Perkembangan teknologi kini makin membuat istilah yang thrift shop semakin populer. Dengan adanya thrift shop, kamu bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah.
Apalagi, kini thrift shop sudah bisa dilakukan secara online. Tentunya ini bisa membantu mengurangi biaya yang perlu kamu keluarkan untuk membuka toko offline-nya, kan! Jika kamu masih penasaran dengan bisnis thrift shop ini, simak artikel ini sampai tuntas, ya.
Apa Itu Thrift Shop?
Istilah thrift shop adalah sebuah toko atau pasar yang menjual barang-barang thrift. Cambridge Dictionary menyebutkan, arti thrift shop adalah sebuah toko yang menjual barang-barang yang umum digunakan, seperti pakaian, buku, dan furnitur.
Selain itu, Merriam-Webster menyampaikan bahwa thrift shop dapat diartikan sebagai toko yang menjual barang bekas terutama pakaian dan sering dijalankan dengan tujuan untuk beramal.
Berbeda dengan di Indonesia, istilah thrift shop lebih sering digunakan untuk menyebut toko yang menjual pakaian atau barang bekas tanpa ada tujuan beramal.
Namun, jika dilihat dari pengertian thrift itu sebagai penghematan, istilah ini masih saling berhubungan. Sebab, apabila kamu berbelanja di thrift shop, kamu berpartisipasi untuk mengurangi limbah fashion dan mendukung penghematan.
Sederhananya, thrift shop adalah toko atau sebuah jenis usaha yang pada dasarnya menjual barang-barang bekas namun masih layak pakai. Barang-barang yang dijual pun beragam, mulai dari tas, jam tangan, sepatu, pakaian, dan lain sebagainya.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Wajib Jualan di Instagram dan Tiktok Sekarang Juga!
Manfaat Belanja di Thrift Shop
Adanya thrift shop merupakan salah satu solusi terbaik yang bisa kamu pilih untuk berkontribusi dalam mengurangi berbagai dampak negatif dari industri garmen dan tekstil.
Pemakaian zat kimia berbahaya, peningkatan jumlah limbah, pencemaran air, hingga kesulitan untuk didaur ulang menjadi dampak negatif dari industri tekstil yang perlu kita pertimbangkan.
Harapannya, aktivitas jual beli pada thrift shop ini dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan tersebut. Di sisi lain, ada banyak manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dari aktivitas ini, antara lain:
Ramah Lingkungan
Belanja pada thrift shop merupakan cara yang baik untuk membantu mendaur ulang pakaian. Kamu bisa menyumbangkan pakaian yang tidak lagi dipakai sebelum membeli pakaian lain yang kamu inginkan.
Menghemat Anggaran
Apabila kamu pergi berbelanja di thrift shop, tentu saja harga yang kamu dapatkan akan jauh lebih murah. Meskipun barang yang diperjualbelikan bukanlah barang yang baru, namun kualitas yang ditawarkan tidak bisa dibilang murahan.
Mendapatkan Barang yang Langka
Manfaat lain yang belum tentu bisa kamu dapatkan jika berbelanja ke toko lain adalah kamu bisa mendapatkan barang-barang yang terhitung langka. Apalagi, jika kamu tertarik mengoleksi barang-barang yang populer di era 70-an atau 80-an.
Banyak Barang Baru Setiap Waktu
Manfaat selanjutnya dari berbelanja di thrift shop adalah stok barang yang bisa berubah setiap waktu. Tentu saja hal ini tidak akan membuat kamu bosan berbelanja di sini. Kamu pun bisa memadu padankan banyak pilihan warna dan gaya yang tidak pernah kamu temukan sebelumnya. Menarik kan!
Dapat Mengamati Siklus Fashion
Fashion merupakan sebuah siklus. Seringkali para desainer mencoba untuk meniru model-model pakaian dari masa yang berbeda. Nah, saat kamu berbelanja di thrift shop, kamu akan lebih sering menemukan pakaian yang dibuat pada masa yang lalu dan kembali menjadi fashion yang sedang tren saat ini.
Baca juga: 4 Strategi Jitu Pemasaran di Era Menuju Endemi
Tips Memulai Bisnis Thrift Shop
Jika kamu tertarik memulai bisnis thrift shop sendiri, ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk membuka thrift shop-mu sendiri.
1. Menentukan Produk dan Target Pasarnya
Ada banyak produk pada thrift shop yang bisa kamu perjual belikan, di antaranya adalah jam tangan, tas, buku, barang elektronik, pakaian, hingga peralatan rumah tangga. Masing-masing produk tersebut memiliki market-nya tersendiri.
Oleh karena itu, sebelum kamu mulai menjual barang tersebut, ada baiknya jika kamu menentukan produk apa yang ingin kamu pasarkan. Dengan pemilihan produk yang dilakukan, nantinya bisa memudahkan kamu untuk menentukan target pasar, membuat konten, membangun ciri khas toko, dan lain sebagainya.
2. Pilih Supplier yang Tepat
Tips selanjutnya adalah menemukan supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan barang yang akan kamu pasarkan. Kamu bisa membandingkan antara supplier satu dengan lainnya. Mengapa demikian?
Setiap supplier mempunyai aturannya sendiri, dari mulai satuan harga yang ditawarkan, jumlah barang yang diperoleh, hingga fasilitas yang didapatkan ketika kamu bekerja sama.
3. Menjaga Kebersihan Produk
Satu hal yang tidak boleh kamu abaikan ketika akan membuka bisnis thrift shop adalah selalu menjaga kebersihan barang yang akan dijual. Dengan memperhatikan hal ini, secara tidak langsung kamu juga menjaga kesehatan kamu sebagai penjual dan kebersihan tempat penyimpanannya.
Karena, seringkali produk-produk thrift shop yang dikirim dari luar negeri akan dikemas dalam karung-karung besar. Penumpukan itu membuat barang kusut dan mungkin saja menjadi kotor. Di sisi lain, ketika barang yang akan dijual sudah dibersihkan, akan memudahkan kamu menatanya dan terlihat lebih menarik ketika difoto.
4. Lakukan Foto Produk
Tips keempat adalah melakukan foto produk. Foto yang bagus akan membuat orang lain tertarik. Melakukan foto produk juga tidak harus datang ke studio foto, kamu bisa menggunakan smartphone kamu untuk melakukan foto produk.
Kamu tinggal memperhatikan kecukupan cahaya, background foto yang akan digunakan, serta sudut pengambilan fotonya agar bisa menghasilkan foto produk yang menarik perhatian calon pembeli.
5. Menentukan Harga Jualnya
Supaya bisnis dapat berjalan lancar, pastikan kamu sudah menghitung harga jual produk kamu dengan baik. Jika kamu tidak mempertimbangkannya dengan tepat, bisa-bisa harga yang kamu tawarkan malah merugikanmu.
Tetapi, sesuaikan juga dengan kondisi barangnya, jika harganya terlalu mahal juga bisa berdampak pada minat konsumen yang menurun, lho. Jadi, saat menghitung harga jual pastikan tidak melebihi harga pasaran, ya!
6. Memasarkan Produk
Ketika foto produk dan harga barang sudah siap, kini saatnya memasarkan produknya kepada calon pembeli. Saat ini, kamu juga bisa membuat thrift shop online dengan memanfaatkan berbagai media, seperti Instagram, TikTok shop, Facebook marketplace, dan juga e-commerce.
Tidak lupa untuk memberikan informasi yang dibutuhkan, ya. Misalnya brand, ukuran, bahan, harga, dan catatan lain terkait produk tersebut. Hal ini akan memudahkan kamu dan pembeli agar mendapatkan informasi detailnya sebelum membeli barangnya.
7. Buat Strategi Pemasaran yang Tepat
Perlu kamu ingat, sebuah bisnis bisa menghasilkan keuntungan jika diimbangin dengan strategi pemasaran yang tepat pula. Pemilihan kata-kata promosi thrift shop yang tepat, bisa menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut.
Strategi pemasaran ini pun bisa kamu sesuaikan dengan target pasar yang kamu pilih kok. Jadi, maksimalkan strategi pemasaran ini agar keuntungan semakin besar!
Baca juga: Tips n Trick Foto Produk yang Menggugah Selera Pelanggan
Keuntungan Membuka Bisnis Thrift Shop
Meskipun barang yang dijual adalah barang second, bukan berarti kamu tidak akan bisa mendapatkan keuntungan, lho. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat membuka bisnis thrift shop.
Tidak Memerlukan Modal yang Besar
Karena harga produk yang relatif murah, jadi kamu tidak membutuhkan modal yang besar untuk menjalankan bisnis ini. Ketika sudah dibersihkan, kamu bisa menjualnya dengan harga yang sesuai dengan kondisi barang tersebut. Bahkan harganya bisa dua kali lipat dari sebelum barang itu dibersihkan.
Harga Jual Murah
Produk thrift ini seringkali merupakan produk branded yang kondisinya masih baik. Saat kamu menjualnya dengan harga yang murah, tentu saja hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri.
Barang-barang bekas tidak selalu turun value-nya. Masih banyak barang bekas yang kondisinya masih sangat baik, bahkan seperti baru dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Ramah Lingkungan
Barang bekas yang layak pakai masih bisa kita gunakan kembali, kan! Jika tidak memaksimalkannya, barang-barang ini hanya akan menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
Untuk itu, penggunaan kembali barang bekas bisa menjadi salah satu langkah untuk mengurangi sampah yang ada di bumi. Jadi, bisnis ini bisa dibilang bisnis yang ramah lingkungan.
Memiliki Banyak Peminat
Umumnya, barang bekas ini adalah barang branded yang berasal dari luar negeri. Banyak kalangan yang berminat dengan produk seperti ini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir barang tersebut sepi pembeli.
Tidak Memikirkan Proses Produksi
Keuntungan lain jika kamu berbisnis thrift shop adalah kamu tidak perlu lagi memikirkan proses produksinya. Kamu juga tidak perlu memikirkan branding produk, karena biasanya produk tersebut sudah memiliki brand yang banyak dikenal orang.
Nah, setelah kamu berhasil membuka thrift shop-mu sendiri. Kamu bisa mulai menggunakan aplikasi POS seperti majoo untuk membantu mengelola tokomu dengan lebih praktis.
Di dalamnya sudah banyak fitur-fitur yang akan memudahkan kamu mengelola toko hanya dengan satu aplikasi, seperti inventory, aplikasi kasir, toko online, aplikasi CRM, hingga laporan keuangannya.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan thrift shop kamu untuk menggunakan majoo, sekarang!