Tidak seperti tabungan biasa, dana pada tabungan ini tidak bisa ditarik setiap saat. Karena itu, tabungan berjangka dapat menjadi solusi untuk kamu yang sulit disiplin dalam menabung.
Kebanyakan orang kesulitan menyimpan uang atau menabung karena tergoda membelanjakan uang tabungan sebab dana tabungan bisa ditarik dengan mudah. Tidak heran jika banyak masyarakat atau nasabah membuka tabungan yang satu ini dengan tujuan tertentu.
Karena hanya dapat dicairkan pada waktu tertentu, tabungan berjangka kerap dianggap sama dengan deposito. Padahal, kedua tabungan tersebut berbeda. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Baca juga: Deposito adalah Instrumen Investasi Terbaik? Masa, sih?!
Tabungan Berjangka Adalah…
Tabungan berjangka adalah jenis tabungan yang dananya harus disimpan selama jangka waktu tertentu. Ada yang jangka waktunya 6 bulan saja, ada pula yang waktunya mencapai 20 tahun.
Adapun nominal tabungan dan jangka waktu penyimpanan dana telah disepakati oleh nasabah dan lembaga keuangan sejak awal. Maka dari itu, tabungan tidak dapat ditarik pada sembarang waktu.
Sebaliknya, tabungan hanya bisa dicairkan ketika sudah jatuh tempo. Apabila nasabah mencairkan tabungan ini sebelum waktu jatuh tempo, terdapat denda yang perlu dibayarkan oleh nasabah kepada pihak bank atau lembaga keuangan lain.
Saat membuka tabungan berjangka, biasanya nasabah menentukan setoran bulanan serta jangka waktunya. Setoran bulanan umumnya dapat dimulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000.
Dari sisi bunga, produk tabungan dengan jangka waktu ini menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan biasa.
Baca juga: Suku Bunga adalah: Pengertian, Fungsi dan Contoh Rumusnya
Proses menabungnya pun cukup praktis sebab tersedia fitur auto debit. Jadi, meskipun ada setoran bulanan, nasabah tidak perlu menyetor dana secara manual setiap bulannya.
Mekanisme Kerja Tabungan Berjangka
Mekanisme kerja produk tabungan yang satu ini sedikit berbeda dengan tabungan biasa. Di rekening tabungan biasa, nasabah menyimpan uang yang bisa ditarik atau dicairkan pada sembarang waktu.
Tentunya ada batasan maksimal pencairan dana setiap harinya yang tergantung pada kebijakan bank atau lembaga tempat nasabah menyimpan uangnya.
Nasabah dapat menarik atau mencairkan uangnya dengan berbagai cara, mulai dari secara langsung di teller bank, ATM, hingga online banking.
Prosedur tersebut tidak berlaku pada tabungan berjangka. Pada jenis produk tabungan yang satu ini, nasabah memasukkan setoran awal ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Lalu, nasabah menyetor setiap bulan dalam jumlah tetap selama jangka waktu yang disepakati.
Setelah jangka waktu selesai atau tabungan jatuh tempo, dana di tabungan berjangka akan otomatis masuk ke tabungan konvensional milik nasabah yang sudah didaftarkan sebelumnya.
Apabila nasabah melakukan penarikan dana sebelum akhir periode atau masa jatuh tempo, nasabah tersebut akan dikenakan denda sesuai kebijakan bank.
Baca juga: Bank Digital adalah Kebutuhan Masyarakat Saat Ini. Kok Bisa?
Manfaat Tabungan Berjangka
Umumnya, nasabah memilih jenis tabungan dengan jangka waktu ini karena ada manfaat lebih yang ditawarkan. Apa saja, sih, manfaat tabungan berjangka? Mari amati poin-poinnya berikut ini!
Lebih Disiplin Menabung
Jenis tabungan yang satu ini merupakan pilihan tepat bila kamu sulit menabung secara konsisten. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tabungan ini tak bisa dicairkan sewaktu-waktu. Karena itu, tabungan ini bisa membantumu lebih disiplin menabung.
