Salah satu kelebihan quick ratio atau rasio cepat adalah bisa digunakan untuk menunjukkan suatu perusahaan atau bisnis memiliki aset lancar yang cukup untuk melunasi kewajiban jangka pendek saat ini atau tidak.
Quick Ratio adalah …
Quick ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur posisi likuiditas perusahaan, suatu proyek yang sedang berjalan, pusat investasi atau pusat laba. Quick ratio dikenal juga dengan sebutan rasio cepat atau rasio uji asam/acid-test ratio.
Salah satu ciri dari rasio ini adalah hanya melakukan perhitungan kas dan item lainnya yang setara dengan kas untuk perhitungan dan interpretasi. Secara otomatis, quick ratio akan mengabaikan item lainnya yang mungkin tidak bisa diubah dengan cepat menjadi uang tunai dalam perhitungan.
Dalam operasional perusahaan, salah satu fungsi quick ratio adalah sebagai indikator likuiditas dalam periode jangka pendek perusahaan, atau kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Bisa disimpulkan, bahwa quick ratio digunakan untuk menghitung jumlah aset perusahaan yang bisa dimanfaatkan untuk melunasi semua kewajibannya. Aset tersebut bisa berupa uang tunai, piutang, investasi jangka pendek, juga persediaan.
Baca juga: Likuiditas Adalah Kemampuan Perusahaan dalam Hal Apa?
Pengertian Quick Ratio Menurut Para Ahli
Selain definisi secara umum, berikut beberapa pengertian quick ratio menurut para ahli.
Menurut Brigham & Houston, 2013
Quick ratio adalah metode pengukuran likuiditas perusahaan dengan cara membandingkan current assets dengan liabilitas jangka pendek (current liabilities) tanpa bergantung pada persediaan (inventory). Dengan kata lain, aset lancar yang digunakan setelah dikurangi persediaan
Menurut Kasmir
Quick ratio adalah rasio uji cepat yang bermanfaat untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban berjangka pendek, dengan menggunakan aktiva lancar dan tidak memperhitungkan nilai stok atau persediaan.
Menurut Fabozzi & Drake
Rasio cepat (quick ratio) mengandung asumsi likuiditas yang lebih konservatif daripada rasio lancar (current ratio). Alasannya adalah karena rasio cepat tidak menggunakan persediaan (inventory) yang dianggap sebagai aset lancar paling tidak likuid. Dengan kata lain, quick ratio (QR) lebih baik dalam mewakili metrik likuiditas perusahaan daripada current ratio (CR).
Menurut Mamduh & Abdul Halim
Quick ratio adalah rasio yang lebih baik bila digunakan untuk mengukur kemampuan bisnis dalam memenuhi segala kewajiban jangka pendek. Alasannya, karena pada perhitungan quick ratio semua unsur persediaan dihilangkan atau tidak digunakan dalam perhitungan kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendeknya.
Analisis Quick Ratio
Terdapat beberapa cara atau metode yang umum digunakan dalam analisis quick ratio atau untuk menganalisis rasio keuangan perusahaan secara lebih tepat dan efektif, yaitu:
Metode Intracompany Analysis
Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara rasio keuangan perusahaan. Contohnya, nilai quick ratio (QR) dibandingkan relatif terhadap current ratio (CR).
Metode Trend Analysis
Berikutnya, metode trend analysis yang diterapkan dengan cara melihat tren nilai rasio keuangan perusahaan selama periode tertentu. Misalnya, periode 5 tahun, yaitu dari 2017 sampai dengan 2022.
Dengan metode analisis quick ratio ini, akan terlihat tren nilai rasio cepat (quick ratio) perusahaan selama periode tersebut, apakah mengalami peningkatan, stabil atau malah mengalami penurunan.
Metode Industry Comparison (Perbandingan Industri)
Metode ini dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata quick ratio dari sektor manufaktur. Dari situ bisa terlihat seperti apa indikasi nilai yang bagus, posisi likuiditas seperti apa yang dianggap kuat untuk menjamin utang jangka pendek perusahaan.
Baca juga: Analisis Laporan Keuangan dan Fungsinya dalam Bisnis
Rumus Quick Ratio
Perhitungan rasio cepat ini pastinya memerlukan rumus. Menariknya, rumus quick ratio cukup sederhana, jadi perhitungan bisa dilakukan dengan mudah dan praktis.
