Banyak yang berpikir bahwa utang usaha adalah sesuatu yang harus dihindari, khususnya oleh pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah yang memang masih belum memiliki pendapatan yang stabil. Bagaimanapun juga, istilah utang memang masih memiliki label yang buruk di kepala banyak orang. Namun, apakah label yang sama juga berlaku untuk utang usaha?
Belum tentu juga, lho! Pada kenyataannya, keberadaan utang usaha justru dianggap sebagai sesuatu yang perlu dan tak dapat dihindarkan; terlepas sektor usaha yang dikelola termasuk mikro, kecil, menengah, atau besar sekalipun. Mengapa demikian? Apa, sih, sebenarnya yang dimaksud dengan utang usaha? Apa bedanya dengan utang biasa?
Daripada pusing sendiri karena terlalu lama bertanya-tanya, bagaimana jika bahas bersama-sama seluruh serba-serbi terkait utang usaha? Yuk, langsung saja!
Apa Itu Utang Usaha?
Apa itu utang usaha dan apa yang membedakannya dengan utang pada umumnya? Mengapa utang usaha tidak dapat dihindari sementara utang secara umum justru sebisa mungkin harus dijauhi?
Secara singkat, utang usaha dapat dimaknai sebagai sebuah liabilitas yang diambil oleh pemilik usaha guna menutup kebutuhan kegiatan operasional bisnisnya. Misalnya saja, dalam perusahaan manufaktur, utang usaha kerap diambil untuk membeli bahan baku yang diperlukan agar kegiatan manufaktur atau produksi dapat tetap berjalan.
Tentu saja dalam banyak kasus, pembelian bahan baku dapat dilakukan menggunakan kas perusahaan atau uang yang memang sudah ada tanpa perlu mengambil utang usaha. Namun, bagi pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah, tidak disarankan untuk mengambil langkah ini, khususnya apabila bahan baku yang dibutuhkan tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Lho, kok demikian? Bagi pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah, tak jarang kita menemukan keterbatasan modal maupun dana segar. Apabila seluruh uang yang ada pada kas perusahaan dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis, arus kas perusahaan tersebut akan buruk dan perusahaan akan kesulitan saat sewaktu-waktu harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk kebutuhan lainnya.
Agar arus kas tetap sehat, utang usaha dapat diambil untuk menutup terlebih dahulu kebutuhan operasional bisnis. Terlebih lagi, apabila memang utang tersebut diambil untuk kebutuhan yang menunjang operasional bisnis, tentu diharapkan dari penggunaan utang tersebut ada pendapatan yang bisa diperoleh. Karenanya, utang usaha kerap digolongkan sebagai liabilitas atau utang jangka pendek yang harus sesegera mungkin dibayar.
Nah, setelah mengetahui apa itu utang usaha, selanjutnya kita mencoba membedah pengertian yang dimilikinya menurut ahli.
Baca juga: Memahami Pinjaman Online dan Dampaknya bagi Finansial
Pengertian Utang Usaha Menurut Ahli
Irham Fahmi melalui bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan menjelaskan pengertian utang usaha sebagai utang lancar yang diharapkan dapat dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal sebuah perusahaan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan mengambil utang jangka pendek yang baru.
Menurut Fahmi, utang usaha dapat digolongkan sebagai utang lancar karena pemilik usaha yang mengambil utang ini akan menggunakannya untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan penunjang aktivitas usaha yang sifatnya segera dan tak dapat ditunda. Dengan kata lain, apabila utang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi atau keperluan lainnya yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas usaha, utang tersebut tak dapat digolongkan sebagai utang usaha.
Dari pengertian utang usaha menurut Irham Fahmi ini, sebenarnya ada yang perlu diwaspadai, yaitu tidak menentunya suku bunga yang ditetapkan atas utang tersebut. Situasi ini terjadi karena pengambilan utang usaha bersifat segera atau saat itu juga, sehingga suku bunga yang digunakan pun berbeda-beda mengikuti suku bunga yang berlaku pada saat pengambilan utang.
Selain itu, utang usaha juga memiliki tingkat likuiditas yang buruk karena pemilik usaha harus menyiapkan dana sepanjang waktu untuk menyelesaikan pembayaran, baik untuk melunasinya secara penuh atau sekadar membayar bunga dari pokok pinjaman yang ada.
Baca juga: Obligasi adalah Surat Utang, Apa Jenis dan Keuntungannya?
Tujuan Utang Usaha
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan utang usaha, salah satunya adalah adanya kebutuhan penunjang operasional bisnis yang harus segera diselesaikan agar perusahaan dapat tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan. Di samping itu, masih ada tujuan-tujuan lain yang membuat pemilik usaha mengambil utang usaha.
Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, seorang pemilik usaha perlu menjaga kesehatan arus kas bisnisnya. Jika tidak, bukan tidak mungkin bisnis yang susah payah dibangun harus gulung tikar karena tidak ada lagi uang yang tersisa pada kas perusahaan setelah menghadapi kejadian yang tiba-tiba.
Manfaat lain yang dapat dinikmati dari pengambilan utang usaha adalah rendahnya suku bunga yang ditawarkan. Jika dibandingkan dengan utang jangka panjang, utang usaha yang diharapkan dapat lunas dalam kurun waktu satu tahun memang memiliki suku bunga yang lebih rendah. Inilah mengapa akan lebih menguntungkan bagi pemilik usaha untuk mengambil utang usaha guna menyelesaikan kebutuhan operasional bisnisnya dibanding mengambil utang jangka panjang untuk pengembangan bisnis.
Pun demikian, pengambilan utang usaha tetap harus diperlakukan secara hati-hati, lho! Jangan tergoda untuk mengambil utang usaha secara berlebihan untuk menyelamatkan arus kas perusahaan atau sekadar ingin menikmati suku bunganya yang rendah.
Pastikan penggunaan utang tersebut nantinya memang ditujukan pada operasional bisnis yang dapat memicu adanya pendapatan bisnis. Jika tidak, bisa-bisa justru bisnis yang tadinya dalam kondisi sehat akan terjerat utang karena tidak bisa melakukan pelunasan akibat pengembalian utang yang tak sesuai tujuan utang usaha.
Baca juga: Pinjaman: Pertimbangkan Dulu Hal-Hal Ini Sebelum Mengajukan
Perbedaan Utang Usaha dan Piutang Usaha
Apa, sih, perbedaan utang usaha dan piutang usaha? Seorang pemilik usaha harus memahami dengan baik perbedaan antara kedua hal ini untuk mengetahui posisinya dalam proses bisnis.
Perbedaan yang paling utama dan kentara di antara keduanya terletak pada posisi aktivitasnya. Utang usaha merupakan sejumlah dana yang dipinjam untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis dan dapat dikembalikan dengan cepat, sementara piutang usaha adalah sejumlah dana yang dipinjamkan kepada pemilik usaha lain sehingga tidak dapat digunakan hingga dikembalikan.
Selain aktivitasnya sendiri, perbedaan utang usaha dan piutang usaha dapat ditemukan pula dari tujuan penggunaannya, lho! Jika utang usaha umumnya diambil untuk memastikan operasional bisnis dapat tetap berjalan tanpa mengganggu arus kas bisnis, piutang usaha umumnya diberikan untuk mengembangkan dana yang dimiliki dengan pembayaran bunga sebagai keuntungannya.
Dengan kata lain, apabila utang usaha harus diambil karena ada kebutuhan yang harus segera dipenuhi, piutang usaha tidak memiliki urgensi tersebut. Seorang pemilik usaha bisa saja menolak memberikan piutang usaha karena dana yang dipinjamkan tersebut dibutuhkan untuk operasional bisnisnya sendiri. Pun demikian, apabila memang tidak ada kebutuhan lain yang mendesak, piutang usaha dapat diberikan karena akan menghasilkan keuntungan dari bunga yang diterima.
Nah, jadi jangan sampai berpikiran bahwa utang usaha adalah sesuatu yang harus dihindari, ya! Jika memang diperlukan, tidak ada salahnya untuk mengambil utang usaha, terlebih lagi jika operasional bisnis yang akan dibiayai oleh dana tersebut juga dikelola dengan aplikasi majoo yang dapat membuat operasional bisnis terasa lebih efektif dan efisien!
Tunggu apa lagi? Segera berlangganan aplikasi majoo, ya!