Suku Bunga Relatif Lebih Tinggi
Banyak orang memilih tabungan berjangka karena suku bunganya yang relatif lebih tinggi. Memang benar, setiap bank mempunyai kebijakan tersendiri dalam menetapkan suku bunga. Akan tetapi, secara umum suku bunga tabungan dengan jangka waktu tetap lebih tinggi daripada jenis tabungan konvensional.
Setoran Cukup Terjangkau
Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa nasabah menentukan nominal serta jangka waktu yang akan dipilih. Jadi, baik setoran awal ataupun setoran rutin untuk tabungan ini bervariasi.
Namun, apabila dibandingkan dengan setoran deposito, setoran pertama serta setoran bulanan tabungan berjangka tergolong lebih terjangkau.
Dana Tabungan Aman
Dibandingkan dengan tempat lain, menabung di bank umumnya memberikan jaminan keamanan yang lebih baik. Bank yang tepercaya biasanya merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena itu, dana tabungan pun menjadi lebih aman bila kamu membuka tabungan berjangka di bank.
Dapat Memperoleh Asuransi
Tidak sedikit tabungan berjangka yang dipaketkan dengan asuransi, misalnya asuransi jiwa yang menanggung risiko cacat total permanen atau kematian akibat kecelakaan.
Baca juga: BPJS adalah Sebuah Jaminan Sosial. Maksudnya Gimana, sih?!
Ada juga jaminan setoran tabungan akan terpenuhi sampai akhir jangka waktu tabungan, meskipun nasabah tidak mampu menyetornya lagi di tengah perjalanan. Jika sesuai dengan kebutuhanmu, tabungan yang sekaligus jaminan asuransi dapat menjadi pilihan.
Keuntungan dan Kerugian Tabungan Berjangka
Seperti semua produk perbankan lain, jenis tabungan yang satu ini juga mempunyai keunggulan serta kelemahan tersendiri. Sebagai bahan pertimbanganmu, mari simak kerugian dan keuntungan tabungan berjangka di bawah ini!
Keuntungan Tabungan Berjangka
- Setoran awal yang tidak terlalu besar. Beberapa bank bahkan hanya mensyaratkan setoran awal minimal sebesar Rp100.000.
- Dana milikmu bisa terus berkembang sebab jenis tabungan yang satu ini menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan biasa.
- Berdasarkan keuntungan tabungan berjangka pada poin sebelumnya, produk tabungan ini dapat dijadikan sebagai sarana investasi.
- Terdapat paket asuransi jiwa yang ditawarkan oleh beberapa bank. Jadi, bila dalam periode menabung nasabah utama meninggal atau mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya cacat, ahli waris nasabah akan memperoleh sejumlah dana sesuai dengan kesepakatan. Namun, ahli waris juga dapat meneruskan tabungan sampai masa jatuh tempo tabungan.
Kerugian Tabungan Berjangka
- Tidak bisa dijadikan simpanan untuk dana darurat karena tidak fleksibel. Seperti yang sudah diketahui, tabungan ini tidak dapat dicairkan sembarang waktu, tetapi hanya bisa ditarik pada tempo yang telah disepakati.
- Jika bertujuan untuk investasi, bunganya masih lebih rendah daripada produk investasi lain. Bunga tabungan ini memang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk tabungan biasa. Akan tetapi, kalau pembandingnya ialah produk investasi lain seperti deposito, bunga tabungan berjangka masih relatif rendah.
- Terdapat denda atau biaya penalti apabila nasabah menarik sebagian atau seluruh dana sebelum waktu jatuh tempo. Adapun besaran dendanya cukup bervariasi di setiap bank.
Beberapa bank mengharuskan nasabah menutup akun tabungan berjangkanya serta membayar biaya penutupan akun tersebut. Sementara itu, ada juga bank yang langsung memotong biaya denda dari saldo akhir tabungan dan mengizinkan nasabah melanjutkan tabungan tanpa harus membuka akun baru.
Sekarang kamu sudah mengetahui kerugian dan keuntungan tabungan berjangka. Silakan pilih produk perbankan yang satu ini bila memang sesuai dengan kebutuhanmu serta jika kamu bersedia menerima keterbatasan produk ini.
Baca juga: Mari Mengenal Pengertian dan Fungsi Rekening Koran
Perbedaan Tabungan Berjangka dan Deposito
Sampai sini, apakah kamu sudah memahami karakteristik tabungan berjangka? Atau masih ada di antara kamu yang bertanya-tanya, apa perbedaan tabungan berjangka dan deposito?
Supaya makin jelas, langsung saja simak perbedaan kedua produk perbankan tersebut, yuk!
Jenis Produk
Perbedaan utama antara kedua produk tersebut terletak pada jenis produknya. Tabungan berjangka adalah produk simpanan alias saving, sedangkan deposito tergolong ke dalam produk investasi.
Berbicara produk investasi, kamu juga bisa mempertimbangkan produk investasi lain, selain deposito. Berbagai pilihan instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan, antara lain emas, saham, reksa dana, properti, serta peer to peer lending (P2P).
Baca juga: Mengenal P2P Lending: Kelebihan, Cara, dan Contohnya
Suku Bunga
Perbedaan tabungan berjangka dan deposito berikutnya ialah dari sisi suku bunga yang ditawarkan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tabungan berjangka menawarkan suku bunga yang lebih tinggi daripada produk tabungan biasa.
Akan tetapi, angka yang suku bunga yang ditawarkan tetap masih lebih rendah jika dibandingkan dengan suku bunga deposito. Deposito menawarkan suku bunga sekitar 5%-6,5% per tahun, sedangkan tabungan dengan jangka waktu memberikan bunga antara 4%-5% per tahun.
Nominal Setoran Minimal
Ditilik dari nominal setoran minimalnya pun terdapat perbedaan tabungan berjangka dan deposito. Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa setoran minimal untuk tabungan berjangka tergolong rendah, yaitu mulai dari Rp100.000.
Sementara itu, jika ingin berinvestasi di produk deposito, biasanya nasabah harus menyetor minimal 8-10 juta rupiah. Perlu diingat, angka setoran minimal tersebut berbeda-beda untuk setiap bank baik untuk tabungan ataupun deposito.
Sifatnya sebagai jaminan pinjaman
Berbeda dengan tabungan, deposito bisa dijadikan jaminan atau agunan saat kamu akan mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
Baca juga: Agunan Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contoh Agunan
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bank atau lembaga keuangan menerima deposito sebagai agunan kredit. Selain itu, pihak nasabah pun harus berhitung dengan jeli sebab bunga kredit biasanya lebih tinggi daripada bunga deposito.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Akan Membuka Tabungan Berjangka
Setiap bank atau lembaga keuangan lainnya pasti akan berlomba memberikan aneka layanan terbaik bagi nasabah yang membuka rekening tabungan berjangka. Akan tetapi, sebagai nasabah, kamu perlu cermat sebelum menjatuhkan pilihan pada bank atau lembaga keuangan tertentu.
Pastikan kamu sudah membandingkan dan memeriksa poin-poin di bawah ini.
- Jumlah setoran minimal yang disyaratkan oleh lembaga keuangan atau penyedia produk tabungan
- Besaran bunga yang ditawarkan
- Nominal pajak yang akan dikenakan
- Jumlah biaya administrasi bulanan
- Besaran denda jika nasabah ingin menarik dana atau menutup rekening sebelum periode tabungan selesai atau jatuh tempo
- Kemudahan mengecek saldo tabungan
Pertimbangkan pula fitur atau fasilitas lain yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, bila ada.
