Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua berurusan dengan transaksi keuangan. Apa itu transaksi keuangan dan apa contoh transaksi keuangan? Transaksi keuangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun perusahaan yang menyebabkan perubahan dalam kondisi keuangan yang dimiliki. Secara sederhana, pengertian transaksi keuangan adalah terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukar barang atau jasa.
Dalam dunia akuntansi, transaksi keuangan diartikan sebagai semua aktivitas bisnis yang berdampak langsung pada status finansial dan laporan keuangan bisnis. Pencatatan semua transaksi keuangan biasanya akan dicatat oleh akuntan ke dalam jurnal atau buku besar.
Selain transaksi keuangan, juga ada transaksi non-keuangan (nonfinancial transaction). Jika transaksi keuangan mempunyai nilai atau dinyatakan dalam satuan uang, maka transaksi non-keuangan tidak melibatkan satuan uang.
Contoh transaksi non-keuangan adalah kegiatan penandatanganan kesepakatan kerjasama (MoU) antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain terkait dengan pengiriman stok bahan baku untuk produksi. Dalam sistem informasi perusahaan, kegiatan tersebut dianggap sebagai sebuah transaksi non-keuangan.
Baca juga: Apa itu MoU Tujuan dan Contoh MoU
Dengan kata lain, transaksi non-keuangan adalah kegiatan yang diproses oleh perusahaan melalui sistem informasi, tetapi bentuk kegiatannya tidak memenuhi definisi dari transaksi keuangan. Sistem informasi yang dimaksud dalam transaksi non-keuangan adalah serangkaian prosedur formal yang mencakup data yang berisi aturan-aturan tentang transaksi.
Transaksi non-keuangan sama pentingnya dengan transaksi keuangan. Hanya saja, dalam transaksi non-keuangan perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk memproses atau melakukannya.
Jenis-Jenis Transaksi Keuangan
Jenis transaksi keuangan bisa dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
- Berdasarkan hubungan institusional.
- Berdasarkan penukaran uang.
- Berdasarkan tujuan.
1. Transaksi keuangan berdasarkan hubungan institusional
Berdasarkan hubungan institusional, transaksi keuangan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu transaksi keuangan internal dan transaksi keuangan eksternal. Berikut penjelasannya:
a. Transaksi Keuangan Internal
Sesuai dengan namanya, transaksi internal adalah transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Secara sederhana, transaksi internal adalah transaksi yang tidak melibatkan pihak luar. Artinya, transaksi ini hanya dilakukan di dalam perusahaan saja dan dapat memengaruhi kondisi finansial perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan. Transaksi internal sering juga disebut dengan transaksi non-pertukaran karena tidak ada proses jual-beli yang terjadi.
Contoh transaksi keuangan internal dalam sebuah perusahaan adalah memo dari pimpinan kepada karyawan, penghapusan pajak atau utang korporasi, atau penggunaan peralatan kantor.
Sedangkan contoh transaksi keuangan internal dalam sebuah bisnis rumahan atau kehidupan rumah-tangga diantaranya adalah bukti kas masuk saat menerima uang tunai, bukti kas keluar sebagai penanda telah mengeluarkan uang tunai, atau memo bila terjadi penyusutan aset.
b. Transaksi Keuangan Eksternal
Kebalikannya, transaksi eksternal adalah transaksi yang melibatkan pihak dari luar. Transaksi eksternal juga dapat diartikan sebagai bukti dari catatan aktivitas keuangan yang telah terjadi di dalam perusahaan yang melibatkan pihak di luar perusahaan.
Berikut beberapa contoh dari transaksi keuangan eksternal:
- Pembayaran utang.
- Pelunasan piutang dari klien atau pelanggan.
- Penjualan baran atau jasa secara tunai maupun kredit kepada pelanggan.
- Pembelian stok barang melalui supplier.
- Meminjam uang dari kreditur sebagai tambahan modal usaha.
- Pembayaran gaji karyawan.
- Membagikan dividen kepada para investor.
2. Transaksi keuangan berdasarkan penukaran uang
Jenis transaksi keuangan berikut ini dibedakan berdasarkan jenis pembayaran yang dilakukan, yaitu:
a. Transaksi Keuangan Tunai
Transaksi keuangan tunai adalah transaksi yang dilakukan tanpa berutang atau dibayar langsung lunas. Jika perusahaan memang mampu melakukannya, transaksi keuangan tunai sangat dianjurkan. Alasannya, hal ini akan mengurangi beban utang perusahaan.
b. Transaksi Keuangan Non-Tunai
Transaksi non-tunai adalah transaksi keuangan yang pembayarannya tidak menggunakan uang sama sekali saat transaksi terjadi. Misalnya, PT Bumi Waras membeli mesin pabrik pada PT Maju Jaya. Pembayaran untuk mesin tersebut sudah lunas. Namun, saat digunakan, ternyata mesin tidak bisa menyala. Akhirnya, PT Bumi Waras mengembalikannya. Lalu, PT Maju Jaya segera mengirimkan mesin baru yang bisa digunakan sebagai pengganti. Hal ini disebut transaksi keuangan non-tunai.
c. Transaksi Keuangan Kredit
Transaksi keuangan kredit adalah jenis transaksi keuangan yang dilakukan dengan cara membayar dengan sebagian uang terlebih dulu (mencicil), kemudian sisanya akan dilunasi saat mendekati jatuh tempo.
Transaksi keuangan kredit biasanya dimanfaatkan saat perusahaan akan membeli aset yang harganya cukup tinggi. Misalnya, sebuah perusahaan membeli gedung untuk kebutuhan kantor baru. Perusahaan membelinya dengan cara mencicil selama 10 tahun.
3. Transaksi keuangan berdasarkan tujuan
Transaksi keuangan perusahaan juga dapat dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu:
a. Transaksi Keuangan Bisnis
Transaksi keuangan bisnis dilakukan untuk memenuhi kegiatan usaha perusahaan. Misalnya, pembelian bahan baku, pembelian mesin produksi, membayar gaji karyawan, dan lain-lain. Transaksi ini harus dilakukan agar perusahaan tetap berjalan.
b. Transaksi Keuangan Non-Bisnis
Transaksi keuangan non-bisnis biasanya tidak melibatkan penjualan atau pembelian. Misalnya, perusahaan melakukan kegiatan penggalangan dana atau kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah perusahaan ingin membuat citra yang bagus di mata publik sehingga ingin menunjukkan bentuk pengabdian dan membantu sesama.
c. Transaksi Keuangan Pribadi
Transaksi keuangan ini dilakukan untuk keperluan pribadi. Misalnya, perayaan pernikahan anak atau perayaan ulang tahun anggota keluarga.
Pencatatan Transaksi Keuangan
Perhatian, perhatian! Setiap transaksi keuangan wajib dicatat! Pencatatan seluruh transaksi keuangan harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi tersebut telah dilakukan secara bertanggung jawab.
Pencatatan bukti transaksi keuangan yang dikeluarkan perusahaan juga dapat menjadi petunjuk ketika akan menyusun laporan keuangan. Artinya, angka-angka yang tertera di dalam laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan karena ada buktinya.
Berikut beberapa tujuan pencatatan transaksi keuangan:
- Memastikan keabsahan dan keaslian transaksi.
- Mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi.
- Menjadi dasar dan acuan pencatatan akuntansi.
- Menghindari duplikasi atau pengulangan pada pengumpulan data keuangan.
- Menghindari kekeliruan dan penyelewengan atas aset perusahaan.
- Menjadi dokumen atas peninjauan kembali transaksi jika terjadi permasalahan di kemudian hari.
Langkah-langkah Pencatatan Transaksi Keuangan
Pencatatan transaksi keuangan bisnis harus dilakukan secara cermat. Berikut langkah-langkahnya:
1. Mengumpulkan bukti transaksi keuangan
Langkah pertama dalam pencatatan transaksi keuangan adalah mengumpulkan bukti transaksi keuangan yang dimiliki seluruh divisi perusahaan.
2. Memeriksa keaslian bukti transaksi
Penting untuk membuktikan keaslian transaksi keuangan yang telah dilakukan. Mulai dari memeriksa tanggal transaksi dilakukan, tanda tangan yang melakukan transaksi, nominal, hingga stempel.
3. Mencatat transaksi di jurnal
Seluruh transaksi dicatat pada jurnal agar rapi dan terstruktur.
4. Memindahkan ke buku besar
Pencatatan transaksi keuangan dari jurnal ke buku besar akuntansi perlu dilakukan untuk Menyusun laporan keuangan perusahaan.
5. Menyusun neraca ke dalam kolom kredit dan debit
Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil di kedua kolom seimbang.
Contoh Transaksi Keuangan
Berikut ini beberapa contoh transaksi keuangan dalam perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.
Contoh Transaksi Keuangan Dalam Perusahaan Jasa
1. Transaksi Pembelian
Dalam sebuah perusahaan, transaksi pembelian sering dilakukan dan pasti akan terjadi. Jika dilakukan oleh perusahaan jasa, maka pembelian yang dilakukan adalah pembelian peralatan kerja.
2. Pendapatan
Tujuan utama mendirikan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Karena itu, transaksi pendapatan masuk sebagai contoh transaksi keuangan.
Perusahaan jasa mendapatkan pendapatan dari jasa yang mereka tawarkan. Misalnya, layanan fotografi mendapatkan penghasilan dari sesi photo shoot yang dilakukan untuk klien.
Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan berusaha semaksimal mungkin memberikan layanan yang terbaik, sehingga pelanggan merasa puas dan bisnis terus beroperasi.
3. Pembayaran Beban
Selain membeli perlengkapan kerja, perusahaan jasa pasti akan mengeluarkan uang untuk membayar berbagai macam jenis bebas. Beban-beban tersebut merupakan suatu kewajiban sehingga Anda harus membayarnya.
Contoh biaya beban yang biasanya dikeluarkan diantaranya adalah beban tagihan listrik, tagihan telepon, tagihan Internet, sewa ruko, dan beban-beban lainnya.
4. Penerimaan Piutang
Jika klien dari perusahaan jasa melakukan pembayaran jasa secara kredit, maka itu disebut dengan piutang. Pelunasan piutang dilakukan sesuai dengan kebijakan atau kesepakatan yang telah ditentukan.
5. Penanaman dan Pengembalian Modal & Investasi
Saat pertama kali berdiri, suatu perusahaan pasti memiliki penanam modal atau investor. Dana yang diperoleh dari investor tersebut suatu saat harus dikembalikan beserta pembagian keuntungan yang telah disepakati bersama.
Contoh Transaksi Keuangan Dalam Perusahaan Dagang
1. Pembelian Barang Dagangan
Perusahaan dagang tidak akan berjalan jika tidak ada barang yang diperjualbelikan. Karena itu, transaksi keuangan yang pasti pertama kali dilakukan oleh perusahaan dagang adalah transaksi pembelian barang dagangan.
Sesuai namanya, transaksi ini terjadi karena adanya pembelian produk dari pihak penyedia barang, seperti toko maupun perusahaan. Transaksi pembelian barang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.
Baca juga: Stok adalah: Definisi, Metode, Jenis, dan Contoh
2. Retur Pembelian & Pengurangan Harga
Saat melakukan pembelian barang dagangan, akan terjadi transaksi retur pembelian dan pengurangan harga. Transaksi ini terjadi karena pengembalian produk kepada perusahaan. Pengembalian dilakukan karena ada barang yang rusak atau tidak sesuai permintaan.
3. Penjualan Barang Dagangan
Ketika sebuah perusahaan dagang mulai beroperasi, maka akan terjadi transaksi penjualan barang dagangan. Transaksi ini terjadi ketika ada kegiatan penjualan barang kepada konsumen.
4. Potongan Penjualan & Pembelian
Contoh transaksi keuangan perusahaan dagang berikutnya adalah transaksi potongan penjualan dan pembelian. Transaksi ini terjadi ketika penjual memberikan diskon atau potongan harga produk yang dijual kepada konsumen.
5. Beban Angkut Pembelian & Penjualan
Jenis transaksi keuangan perusahaan dagang lainnya adalah beban angkut pembelian dan penjualan. Transaksi keuangan ini adalah transaksi pembayaran biaya angkut barang dari supplier ke pembeli.
Memang, ada sejumlah supplier yang tidak menanggung biaya angkut barang dari gudang mereka ke gudang pembeli. Sehingga, pembeli mesti menanggung biaya beban angkutnya.
6. Pembayaran Utang
Pembayaran utang juga menjadi jenis transaksi keuangan yang ada dalam perusahaan dagang. Transaksi pembayaran utang terjadi ketika perusahaan mencoba mendapatkan modal usaha dengan meminjam uang kepada pihak lain (misalnya bank). Selain itu, transaksi pembayaran utang juga bisa terjadi jika perusahaan dagang membeli barang dagangan secara kredit.
7. Penerimaan Piutang
Transaksi penerimaan piutang muncul karena terdapat penjualan barang secara kredit. Sehingga, jika perusahaan dagang menerima pelunasan piutang, maka harus dicatat.
Kesimpulan
Setelah kamu mengetahui pengertian dan contoh transaksi keuangan, maka kamu juga wajib untuk mencoba mencatat seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnismu dengan rapi dan detail.
Pada umumnya, sebuah perusahaan akan membutuhkan tenaga akuntan untuk membantu melakukan pencatatan transaksi keuangan. Akuntan akan mengumpulkan serta menyimpan seluruh bukti transaksi yang ada.
Namun, jika bisnis yang kamu jalani masih berskala kecil atau UMKM, kamu bisa menggunakan bantuan aplikasi akuntansi online dari majoo yang akan membantu melakukan pencatatan kapanpun dan dimanapun. Aplikasi keuangan seperti majoo ini memiliki fitur lengkap, seperti halnya memiliki tenaga akuntan yang sangat berpengalaman.
Tunggu apa lagi? Segera berlangganan majoo sekarang juga!