Rasio Cepat = (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar
Dalam perhitungan ini, yang termasuk kategori aset lancar antara lain adalah:
- Kas
- Uang Muka
- Piutang
- Aktiva Lancar Lainnya
- Persediaan
- Surat Berharga, dan sebagainya.
Cara paling mudah yang umum dilakukan untuk menemukan aktiva lancar adalah masuk ke laporan keuangan perusahaan dan mencari tahu saldo aktiva lancar yang ada pada akhir periode.
Sementara, yang termasuk dalam kewajiban lancar, antara lain adalah:
- Kewajiban Akrual
- Utang
- Utang Jangka Pendek
- Utang Bunga
- Utang Pajak Lancar, dan sebagainya.
Cara menemukan kewajiban lancar adalah dengan masuk ke laporan keuangan dan melihat langsung pencatatan kewajiban lancar.
Baca juga: Apa yang Membedakan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar?
Contoh Quick Ratio
Berikut ini contoh quick ratio dengan perhitungan yang sederhana menggunakan rumus quick ratio yang tadi sudah diberikan.
Perusahaan Bahagia Sejahtera memiliki transaksi dalam laporan keuangan periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, seperti berikut:
Aktiva lancar:
- Uang tunai = 100.000.000
- Uang Muka = 10.000.000
- Surat Berharga = 50.000.000
- Piutang Akun = 60.000.000
- Persediaan = 70.000.000
Total aktiva lancar = 290.000.000
Kewajiban Lancar:
- Utang Akun = 160.000.000
- Beban Akrual = 60.000.000
- Utang Jangka Pendek = 50.000.000
- Utang Bunga = 50.000.000
Total kewajiban lancar = 320.000.000
Quick ratio tahun sebelumnya adalah 1,5 dengan rata-rata industri tahun ini adalah 1,6.
Perhitungan quick ratio adalah:
Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Quick Ratio = (290.000.000 – 70.000.000) / 320.000.000
= 0. 69 atau 69%
Berdasarkan perhitungan tadi, quick ratio tahun berjalan adalah 0,69 sedangkan tahun sebelumnya 1,5. Artinya, quick ratio tahun ini lebih rendah dari 1. Jadi, perusahaan Bahagia Sejahtera bisa dinilai tidak memiliki alat likuid yang cukup untuk melakukan pembayaran kewajiban lancarnya.
Quick Ratio yang Baik
Sebagai indikator atau tolok ukur kondisi keuangan perusahaan, quick ratio dinilai sangat efektif untuk mengetahui posisi dan kondisi likuiditas perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Kondisi keuangan yang baik akan ditunjukkan dengan nilai quick ratio ideal, yaitu bernilai 1, atau yang biasa ditulis 1:1. Nilai quick ratio pada angka tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
Sebaliknya, nilai quick ratio yang berada di bawah angka 1, artinya perusahaan tidak memiliki likuiditas yang sesuai dengan harapan, dengan kata lain dianggap tidak mampu menunaikan kewajibannya dalam membayar utang lancar.
Namun, jika ternyata nilainya malah lebih dari angka 1, artinya perusahaan memiliki kemampuan untuk menunaikan kewajibannya. Namun, merupakan sebuah tanda juga bahwa perusahaan tidak memanfaatkan aset yang dimiliki dengan efisien.
Lantas, bagaimana bila nilai quick ratio menunjukkan angka yang lebih besar dari 2,5? Itu artinya perusahaan tersebut bisa dengan mudah melakukan atau membayar berbagai kewajibannya, meskipun bisa juga menjadi salah satu indikasi bahwa perusahaan tidak menggunakan dana jangka pendeknya dengan efisien.
Penyebab Quick Ratio Menurun
Sebenarnya apa penyebab quick ratio menurun? Quick ratio mengalami penurunan biasanya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Industri yang sedang bergejolak
- Pertumbuhan bisnis yang tidak stabil
- Kondisi ekonomi yang sedang mengalami gejolak
- Perusahaan tidak memiliki persediaan yang bisa dilikuidasi dengan cepat
- Adanya kesulitan saat menagih piutang usaha
Kelebihan Quick Ratio
Beberapa kelebihan quick ratio yang bisa didapatkan oleh perusahaan saat menerapkannya adalah:
Bisa Mengetahui Nilai Aset Likuid
Kelebihan quick ratio yang utama adalah bisa mengetahui nilai aset perusahaan yang likuid dengan cepat dan efisien.
Bisa Membantu Stakeholder Melakukan Penilaian
Rasio cepat atau quick ratio bisa membantu pihak manajemen, investor, stakeholder atau pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam penilaian posisi likuiditas entitas perusahaan.
Baca juga: Stakeholder adalah: Pengertian, Fungsi, dan Jenis
Mudah Dipahami
Kelebihan lain dari quick ratio adalah sangat mudah dipahami. Jadi, bisa membantu pengguna rasio yang tidak memiliki keterampilan mendalam di bidang akuntansi dan keuangan untuk memahami rasio ini dengan mudah.
Bisa Digunakan sebagai Ukuran KPI
Quick ratio bisa digunakan sebagai Key Performance Indicator (KPI). Rasio ini membandingkan aset lancar dan kewajiban lancar dan hasilnya dalam bentuk persentase. Artinya, bisa dibandingkan dengan entitas atau kompetitor lain yang memiliki ukuran dan sifat berbeda.
Kekurangan Quick Ratio
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, quick ratio juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pemilik perusahaan. Beberapa kekurangan quick ratio adalah:
Dapat Menggunakan Data Keuangan Fiktif
Quick ratio menggunakan data dan informasi finansial dari perusahaan untuk memproses perhitungannya. Informasi dan data yang didapatkan bisa saja dipengaruhi oleh pihak manajemen, dan bisa saja berupa data fiktif apabila dikehendaki.
Hasilnya Bisa Saja Tidak Akurat
Hasil perhitungan quick ratio bisa saja tidak akurat. Kenapa? Karena quick ratio adalah rasio yang hanya mengukur apakah sebuah perusahaan bisa membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan aset lancarnya saat ini.
Perbedaan Quick Ratio dan Current Ratio
Banyak pihak yang menyatakan bahwa quick ratio adalah perhitungan rasio yang lebih baik atau konservatif untuk mengukur likuiditas, bila dibandingkan dengan rasio lancar (current ratio).
Namun, di sisi lain, quick ratio mungkin masih belum menjadi indikator likuiditas yang akurat, karena perusahaan tidak selalu bisa melakukan likuidasi current ratio yang termasuk dalam quick ratio.
Perbedaan quick ratio dan current ratio antara lain adalah:
- Current ratio atau rasio lancar lebih sering digunakan untuk mengukur likuiditas dan solvabilitas perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek.
- Sedangkan, quick ratio digunakan untuk memeriksa likuiditas perusahaan lebih konservatif dibandingkan dengan current ratio.
- Quick ratio melakukan pengukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan uang tunai yang mendesak.
- Current ratio cenderung menggambarkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan dana yang bisa digunakan untuk membayar komitmen jangka pendek.
- Quick ratio adalah indikator kapasitas pembayaran utang instan perusahaan.
Baca juga: Rasio Rentabilitas: Pengertian, Jenis, Manfaat!
Kesimpulan
Itu tadi ulasan singkat mengenai quick ratio. Quick ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur posisi likuiditas perusahaan, suatu proyek yang sedang berjalan, pusat investasi atau pusat laba.
Dalam penerapannya, terdapat kelebihan dan kekurangan quick ratio yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perhitungan likuiditas perusahaan. Rasio ini dinilai paling berguna perhitungannya untuk perusahaan di sektor manufaktur dan ritel yang terdiri dari sebagian besar aset lancar.
Selain itu sering pula digunakan oleh para investor atau kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajibannya yang berpengaruh pada kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, kamu bisa memanfaatkan perhitungan quick ratio untuk menilai kondisi finansial perusahaanmu. Apakah sedang dalam posisi baik atau malah kurang efisien.
Satu hal yang penting untuk kamu perhatikan ialah kamu perlu melakukan pencatatan keuangan secara rinci dan lebih optimal sehingga menghasilkan laporan keuangan yang rapi dan mudah dimengerti. Jika kamu merasa kesulitan, pilihlah aplikasi kasir yang sudah dilengkapi fitur laporan keuangan seperti majoo. Dengan menggunakan majoo, semua pencatatan keuangan bisa menjadi lebih mudah. Coba berlangganan, yuk!