Sebetulnya, tidak sulit mencari penyedia produk tabungan dengan jangka waktu ini. Hampir semua bank di Indonesia mempunyai produk tabungan berjangka. Namun, umumnya bank mensyaratkan calon nasabah tabungan berjangka harus menjadi nasabah tabungan biasa terlebih dahulu.
Apabila sudah memiliki rekening tabungan biasa, calon nasabah tabungan berjangka perlu datang ke bagian layanan konsumen bank. Saat mengunjungi layanan konsumen bank atau customer service, nasabah perlu membawa dokumen persyaratan seperti kartu identitas.
Di samping itu, calon nasabah juga perlu menyiapkan uang tunai sebagai setoran awal. Nominal uang tunai yang perlu disiapkan setidaknya sejumlah batas minimal setoran awal yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan yang bersangkutan.
Apakah kamu merasa proses tersebut terlalu kompleks? Tenang saja sebab di era digital seperti saat ini, beberapa bank sudah memberikan kemudahan dalam membuka tabungan berjangka, yaitu pembukaan rekening secara online.
Setelah membuka rekening secara online, nasabah masih akan perlu mendatangi bank untuk konfirmasi dan penyelesaian hal lain, misalnya pencetakan kartu asuransi.
Kesimpulan
Memiliki dana simpanan atau tabungan memberimu ‘jaminan’ keamanan yang lebih dalam hidup. Jika kamu sudah menyisihkan uang, sebut saja untuk kejadian darurat, kamu tidak akan kesulitan saat hal tidak terduga itu terjadi.
Atau kamu bisa mengambil risiko dan mencoba hal baru bila kamu sudah menyisihkan tabungan untuk pengeluaran tambahan. Mungkin karena itulah, tidak sedikit orang yang tertarik membuka tabungan berjangka.
Sesuai namanya, tabungan berjangka adalah jenis tabungan yang dananya harus disimpan selama jangka waktu tertentu. Berapa lama dana tersebut harus disimpan? Hal ini tergantung kebijakan serta kesepakatan nasabah dengan pihak penyedia produk tabungan, misalnya bank atau lembaga keuangan lainnya.
Mempertimbangkan manfaat tabungan berjangka, cukup banyak orang yang lebih memilih jenis tabungan yang satu ini. Pertama, produk ini dinilai ideal oleh mereka yang kesulitan untuk disiplin menabung sebab nasabah dipaksa patuh pada kesepakatan, yaitu tidak mencairkan dana tabungan sebelum jatuh tempo.
Selain itu, nasabah juga diuntungkan sebab produk tabungan ini menawarkan suku bunga yang lebih tinggi daripada produk tabungan konvensional. Belum lagi, jumlah setoran awal serta setoran bulanannya pun relatif terjangkau.
Tidak hanya itu, karena tabungan ini biasanya diselenggarakan oleh bank yang merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dana tabungan pun menjadi lebih aman. Tambahan pula, produk tabungan yang satu ini biasanya hadir dengan paket asuransi jiwa.
Jadi, ketika nasabah utama meninggal atau mengalami cacat permanen akibat kecelakaan, ahli waris akan menerima uang pertanggungan.
Meskipun sama-sama memiliki periode waktu sampai dana dapat dicairkan, tabungan berjangka tidak sama dengan deposito. Perbedaan tabungan berjangka dan deposito cukup banyak, mulai dari jenis produknya, nominal setoran awal, suku hingga suku bunga yang ditawarkan.
Selain itu, berbeda dengan tabungan, beberapa bank menerima deposito sebagai jaminan pinjaman. Hal ini tentu kabar gembira untuk para pemilik usaha karena dapat mengajukan pinjaman modal dengan jaminan deposito.
Namun, tidak perlu khawatir jika kamu belum memiliki deposito, kini ada banyak opsi pendanaan untuk untuk usaha kecil. Untuk mempermudah perolehan pandanaan, pastikan kamu menggunakan aplikasi point of sale (POS) yang sudah dilengkapi dengan fitur pembiayaan usaha, ya!