Apa Itu Carousel? Pahami Manfaat dan Tips Optimalisasinya!

Ditulis oleh Faiqotul Himma

article thumbnail

Post dan iklan di media sosial dapat menggunakan fitur carousel.

Saat ini rata-rata bisnis memanfaatkan social media untuk membangun branding, meningkatkan awareness, mempromosikan produk, dan meningkatkan sales. Terlebih lagi, media sosial terus mengembangkan fitur-fitur yang dapat memudahkan pebisnis maupun customer, salah satu di antaranya adalah carousel.

Fitur carousel ini terbukti dapat meningkatkan engagement. Dengan alasan tersebut, kamu bisa memanfaatkan carousel sebagai strategi marketing. Lantas, apa saja hal yang harus kamu lakukan untuk memaksimalkan marketing strategy melalui fitur carousel ini?

Di artikel ini, akan dibahas lebih lengkap mengenai definisi, manfaat, jenis-jenis, hingga tips memaksimalkan carousel sebagai strategi marketing. Yuk, simak, ya!

Apa Itu Carousel?

Carousel adalah fitur yang memungkinkan pengguna mengunggah banyak foto atau video dalam satu post. Fitur ini bisa kamu gunakan saat membuat konten di media sosial.

Menariknya, carousel bersifat interaktif, memungkinkan target audiensmu menggeser konten ke kiri atau kanan untuk menelusuri serangkaian gambar atau video. Tentunya hal ini berbeda dengan postingan konten statis yang biasa kamu lihat.

Jika kamu menggunakan strategi marketing media sosial untuk branding atau promosi bisnis, janganlah ragu untuk menggunakan carousel untuk melengkapi konten yang kamu buat, ya!

Salah satu manfaat membuat konten dengan carousel adalah untuk menaikkan engagement rate. 

Apa Manfaat Carousel?

Meski konsepnya sangat sederhana, carousel menawarkan beberapa manfaat yang berguna untuk pemasaran bisnis yang kamu miliki melalui media sosial. Manfaat carousel, yakni:

1. Meningkatkan Engagement Rate

Engagement rate yang baik akan memperkuat online presence bisnis di social media. Kabar baiknya, konten carousel terbukti meningkatkan engagement rate pada konten yang diunggah hingga 1,92%.

2. Memperkenalkan Produk atau Jasa

Konten carousel memungkinkanmu untuk mengunggah beberapa foto, video, file, atau grafis dalam satu post. Cara ini sangat bagus untuk memperkenalkan produk atau jasa baru ke audiens dengan cara yang kreatif. Selain itu, carousel juga memungkinkan untuk menampilkan berbagai variasi produk, seperti warna atau gaya yang berbeda sehingga audiens dapat mengamatinya secara detail.

Untuk mendorong konversi, penggunaan carousel ini cukup efektif untuk menambahkan kontekstualisasi pada setiap bagian produk atau jasa yang ingin dikenalkan ke audiens.

Baca Juga: Marketing adalah: Definisi, Fungsi, Strategi, dan Jenis 

3. Mempromosikan Event

Carousel juga cocok digunakan untuk mendukung community marketing, seperti mempromosikan event bisnis milikmu. Dengan carousel, informasi event bisa dibuat lebih menarik dan mudah dipahami oleh audiens.

4. Untuk Storytelling Bisnis atau Brand

Dengan menggunakan carousel, edukasi kepada audiens akan lebih mudah karena berupa tutorial produk atau jasa. Tutorial produk atau jasa yang umumnya terlalu panjang bisa dimasukkan ke caption dan poin-poin tutorial bisa menggunakan slide carousel.

5. Menunjukkan Proses dan Hasil Pekerjaanmu

Carousel cukup efektif untuk menunjukkan proses dan hasil pekerjaanmu, misalnya berupa slide foto “before-after” atau langkah pengerjaan proyek yang sedang kamu lakukan. Untuk meningkatkan keterlibatan audiens, maka kamu dapat mengajukan pertanyaan kepada mereka melalui carousel berbentuk teks.

6. Menampilkan Customer Review

Adanya carousel tentu akan memudahkanmu untuk memasang berbagai customer review yang menunjukkan kredibilitas bisnis milikmu. Jadi, strategi marketing dengan social proof akan lebih efektif untuk dilakukan.

Baca Juga: Ketahui Cara Memanfaatkan Strategi Pemasaran Online

7. Hemat Biaya Iklan

Carousel ads di media sosial dapat menjangkau audiens yang lebih spesifik. Dengan demikian, budget iklan dapat lebih ditekan dengan target audiens yang lebih tersegmentasi.

Jenis-Jenis Carousel

Carousel terbagi menjadi dua jenis, yaitu post dan ads. Apa perbedaannya? Yuk, simak satu per satu!

1. Carousel Post

Carousel post adalah kumpulan gambar dan video yang tersusun berderet dan ditampilkan pada halaman (feed) postingan di media sosial. Fitur carousel terdapat pada Instagram dan LinkedIn. Penjelasannya ada di bawah ini, ya!

Instagram

Fitur carousel post Instagram pertama kali rilis pada tahun 2017. Instagram menjadi social media pertama yang menawarkan format carousel pada postingannya. Menurut Social Insider, penggunaan carousel post di Instagram ini mampu menaikkan engagement rate.

Dalam satu carousel post di Instagram, kamu bisa mengisi maksimal 10 foto dan video. Sama seperti postingan pada umumnya, kamu juga dapat menambahkan lokasi dan caption di carousel post tersebut. Foto dan video di dalamnya juga bisa kamu edit dan diberi filter satu per satu, lho!

Orientasi slide postingan bisa dalam format vertikal, horizontal, dan square. Orientasi foto pada slide pertama akan memengaruhi slide selanjutnya. So, kamu harus menentukan terlebih dahulu bentuk slide yang kamu inginkan sebelum membuat postingan carousel, ya!

Selain itu, perhatikan juga spesifikasi gambar dan video yang ingin kamu posting. Jenis file gambar yang bisa kamu posting menggunakan fitur carousel adalah JPG dan PNG tanpa batas ukuran file-nya.

Untuk jenis file video, kamu bisa menggunakan format MP4 dan MOV dengan batas ukuran 4GB dan berdurasi maksimal 60 detik.

LinkedIn

Selain Instagram, kamu juga bisa membuat postingan carousel di LinkedIn. LinkedIn memiliki fitur carousel sejak tahun 2018. Jika kamu ingin membangun personal branding, maka kamu dapat mengoptimalkan LinkedIn milikmu.

Berbeda dengan carousel Instagram yang diperuntukkan untuk gambar dan video, LinkedIn memiliki carousel untuk dokumen yang bisa kamu bagikan di feed. File ini bisa kamu posting dalam format PPT, DOC, atau PDF. Hal ini tentu akan memudahkanmu dalam membagikan insight bisnis, pengembangan diri, dan informasi lainnya terkait karir.

Menariknya, LinkedIn memperbolehkan kamu untuk memasang hingga 100 slide di carousel post-nya, sehingga informasi yang kamu berikan melalui carousel tersebut bisa sangat lengkap.

Ada satu hal yang perlu kamu perhatikan ketika membuat carousel post di LinkedIn yaitu orientasi slide dan ukuran maksimal file-nya. Pastikan konten yang kamu miliki bentuk proporsional karena slide LinkedIn berbentuk kotak atau vertikal dan ukurannya tidak boleh lebih dari 300MB.

Melalui postingan carousel LinkedIn secara konsisten, sangat efektif untuk meningkatkan engagement personal branding-mu.

Baca Juga: Call to Action Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

2. Carousel Ads

Jenis lain dari carousel yaitu carousel ads. Carousel ads adalah social media ads dengan format carousel. Beberapa media sosial memiliki fitur carousel ads untuk memudahkan pemasaran produk dan jasa. Dilansir dari Sprout Social, carousel ads memiliki CTR yang cukup tinggi hingga 72%, lho!

Berikut ini beberapa media sosial yang memiliki fitur carousel ads, antara lain:

Instagram

Tampilan Instagram ads yang menggunakan fitur carousel akan sama dengan carousel post dengan dua hingga sepuluh gambar dan video dalam satu postingan.

Cara membedakannya adalah jika Instagram carousel ads terdapat teks bertuliskan “Sponsored” di bawah username akun. Instagram carousel ads juga terdapat Call to Action (CTA) di bawah gambar atau video dan caption bisa dipasang di masing-masing slide.

Instagram carousel ads bisa ditampilkan melalui Instagram home dan Instagram story. Gambar dan video yang diposting tentunya orientasi medianya mengikuti Instagram story, yaitu berbentuk vertikal dengan aspect ratio 16:9.

Untuk durasi dari Instagram carousel ads adalah lima detik untuk gambar dan 15 detik untuk video. Namun, kamu juga bisa menggunakan video berdurasi hingga 120 detik, tapi video tersebut hanya akan diputar selama 15 detik, dan setelah itu akan muncul tombol untuk mengajak target audiens menonton keseluruhan video.

Facebook

Facebook ads yang menggunakan fitur carousel memungkinkanmu mengunggah dua hingga sepuluh gambar dalam satu iklan. Salah satu keunggulannya dalam memakai fitur carousel ads ini yaitu bisa memberikan headline dan deskripsi singkat pada setiap slide gambar. Syarat untuk mengunggah gambar di Facebook carousel ads adalah size image tidak lebih dari 30MB dengan aspect ratio 1:1 (square).

Twitter

Twitter terbilang baru dalam menyediakan carousel ads dan pertama rilis pada tahun 2020. Namun, menurut Michelle Lee, platform microblogging ini mampu meningkatkan Click Through Rate (CTR) sebesar 15% di desktop, dan 24% di aplikasi mobile.

Tampilan carousel ads di Twitter sedikit berbeda dari dua platform sebelumnya, yaitu bisa diisi hingga enam slide gambar atau video dan orientasi slide-nya berbentuk horizontal dengan aspect ratio 1:1 atau 16:9. Selain itu, carousel ads di Twitter hanya bisa menggunakan satu caption dan CTA untuk satu iklan.

Kamu dapat memanfaatkan iklan carousel di Twitter untuk mempromosikan beberapa penawaran, mengilustrasikan berbagai manfaat aplikasi, produk, hingga layanan yang kamu tawarkan ke audiens.

LinkedIn

Apakah kamu pengguna LinkedIn untuk membangun personal branding-mu? Kini kamu bisa membuat iklan dan konten dalam format carousel, lho! Kamu bisa mengisi hingga 20 slide gambar ke dalam fitur LinkedIn carousel ads.

Menariknya, fitur iklan di LinkedIn dilengkapi dengan Lead Gen Form, yaitu Call to Action (CTA) yang mengajak audiensnya untuk mengisi formulir tertentu. Formulir ini bisa dihubungkan dengan apa pun, misalnya sign up, download e-book, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Strategi dan Jenis Digital Marketing 

5 Tips Memaksimalkan Carousel Agar Berjalan Lebih Efektif

Kamu sudah mengetahui jenis-jenis carousel di berbagai media sosial, kan? Saatnya kamu mengetahui cara memaksimalkan carousel agar carousel yang kamu unggah lebih efektif. Berikut ini kelima tipsnya, antara lain:

1. Menentukan Target Audiens Secara Lebih Tepat

Carousel memang digadang-gadang dapat meningkatkan CTR, tapi perlu diingat bahwa kesuksesan carousel ada pada kamu sendiri, lho! Jangan sampai, nih, kamu sudah sulit membuat konten dengan biaya yang tidak murah, tapi ternyata tidak sesuai ekspektasimu. Maka dari itu, kamu harus memerhatikan beberapa hal di bawah ini, yakni:

  • Menentukan target market yang akan dituju sesuai dengan lokasi, usia, jenis kelamin, dan umur.
  • Menentukan marketing funnel dengan target audiens yang sudah kamu tentukan.

2. Menambahkan Teks pada Gambar

Meskipun carousel berfokus pada tampilan yang menarik, ada hal yang tidak kalah pentingnya yaitu menambahkan teks penjelasan secara singkat dan jelas. Cara ini dilakukan agar target audiensmu mengetahui secara lebih jelas maksud dari konten carousel yang bisnismu buat.

3. Memasang Gambar atau Video yang Menarik di Slide Pertama

Untuk memikat perhatian target audiensmu, gambar atau video yang menarik pasti menjadi kunci utama. Usahakan pada slide pertama menampilkan gambar atau video yang paling menarik agar target audiens tertarik dan membuka postingan atau ads dari konten carousel yang kamu buat, ya!

Baca Juga: 7+ Cara Menentukan Target Audience yang Efektif

4. Menambahkan CTA yang Sesuai

Call to Action (CTA) harus sesuai dengan link link yang sudah kamu tulis, misalnya terdapat tulisan “beli sekarang” lalu saat tulisan itu di klik otomatis audiens berekspektasi akan dibawa ke halaman checkout produk. Jadi, jangan menggunakan alamat link yang tidak sesuai, misalnya diarahkan ke homepage.

5. Tambahkan Promo

Siapa, sih, yang tidak tergiur dengan banyak promo menarik? Semua orang pasti akan tergiur, kan? Nah, hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan menambahkan beberapa promo ke dalam konten carousel sehingga pengunjung tertarik dan akan meningkatkan CTR-mu.

Kesimpulan

Carousel dapat berupa post dan ads yang diunggah melalui media sosial dan bersifat interaktif serta dapat menampilkan banyak gambar atau video secara bersamaan.

Saat ini, kamu dapat membuat dan mengunggah carousel post di Instagram dan Linkedin. Selain itu kamu juga dapat membuat dan mengunggah carousel ads di Facebook, Instagram, Linkedin, dan Twitter.

Meski sistematisnya terlihat cukup sederhana, fitur carousel memiliki segudang manfaat untuk kesuksesan content marketing strategy di media sosial, lho! Baik untuk ads atau postingan, carousel dikenal ampuh dapat meroketkan engagement rate konten yang kamu unggah. Maka dari itu, sampai saat ini para social media user masih menggunakan fitur ini.

Bagi kamu yang saat ini memiliki bisnis atau usaha dan ingin segala operasional bisnismu berjalan lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo.

Aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha online yang memiliki banyak fitur menarik. Salah satu fitur yang bisa mendukung strategi marketing bisnismu adalah fitur Customer Relationship Management (CRM).

Fitur CRM dilengkapi dengan pengatur promo, voucher, cashback, dan poin yang membuat loyal customer semakin banyak melakukan transaksi. Kamu juga dapat mengelola data pelanggan dan setting promo berdasarkan group pelanggan. Selain itu, fitur ini dilengkapi dengan marketing campaign berupa sms dan email marketing untuk membuat pelanggan datang kembali, lho!

Yuk, tinggalkan cara lama dan mulai #langkahmajoo mu!

 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Carousel Instagram dapat berupa post dan ads. Dalam satu carousel post di Instagram, kamu bisa mengisi maksimal 10 foto dan video. Sama seperti postingan pada umumnya, kamu juga dapat menambahkan lokasi dan caption di carousel post tersebut. Foto dan video di dalamnya juga bisa kamu edit dan diberi filter satu per satu.
Dalam satu carousel post di Instagram, kamu bisa mengisi maksimal 10 foto dan video.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo