan kata lain, daftarkan bisnis dan dapatkan berbagai dokumen izin yang menjadi syarat legal dari pemerintah. 

Selanjutnya, kamu dapat mulai menentukan lokasi bisnis dan merencanakan kampanye pemasaran untuk menarik calon konsumen. Kemudian, bangunlah basis pelanggan setia dan beradaptasi seiring dengan perkembangan perusahaan.

Langkah-langkah di atas tentu bukanlah cara rinci, melainkan ringkasan langkah yang dapat kamu tempuh.

Baca juga: Inspirasi Ide Kreatif dalam Inovasi Bisnis dari Luar Negeri

Kesimpulan

Dari paparan di atas, kita mengetahui bahwa startup adalah perusahaan yang masih berada di tahap awal pembentukannya. 

Namun, tidak terbatas pada stage operasional saja, tetapi perusahaan ini juga memiliki karakteristik spesifik terkait produk atau jasa yang ditawarkan. Produk atau layanan startup biasanya hadir untuk menyelesaikan persoalan tertentu.

Tidak heran bila perusahaan ini menuntut inovasi tinggi. Pada saat yang sama, startup pun memiliki risiko tinggi. Tidak hanya itu, lingkungan bisnisnya sangat kompetitif, memiliki tekanan tinggi, dan kamu perlu berupaya mendapatkan suntikan modal tambahan jika ingin perusahaan terus berkembang.

Meskipun demikian, startup tetap menawarkan berbagai kelebihan, seperti banyak kesempatan belajar bagi karyawan, fleksibilitas bisnis, benefit yang baik, serta jam kerja yang fleksibel.

Terlepas dari keunggulan dan kekurangannya, memulai perusahaan apa pun memang tidak mudah, tetapi hasilnya mungkin sangat menjanjikan, terlebih membangun perusahaan startup

Memiliki ide brilian dan ingin menghadirkannya di tengah pasar sudah pasti akan berhadapan dengan aneka tantangan. 

Berbagai tantangan mungkin muncul, seperti mendapatkan pendanaan untuk modal, menen tim yang tepat, merencanakan strategi pemasaran, persoalan legal, serta pengelolaan keuangan.

Karena itu, pastikan kamu memanfaatkan sistem atau aplikasi wirausaha, aplikasi kasir online yang dapat mempermudah operasional harian bisnis. 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo