Menurut Urban Dictionary, thrifting adalah kegiatan membeli pakaian bekas dengan harga yang murah dan kondisi pakaian yang masih bagus.
Bisnis thrift shop sudah ada sejak dulu, banyak gerai yang menjual pakaian besar yang bisa ditemui di pasar atau tempat lain. Kini bisnis thrift shop online pun banyak bermunculan. Untuk kamu yang ingin berbisnis thrift, berikut ini cara memulai bisnis thrift shop untuk pemula.
Apa Itu Bisnis Thrift Shop?
Thrift dalam bahasa Indonesia memiliki arti hemat. Bila diartikan dalam dunia bisnis, thrifting berarti upaya dalam menjual barang bekas dengan kualitas yang masih sangat bagus. Hal ini karena barang tersebut baru digunakan beberapa bulan saja. Walaupun tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa barang yang sudah berumur tahunan, tapi tetap saja kondisi barang tersebut masih bagus dan masih layak untuk digunakan.
Peluang bisnis thrift shop bermula dari adanya tren preloved yang menjual barang pribadi dengan alasan bosan atau barang tersebut tidak digunakan.
Bisnis thrifting shop tidak hanya dilakukan pada dunia online, akan tetapi bisa ditemukan di dunia offline. Biasanya thrift store mudah dijumpai pada kota yang menjadi tujuan para pelajar atau mahasiswa. Hal ini karena mereka memiliki daya tarik untuk mengikuti tren fashion tertentu.
Jenis Produk Bisnis Thrift Shop
Dalam bisnis thrift shop, beragam produk dapat diperjualbelikan. Berikut ini beberapa produk yang bisa dijual belikan dalam bisnis thrift shop, antara lain:
1. Pakaian
Kamu dapat memilih produk pakaian untuk memulai bisnis thrift shop. Jenis ini terdapat banyak kategori, seperti kemeja, jaket, celana jeans hingga kaus. Kamu harus tahu bahwa semakin pakaian tersebut memiliki merek, nilai jualnya semakin tinggi walaupun barang tersebut bekas pakai.
2. Jam Tangan
Jam tangan premium, seperti Hublot, Rolex, Patek Philippe, dan Omega dapat dijadikan salah satu produk thrift yang bisa kamu jual. Bila modal yang kamu gunakan hanya sedikit, kamu bisa menjual jam tangan lokal bekas pakai, seperti Eiger, Expedition, dan Woodka.
3. Tas
Seperti halnya jam tangan, tas pun sering dijual belikan dalam bisnis ini. Semakin terkenal dan bagus nama merek yang dijual, tas yang kamu jual akan semakin tinggi harganya.
4. Sepatu
Saat ini produk thrift sepatu banyak dilakukan para pebisnis muda. Tak jarang dari mereka menjual sepatu limited edition. Target pasar mereka biasanya para sneakerhead yang gemar membeli sepatu limited edition brand tertentu.
5. Buku
Kamu juga dapat menjual buku-buku bekas, seperti buku sekolah, komik, limited edition book, hingga buku klasik. Target pasarmu adalah booklovers yang gemar mengoleksi buku-buku tertentu.
6. Perhiasan
Produk thrift satu ini tentu saja tidak dapat dimulai dengan modal yang sedikit. Bisnis thrift perhiasan ini juga akan menguntungkanmu karena nilai emas yang terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Terlebih lagi, bila perhiasan tersebut terdapat sertifikat, harga jualnya akan tinggi.
Baca Juga: Inspirasi Usaha Online Shop Terlaris yang Menarik Dicoba
Alasan Memulai Bisnis Thrift Shop
Bisnis thrift shop tentu memberikan keuntungan karena beberapa alasan, antara lain:
1. Disukai Kalangan Usia Tertentu
Saat kamu ingin memulai bisnis thrift shop, kamu harus paham bahwa produk thrifting sangat digemari oleh mereka berusia produktif, khususnya remaja. Namun. kamu pun tidak perlu khawatir walaupun target pasarmu hanyalah dikalangan usia tertentu, beberapa orang dengan usia lainnya masih mencari produk thrifting.
2. Kekinian
Banyak orang yang berburu barang thrift karena barangnya sangat langka dan unik. Tak jarang dari mereka berburu barang thrift untuk menunjang fashion style mereka.
3. Bisa Dilakukan dengan Budget Kecil
Umumnya para pebisnis thrift akan terjun langsung ke pasar barang bekas untuk memilih dan memilah sendiri barang yang akan mereka beli. Tentu saja kamu bisa mensontek cara ini untuk meminimalisasi pengeluaran dibanding harus membeli stok barang thrift secara online.
Tak perlu budget yang besar untuk memulai bisnis ini, kamu bisa mendapatkan barang bagus dengan modal sedikit, lho! Caranya dengan membeli barang thrift paket usaha atau kiloan ke supplier.
4. Risiko Kerugian Sangat Minim
Bila beberapa produkmu tidak ada yang laku, kamu bisa menjualnya dengan paket usaha dan kamu promosikan ke media sosial. Hal ini untuk meminimalisasi kerugian bisnis.
5. Membantu Selamatkan Bumi dari Bahaya Pencemaran Lingkungan
Pakaian merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Semakin tinggi jumlah pakaian yang diproduksi, semakin tinggi pula polusi yang dihasilkan dan polusi ini sangat berbahaya bagi bumi. Nah, salah satu cara untuk menguranginya dengan membeli dan mengenakan pakaian bekas. Oleh sebab itu, saat ini mulai banyak thrift shop bermunculan.
6. Pemasaran yang Mudah
Di era yang serba digital ini kemudahan manusia dalam mengakses segala informasi sudah sangatlah cepat. Apalagi dengan adanya media sosial, kamu dapat mempromosikan bisnis thrift shop-mu agar lebih bisa dikenal dan mendatangkan pembeli.
7. Tersedia di Banyak Platform
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saat ini kamu sudah bisa menemukan banyak platform online yang menjual barang thrift, mulai dari website hingga aplikasi untuk smartphone.
Baca Juga: Belajar Bisnis Online dari Nol Tanpa Modal: untuk Pemula
Cara Membuka Bisnis Thrifting Shop
Bagi kamu yang berminat untuk membuka bisnis thrifting, berikut ini beberapa cara yang perlu kamu lakukan sebelum memulai bisnis thrift shop, yaitu:
1. Membuat Business Plan
Memulai suatu bisnis tentunya mudah. Hal pertama perlu kamu lakukan adalah membuat business plan yang matang agar berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.
2. Tentukan Target Market
Setelah membuat business plan yang matang, langkah selanjutnya yang kamu lakukan adalah menentukan target market. Pentingnya menentukan target market ini untuk memilih target audience yang akan membeli barang dari bisnis yang kamu jalani.
3. Tentukan Produk yang Ingin Dijual
Menentukan produk atau barang yang ingin kamu jual juga penting. Hal ini karena menyangkut budget yang kamu siapkan untuk memulai bisnis.
4. Mencari Supplier yang Tepat
Supplier yang kamu pilih akan menentukan lancarnya bisnis thrifting shop-mu. Carilah supplier yang memiliki kualitas barang cukup layak dan fiturnya masih berfungsi dengan baik.
Kamu juga perlu membandingkan harga dari beberapa supplier sehingga kamu dapat mengetahui harga yang paling ekonomis sesuai dengan budget usaha yang kamu miliki.
5. Pilih Produk Bermerek
Produk bermerek ternama akan mudah terjual karena pada dasarnya sudah memiliki nama dan terkenal di hati para pembeli. Barang branded tersebut biasanya memiliki nilai prestise bagi mereka. Apabila kamu ingin menjual produk pakaian, tas, atau sepatu, pilihlah merek yang populer di Indonesia agar kamu bisa menjualnya dengan harga tinggi.
Baca Juga: Ini Dia Cara Memulai Bisnis Fashion Raup Untung
6. Memeriksa Kondisi Fisik dan Kebersihan Barang Thrift
Kondisi fisik yang layak dan kebersihan barang sangat memengaruhi suksesnya bisnis thrifting milikmu. Ketika kamu menjual barang thrift dan memiliki kualitas yang baik, konsumen pun akan memberikan kesan positif.
7. Lakukan Foto Produk
Untuk memasarkan produk thrift-mu secara online, kamu perlu foto produk untuk diunggah di media sosial, website, atau marketplace. Fotolah produk thrift-mu dengan background terang agar hasil foto produkmu lebih jelas dilihat oleh konsumen. Kamu juga bisa menggunakan model saat foto produk ini sehingga konsumen tahu produkmu ketika dipakai di badan.
8. Tentukan Harga Jual Produk
Agar bisnis thrift shop-mu berjalan dengan lancar, kamu perlu mengetahui cara menghitung harga jual dengan baik agar mendapatkan keuntungan.
Untuk menghitung harga jual produk, kamu bisa menyesuaikan dengan harga pasaran saat itu, kualitas barang, biaya operasional, dan modal yang kamu keluarkan. Jangan sampai kamu menjual produkmu dengan harga di atas pasaran. Hal ini berakibat barang yang kamu jual tidak laku.
9. Pasarkan Produk
Cara selanjutnya untuk memulai bisnis thrift shop ini adalah memasarkan produkmu. Kamu bisa memasarkan bisnis thrift shop online melalui media sosial, seperti Tiktok Shop, Instagram Shop, dan Facebook Marketplace. Kamu pun juga bisa memasarkannya via marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan lain sebagainya.
Jangan lupa untuk memberikan informasi terkait produk yang kamu jual, ya. Informasi ini mencakup kondisi barang.
10. Jika Membuka Offline Store, Carilah Lokasi Strategis
Untuk kamu yang ingin membuka offline store, carilah lokasi yang strategis dan ramai dikunjungi calon konsumenmu. Biasanya lokasi ini seperti dekat dengan pusat perbelanjaan dan kampus.
11. Lakukan Promosi Secara Efektif
Cara terakhir untuk membuka bisnis thrifting adalah melakukan promosi secara efektif dan efisien. Kamu dapat melakukan promosi dengan membuat iklan di Instagram, Facebook, dan marketplace. Promosi dapat meningkatkan penjualan pada bisnismu. Kamu pun dapat bekerja sama dengan para influencer untuk menarik minat konsumen. Selain itu kamu dapat membuat berbagai promosi menarik, seperti giveaway, cashback, diskon payday, bundling harga, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Jika kamu sudah memahami bisnis thrifting shop, kamu akan bisa menyadari bisnis ini dapat dijadikan pilihan bagus untuk memulai bisnis dengan modal yang minim. Kamu pun bisa menjual berbagai produk yang sudah bermerek untuk mereka yang target market-nya berasal dari kelas menengah ke atas.
Agar kamu dapat mengetahui pendapatan bisnismu setiap bulan, kamu harus membuat laporan keuangan yang baik sehingga kamu mengetahui bisnismu mengalami untung atau rugi.
Saat ini kamu tidak perlu khawatir lagi, karena kamu bisa menggunakan aplikasi majoo untuk melakukan hal tersebut. Dengan aplikasi majoo, Anda bisa mengatur biaya produk mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnismu secara mudah.
Tunggu apa lagi! Segera gunakan aplikasi majoo agar bisnismu maju dan berkembang!